Suarakan Kemanusiaan Di C20

Perhelatan Civil 20

NUSA DUA, BALI — Sebagai precidency tuan rumah perhelatan G20 atau The Group of Twenty Finance Ministers and Central Bank Governors, Indonesia telah menyiapkan ragam kegiatan. Meski gelaran utama akan berlangsung pada Desember mendatang, kickoff yang diisi beragam acara tematik mulai bergulir Maret ini. Pembahasan dalam grup-grup diskusi yang terbagi dalam dua segmen, yaitu Finance Track dan Sherpa Track, sudah mulai bergulir. Pada Senin hingga Rabu, 7-9 Maret, sebagai lembaga pegiat Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf, Dompet Dhuafa mendapat kesempatan untuk turut serta dalam Engagement Group Civil 20 (C20).

Sebagai tuan rumah, di perhelatan kali ini, Indonesia mengusung semangat solidaritas dan inklusivitas. Semangat tersebut yang membawa Dompet Dhuafa sebagai pegiat zakat, infak, sedekah dan wakaf, terlibat langsung dalam C20 untuk melahirkan mandat policy pack di perhelatan G20 mendatang. Bambang Suherman, selaku Direktur Komunikasi dan Aliansi Strategis Dompet Dhuafa, bersama Arif R Haryono, selaku GM Advokasi Dompet Dhuafa dan Syamsul Ardiansyah, selaku Senior Officer Aliansi Strategis Dompet Dhuafa, hadir sebagai delegasi dari Yayasan Dompet Dhuafa Republika untuk Engagement Group C20.

Delegasi Dompet Dhuafa di C20
Delegasi Dompet Dhuafa di C20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia.

“Sebuah kehormatan untuk keterlibatan dalam kolaboraksi di perhelatan tingkat dunia. Terlebih baru kali ini akan ada pembahasan terkait fleksibilitas pendanaan humanitarian. Saya bersama Mas Bambang Suherman dan Mas Arif R Haryono, sebagai delegasi dari Dompet Dhuafa hadir dan terlibat langsung dalam C20. Kami akan terlibat langsung dalam pembahasan terkait pendidikan dan digitalisasi, kemudian pembahasan anti korupsi, serta pembahasan SDGs dan Humanitarian. Bahkan di pembahasan SDGs dan Humanitarian ini, kami terlibat sebagai koordinator acara,” jelas Syamsul Ardiansyah.

Sebagai bagian dari suara publik di C20, lembaga filantropi Islam Dompet Dhuafa dapat berkontribusi dalam merumuskan kebijakan untuk dibawa ke G20. Sehingga menjadikan Pertemuan G20 bersifat lebih inklusif untuk memperoleh dukungan yang lebih luas terhadap kerja sama G20.

“Tentu sebagai lembaga kemanusiaan filantropi islam, kami delegasi dari Yayasan Dompet Dhuafa Republika akan menyuarakan ragam hal yang berkaitan dengan kemanusiaan. Sehingga G20 dapat memperkuat bantuan pendanaan sebagai upaya penyelesaian dengan efektivitas jangka panjang,” tambah Syamsul. (Dompet Dhuafa/Taufan YN)