Sikapi G20 Leaders’ Summit 2022, C20 Ajak Pemimpin G20 Wujudkan Pemulihan yang Adil untuk Semua

JAKARTA – Merespon agenda G20 Summit 2022 yang digelar di Bali, C20 menggelar acara media gathering bertajuk “C20 Calls on G20 Leaders to Realize a Just Recovery for All” di rumah makan Madame Delima, Jl. RP. Soeroso No.1A, RW.5, Gondangdia, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10330, pada Jumat (11/11/2022).

Dalam acara ini, C20 Indonesia menyatakan komitmen untuk mendengarkan orang-orang di seluruh dunia. Saat tongkat kepemimpinan C20 bergeser ke India, C20 Indonesia akan berbagi strategi yang diusulkan untuk memastikan kelanjutan komitmen dan rekomendasi di bawah Kepresidenan C20 India.

Turut hadir dalam acara ini Syamsul Ardiansyah selaku Senior Officer Aliansi Strategis Dompet Dhuafa sekaligus Koordinator SDGs and Humanitarian Working Group, Sugeng Bahagijo selaku Chair C20, Ah Maftuchan selaku Sherpa C20, Binny Buchori selaku C20 Steering Committee, Gita Putri Damayana selaku Coordinator EDC Sub-WG, dadang Tri. S selaku Coordinator ACWG, Agung Prakoso selaku Coordinator VAGH WG, Dwi Rahayuningrum selaku Coordinator TSFWG, Mike Verawati selaku Coordinator GEDWG, dan Lisa Wijayani selaku Coordinator ECEWG.

Dadang dalam kesempatannya menjelaskan tentang Working Groupnya di C20, bahwa  C20 ACWG memiliki prioritas isu yaitu anti pencucian uang dan pemutihan aset, transparasi Benefecial Ownership, peberatasan korupsi dalam transisi energi, kontrak terbuka, transparansi dan integritas perusahaan.

Sebaliknya, Gita mengatakan bahwa Working Groupnya telah merekomendasikan kelompok kerja kepada para pimpinan G20. “Kami dari C20 EDCSWG merekomendasikan kelompok kerja sub Pendidikan C20 telah diselaraskan dengan pernyataan EdWG G20. G20 Edwg dan Sub-working Group Pendidikan C20 telah berbagi kesamaan. Sub-Pokja Pendidikan C20 berharap Pendidikan tetap menjadi prioritas dalam kepresidenan berikutnya” ungkapnya.

Lisa kemudian memamparkan poin-poin dari Working Groupnya, antara lain adalah; (1) Menteri mengakui rekomendasi C20 tentang keadilan iklim, (2) Menteri Lingkungan dan Iklim berkomitmen untuk meningkatkan partisipasi lembaga keuangan publik dan swasta dalam keuangan berkelanjutan. (3) dalam rekomendasi pengelolaan sampah, G20 hanya membahas masalah plastik sebagai polusi, namun gagal mengatasi masalah utama sampah plastik adalah produksi plastik sekali pakai.

GEDWG juga memiliki beberapa hasil dari kelompok ketenagakerjaan sebagaimana disampaikan oleh Mike. “Kelompok kerja ketenagakerjaan G20 mempunyai beberapa hasil yaitu membahas pasar tenaga kerja inklusif bagi penyandang disabilitas, meningkatkan pengembangan sumber daya anusia melalui pelatihan kejuruan berbasis masyarakat, mempromosikan kewirasahaan sebagai langkap penciptaan lapangan kerja, dan mengembangkam perlindungan sosial yang adaptif untuk semua pekerja,” jelasnya.

Syamsul turut menjelaskan permintaannya kepada para pemimpin G20m, bahwa  SDGs and Humanitarian Working Group meminta para pemimipin G20 untuk kembali berkomitmen pada kemanusiaan untuk menjamin terpenuhinya hak atas bantuan dan perlindungan bagi ratusan juta penduduk bumi yang terjebak dalam krisis kemanusiaan.

“Kami dari VAHGWG memiliki beberapa masalah prioritas yaitu, Arsitektur Kesehatan Global yang inklusif, memperluas akses ke semua COVID-19 dan semua kebutuhan Kesehatan, memperkuat ekosistem Kesehatan global dan pencapaian universal health coverage. Semoga masalah prioritas ini dapat dilanjutkan perjuangannya Ketika kepemimpinan G20 di Indonesia bergeser ke India,” ucap Agung turut menanggapi. (Dompet Dhuafa / Muhaitsam)