Sinergi 8 Lembaga Keluarkan Talang Mamak dari Kemiskinan

SIARAN PERS, RIAU — Delapan lembaga, di antaranya Dompet Dhuafa, LAZIS DDII, YBM PLN, Baznas Provinsi Riau, Komunitas My Trip My Dakwah, FPI, Yayasan Muara, dan Sahabat UAS, bersinergi membuat program "Tolong Talang 2020". Lembaga-lembaga tersebut saling berkontribusi dalam berbagai bentuk bantuan, seperti bahan sembako, biji holtikultura, alat kebersihan dan kesehatan, sunatan massal, buku Iqra', dan layanan kesehatan gratis.

Tolong Talang adalah program kaderisasi anak-anak suku Talang Mamak untuk diproyeksikan mengabdi guna memajukan generasi Talang Mamak. Selama tiga hari (18-21/2/2020), tim Tolong Talang dipimpin oleh Ustadz Abdul Somad (UAS). 

“Anak-anak di sana sering libur sekolah dan mengaji karena mereka dibawa orangtuanya ke hutan. Untuk bertahan hidup, mereka terpaksa harus menemani orang tua mencari komoditi yang akan dijual. Dalam sebulan mereka bisa libur sepekan sampai dua pekan. Situasi ini tidak bisa dihindari. Mereka tidak sekolah dan tidak bisa mengaji”, cerita Ustadz Alnofiandri Dinar, salah satu personil program Tolong Talang 2020.

Titik awal perjalanan Tolong Talang 2020 dimulai dari Pekanbaru Riau ba’da subuh, pada Selasa (18/2/2020), menuju Pangkalan Kerinci untuk melakukan Tabligh Akbar sekaligus penggalangan dana. Kemudian dilanjutkan Tabligh Akbar kedua di Pematang Rebah dan berakhir di Belilas. Setelah itu, tim meluncur menuju Seberida dilanjut ke Dusun Lemang Desa Rantau Langsat. Beruntung, area tersebut terbilang masih bisa dijangkau dengan perjalanan darat.

Dipimpin oleh UAS, para personil Tolong Talang mengadakan pengajaran bagi anak-anak di sana serta pengajian-pengajian bagi warga Dusun Air Bomban.

Tiga hari berada di pedalaman Suku Talang Mamak yang jauh dari hiruk pikuk kesibukan dunia serta bebas dari suara HP. Menjadikan UAS dan para personil tidur dengan sangat nyenyak dan makan dengan lahap. Meskipun mandi dengan air sungai yang keruh, UAS mengaku mandi sampai 3 kali sehari di sungai. 

“Kami mandi dengan air sungai, meski keruh, kami mandi tiga kali sehari. Sensasi mandi dengan air teh tarik. Serasa kembali ke zaman batu," cerita UAS.

Jum'at (21/2/2020) pagi, sebelum meninggalkan para tim Tolong Talang, UAS bertutur agar setiap anggota dan lembaga yang terlibat Program Tolong Talang melepaskan ego masing-masing, istiqomah, dan tidak meninggalkan perjuangan hingga akhir daya yang bisa dibuat. 

“Setelah itu pulanglah kepada Allah dengan jiwa yang tenang. Karena Allah akan tanya apa yang telah kita buat. Dia tidak tagih berhasil atau tidaknya,” tutup UAS sebelum perpisahan. 

Setelahnya, para personil melanjutkan perjalanan menuju Dusun Lemang. Sampai di Dusun Lemang, sebagian tim melanjutkan perjalanan ke lokasi Suku Talang lainnya di Desa Durian Cacar untuk melakukan khitanan massal, sebagian lagi kembali ke Pekanbaru. (Dompet Dhuafa/Muthohar)