Tak Meratapi Kesedihan, Kunci Nur Hasanah Move On

Tak pernah terbayang sebelumnya oleh Nur Khasanah (28) akan kondisi suaminya sekarang. Suami yang diandalkannya sebagai tulang punggung keluarga harus berhenti dari pekerjaannya karena mengidap sebuah penyakit serius di mata. Akhir tahun 2006 menjadi awal keguncangan ekonomi keluarganya saat dokter memvonis suaminya terkena penyakit Retina Patik atau putusnya retina mata.

“Saya kaget bercampur sedih, dengar ucapan dokter kala itu. Suami saya dinyatakan terkena penyakit Retina Patik,” ujar ibu muda yang tinggal di Jalan Kp. Bulak Indah RT. 004/03, Pondok Betung, Pondok Aren ini.

Nur Khasanah harus menangani semua urusan kehidupan keluarganya sendiri, termasuk persoalan untuk mencari nafkah. Suaminya sudah tak mampu lagi bekerja karena tidak memungkinkan baginya bekerja dalam keadaan penglihatan yang terganggu. Ia pun menjadi tulang punggung keluarga dan harus memutar otak bagaimana caranya bisa tetap bertahan hidup dan anaknya tetap bersekolah.

“Sejak sakit, suami saya memang sudah tidak mencari nafkah lagi. Tapi saya nggak mau tinggal diam saja. Saya harus semangat untuk masa depan keluarga saya,” ujarnya.

Jalan cepat yang ia ambil adalah berdagang jajanan anak-anak di depan rumahnya. Bermula dengan pinjaman modal dari saudaranya, ia membuka usaha tersebut. Berkat kegigihannya, ia bisa mengembangkan usaha tersebut hingga berdagang sembako kecil, kredit pakaian, dan pulsa elektrik.
Harapan ingin menambah jenis dagangan dalam usahanya, dirasakan Nur Khasanah. Ia berharap suatu saat bisa mendapat pinjaman untuk membuka usaha. Namun, ia tak berani lagi meminjam uang dengan kakaknya lagi, karena sang kakak pun hidup dalam keterbatasan ekonomi.
“Yang jelas bukan renternir, amit-amit,” paparnya.

Usaha dan doa dilakukan Nur setiap saat. Sampai pada akhirnya, ia mendapat informasi mengenai Social Trust Fund (STF) Dompet Dhuafa unit Tangerang Selatan (Tangsel) dari tetangganya. Setelah mengetahui informasi, ia disarankan untuk datang ke kantor STF agar dapat didata lebih lanjut.

Setelah melalui survei dan kelayakan, Social Trust Fund (STF) unit Tangsel membantu memfasilitasi usahanya berupa pinjaman modal Al Qordhul Hasan. Saat ini Nur Khasanah sudah dua kali menerima pinjaman dari STF untuk usahanya.

Semoga kegigihan dan kerja keras ibu satu orang anak ini untuk bisa mempertahankan geliat ekonomi keluarganya memberi energi positif bagi kita bahwa keterbatasan dan kekurangan yang ada bukan untuk diratapi, namun pasti ada kemudahan bersama dengan kesulitan selagi kita terus berusaha. (uyang/gie)