Suami Sakit, Ibu Tangguh Ini Jadi Pejuang Keluarga

BOGOR- Sore itu di Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu (RST) DD, disibukkan oleh pasien serta keluarga pasien yang datang dan pergi. Memang sore itu adalah jadwal besuk pasien, dan pemandangan ini menjadi terbiasa dimata kami. Di loket humas dan rujukan kami, ada salah satu pasien yang menunggu proses kartu BPJS Kesehatan selesai. Waktu menunggunya kami isi dengan bincang-bincang seputar keluarga yang sedang ia tunggu kartu BPJS nya.

Membuka perbincangan itu, Waskinah (44) menceritakan bagaimana ia bisa menjadi member RS Rumah Sehat Terpadu DD. Berdasarkan keterangannya, Waskinah bisa menjadi member ini awalnya dari pengobatan rutin suaminya, Khoerudin (50) di Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC), Ciputat. Selama satu tahun Waskinah menemani suami untuk berobat di LKC.

Di LKC, Waskinah menemani suami yang didiagnosis memiliki masalah di jantung dan paru-paru. Kebutuhan untuk pengobatan semakin meningkat membuat Waskinah harus membawa suami ke rumah sakit besar di Jakarta. Di sana Khoerudin menjalani perawatan selama 16 hari. Sejak itu pula, atas rekomendasi dari LKC dan tetangga, Waskinah menjadi member RST DD. Setelah kondisi membaik, Khoerudin menjalani pengobatan jalan di RST DD.

Sejak suami sakit, Waskinah menggantikan posisi sebagai tulang punggung keluarga. Ibu satu orang anak ini bekerja sebagai asisten rumah tangga yang menempuh jarak Bogor-Tangerang dengan dibayar 30.000 perhari. Penghasilan ini sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan ia dan suami serta anak, Rafita (12) yang harus mengeluarkan biaya 30.000 perhari karena harus menempuh Bogor-Ragunan untuk sekolah.

“Kalau Rafita dipindahkan kedaerah sini, maka kami pun harus mengeluarkan biaya yang tidak mungkin kami penuhi” jawabnya ketika ditanyai mengenai wilayah sekolah yang lumayan jauh jika ditempuh dari Bogor.

“Hari ini pun Rafita tidak sekolah, karena saya sudah beberapa hari tidak bekerja” tambahnya.

Kini harapan Waskinah adalah berasal dari uluran tangan kerabat dan saudara. Setelah kepindahannya dari Jakarta, Waskinah tinggal bersama kakak ipar dan keluarga di Citayeum, Bogor.

“Mimpi saya dari dulu hingga saat ini adalah membuka usaha warung sembako dirumah, agar saya tidak perlu pergi jauh untuk mencari nafkah dan juga bisa menjaga suami yang sedang sakit serta bisa merawat anak yang kini butuh kehadiran saya” tutup Waskinah dengan mata berkaca-kaca.

Mengakhiri percakapan itu kami berbincang sedikit dan kemudian Waskinah pamit untuk pulang. Namun, sebelum Waskinah meninggalkan tempat kami ia menghampiri perawat rujukan, “Suster, saya boleh meminjam uang untuk ongkos untuk pulang ?” pertanyaan singkat Waskinah yang membuat kami yang menyaksikan tertegun.

Nilai mimpi Waskinah sama dengan nilai mimpi orang lain yang biasanya diwujudkan dalam bentuk karir dengan penghasilan tinggi atau profesi yang ditempuh dengan berbagai perjuangan. Namun, mimpi Waskinah hanya membuka usaha warung sembako di rumah. Peluang ini kami tawarkan kepada saudara-saudara semua untuk membantu mewujudkan mimpi Waskinah.

Bagi pihak yang ingin membantu silahkan hubungi nomor 0823 1181 0128 atas nama Humas RS Rumah Sehat Terpadu DD. Bantuan dapat pula melalui donasi ke rekening kami di BNI Syariah dengan nomor rekening 0298535912 atas nama Yayasan Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa. Terima kasih. (RST/um)

 

Editor: Uyang