PACITAN, JAWA TIMUR — Dompet Dhuafa bersama PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDI) bertandang menuju pedalaman wilayah Pacitan, tepatnya ke Dusun Ngasem, Desa Gembong, Kec. Arjosari. Untuk menuju kesana saat itu, Kamis (11/8/2022), disarankan menggunakan armada Jip 4 WD. Sebab, Dusun Ngasem yang berada di area perbukitan dengan akses curam, jalan menjadi semakin licin dan terjal ketika turun hujan.
Namun, hal itu tak menyurutkan semangat tim Dompet Dhuafa dan BDI bersilaturahmi ke Dusun Ngasem. Sesampainya di lokasi, warga dusun menyambut hangat dengan ramahnya. Alunan gending Jawa yang disertai shalawat nabi, mengiringi suasana peresmian sumur wakaf program Air Untuk Kehidupan disana pagi itu.
Melalui cabang Jawa Timur, Dompet Dhuafa menghadirkan sumur wakaf di Dusun Ngasem dengan 80 KK warga disana, atas amanah KolaborAksi bersama Bank Danamon Indonesia. Program sumur wakaf tahap kedua ini diresmikan, setelah semua titik sumur selesai pengerjaannya di 5 (lima) titik lokasi yang tersebar di wilayah Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
“Untuk mengangkut material dan peralatan mesin bor ke Dusun Ngasem, bukanlah suatu hal yang mudah. Namun, alhamdulillah, berkat kerjasama warga yang indah, kini Dusun Ngasem memiliki sumber air bersih yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Kami, Dompet Dhuafa hanya menjembatani dan memfasilitasi kebaikan para donatur Bank Danamon Indonesia,” ungkap Kholid Abdillah selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Timur, dalam sambutannya.
“Dengan proses panjang pembangunan sumur sejak awal survey di November 2021, banyak hikmah bisa kita dapati. Medan yang menantang, menggali sumur area bukit berbatu, serta hujan hingga longsor di area penampungan air. Alhamdulillah hingga Mei 2022, hal itu berbuah manis. Kami hanya berpesan, semoga Air Untuk Kehidupan ini bisa kiita jaga bersama dan menjadi manfaat untuk sesama,” imbuh Kholid.
Salah satu warga Dusun Ngasem, Pak Surya, mengisahkan keseharian warga sebelum sumur wakaf hadir di dusunnya. Biasanya, warga menggunakan air sungai dan penampungan air hujan. Sedangkan untuk konsumsi, warga dusun harus berjalan kaki sekitar 2 (dua) kilometer untuk membeli air dan membawanya sendiri ke rumah.
“Ya, alhamdulillah sekali, sekarang tidak harus beli, ambil air jadi dekat dengan rumah warga dan kebutuhan kita. Gak bisa berkata apa-apa selain terima kasih dan terima kasih,” ucap Pak Surya.
Dalam sambutannya, Abdul Hadi selaku Sustainability Finance PT. Bank Danamon Indonesia, juga mengungkapkan, pihaknya sangat senang dapat bersinergi dengan Dompet Dhuafa dalam program sumur wakaf tersebut.
“Hingga perjalanan kami menuju Dusun Ngasem, jujur, banyak sekali kejutan yang kami rasakan. Mulai dari aksesnya, keramahan sambutan warga, gending shalawat, bahkan kerja-kerja luar biasa tim Dompet Dhuafa dan warga disini. Kami menyadari bahwa kesejahteraan sulit tercapai tanpa akses air bersih dan sanitasi yang layak. Maka kami berharap dan percaya, semoga program ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui akses air bersih,” pungkasnya.
Launching program tersebut ditandai dengan simbolisasi gunting pita bersama tokoh ikon Dompet Dhuafa, Bang Sidik. Turut hadir disana, Kepala Desa Gembong, Kepala Dusun Ngasem, Senior Officer Pemberdayaan Pengembangan Wakaf Dompet Dhuafa, serta warga Desa Gembong. (Dompet Dhuafa / Dhika Prabowo)