Situasi Gaza Kian Parah

Temu KolaborAksi untuk Palestina bersama Husein Gaza

BENGKALIS, RIAU — Mengacu pada data Amnesty International, penjajahan Israel terhadap Palestina dimulai sejak Juni 1967. Sejak itu, berbagai kebijakan Israel tentang penyitaan tanah, pemukiman ilegal, dan perampasan, ditambah dengan diskriminasi, makin merajalela. Semua lini kehidupan fundamental seperti pasokan air dan listrik pun dikendalikan oleh Israel. Hal tersebut membuat gerak warga Palestina terbatas. Terlebih kondisi saat ini Palestina sedang diselimuti musim dingin.

Seorang aktivis kemanusiaan, Muhammad Husein dalam kegiatan bertajuk “Temu KolaborAksi untuk Palestina” di Masjid As-Salam Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, Sabtu (10/2/2024), mengatakan bahwa kondisi Gaza sebelum serangan 7 Oktober 2023 pun tak pernah lebih baik.

“Kondisi Gaza sebelum serangan 7 Oktober 2023 juga sudah dibuat seperti mati suri oleh zionis dengan banyaknya blokade dan pembatasan. Namun, adanya serangan itu kondisi Gaza hari ini lebih parah dari serangan-serangan sebelumnya. Lebih parah dari apa yang pernah terjadi di Suriah, bahkan dibuat seperti mundur 100 tahun,” ucap pria yang akrab dipanggil Husein Gaza.

Temu KolaborAksi untuk Palestina bersama Husein Gaza

Baca juga: Namira Islamic School Medan dan Pengajian Humairah Namira Gandeng Dompet Dhuafa Bantu Warga Palestina

Palestina adalah tanggung jawab umat muslim seluruh dunia. Simbol Islam, yaitu Masjidil Aqsa yang selalu disebut dalam setiap perayaan Isra’ Mi’raj seperti saat ini pun terletak di sana. Maka sebaiknya umat muslim tidak berhenti untuk memberikan bantuan bagi Palestina.

Dukungan dan solidaritas harus terus digemburkan. Kita tahu kondisi dan isu-isu Palestina makin meredup dan ini tidak bisa kita biarkan, karena sampai sekarang masyarakat Palestina masih sangat butuh bantuan dari masyarakat Internasional.

“Hampir separuh penduduk kelaparan dan menghabiskan hari tanpa makan,” kata Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) untuk pengungsi Palestina dalam pernyataan persnya, seraya memperingatkan bahwa nyawa lebih banyak orang bisa terancam akibat kelaparan jika konflik terus berlanjut.

Temu KolaborAksi untuk Palestina bersama Husein Gaza

Baca juga: Masjid Al-Makmur Senayan City Pupuk Rasa Kemanusiaan Lewat Galang Bantuan untuk Palestina

Badan PBB tersebut menyerukan komunitas internasional untuk menekan Israel agar menghentikan operasi militernya terhadap Gaza dan mengizinkan bantuan kemanusiaan menjangkau mereka yang terjebak di Gaza, wilayah pesisir yang dikepung Israel itu.

Sementara itu, Dr Muhammad Ashsubli, narasumber dari akademisi menyampaikan pesan tentang ajakan kepada seluruh umat Islam untuk terus peduli pada nasib warga Palestina dengan berbagai cara dan peran masing-masing.

“Saat ini, dukungan dari semua elemen akan sangat berarti bagi Palestina,” sebutnya.

Maka pada awal tahun 2024 ini, Dompet Dhuafa Riau kembali mengajak seluruh entitas untuk terus peduli dengan Palestina. Tidak berhenti seiring redupnya isu-isu terkait Palestina di kanal-kanal sosial media dan pemberitaan.

Temu KolaborAksi untuk Palestina bersama Husein Gaza

Baca juga: Gandeng Dompet Dhuafa, Mizan Group Wujudkan Aksi Nyata dan Amanahkan Kepedulian dari Netizan untuk Palestina

Hendi Mardika selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Riau, menyampaikan bahwa sejak Oktober 2023 hingga Desember 2023, ia dan timnya berhasil mengumpulkan donasi sejumlah Rp1.500.553.250. Donasi tersebut disalurkan melalui program-program dapur umum dan suplai makanan, selimut, obat-obatan dan tenaga medis, tenda, pengadaan ambulans, serta kebutuhan mendesak lainnya.

Dalam penyaluran programnya, Hendi menyampaikan terkait kolaborasinya dengan Pemerintah Republik Indonesia. Selain pemerintah, lanjut Hendi, Dompet Dhuafa dan timnya pun bekerja sama dengan mitra lokal di Palestina dan mengirimkan bantuan langsung melalui jalur Mesir bersama Indonesia Humanitarian Alliance (IHA).

Kabar terbaru saat ini, bantuan yang diberikan Dompet Dhuafa merupakan fase 2 dari 4 fase yang ditargetkan. (Dompet Dhuafa/Riau/Hany)