Tanah Datar Sambut Positif SMT

Suasana pelatihan Open Recruitment dan Sosialisasi SMT di aula Kemenag Tanah Datar, dihadiri 44 peserta. (ist)

 

TANAH DATAR — Kehadiran School of Master Teacher (SMT) Dompet Dhuafa Singgalang di Tanah Datar, mendapat sambutan positif oleh Bupati, Sudirman Gani, Kementrian Agama, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar.

“Semoga dengan adanya agenda ini dapat menambah kekuatan fungsi guru sebagai pengajar, pendidik, sekaligus pemimpin bagi siswa-siswinya,” sambut Sudirman.

Program SMT Tanah Datar merupakan angkatan ke IV di Sumatera Barat, setelah sukses dilaksanakan di Padang, Payakumbuh, dan Dharmasraya. Program ini berupa perkuliahan selama empat bulan bagi guru-guru yang lulus seleksi, digagas untuk melatih pesertanya agar dapat menjadi pendidik transformatif di lingkup kelas.

“Mengedepankan karater pengajar, pendidik, dan pemimpin yang berbasis pada inovasi dan kreativitas. Begitu target yang hendak dicapai dalam kuliah mingguan School of Master Teacher (SMT) garapan Dompet Dhuafa,” tutur koordinator SMT, Rizki Ikhwan pada Kamis (21/1).

Sebagai koordinator, didampingi rekan, Tryas Wardhani, Rizki mengadakan Pelatihan Open Recrutment dan Sosialisasi SMT  pada Minggu (17/1). Pelatihan yang mengusung tema “Menjadi Guru Kreatif Tanpa Batas” ini dihadiri oleh guru SDN Dan MI sebanyak 44 orang dan berlangasung sejak pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB.

Acara dilaksanakan di aula Kementrian Agama Tanah Datar, Bukit Gombak. Diawali dengan perkenalan program SMT dan pemutaran video. Kemudian berlanjut pada tahapan kepelatihan yang fokus kepada modalitas Visual, Auditori, dan Kinestetik (VAK), serta aplikasinya dalam pembelajaran.

Turut hadir alumni SMT Padang yang juga guru berprestasi Nasional 2015, Dasril,M,Pd, yang membangkitkan energi positif peserta. “Manjadda Wajada, jadilah guru dengan kualitas mengajar terbaik,” pungkas beliau dalam sambutannya.

Dibeberapa jam terakhir, peserta secara berkelompok membuat sebuah penyajian pembelajaran yang mengaplikasikan modalitas VAK Dan presentasi hasil diskusi kelompok. “Juga diadakan sesi tanya jawab, banyak peserta yang menyayangkan kenapa program ini hanya untuk guru yg berusia maksimal 35 tahun, padahal guru yang tak memenuhi persyaratan umur (Karena kendala umur) tak kalah motivasinya dengan yang lain,” imbuh Arda menimpali.

Acara ini diakhiri dengan photo bersama seluruh peserta serta fasilitator SMT, dengan harapan agenda SMT Tanah Datar ini dapat berjalan dengan lancar. (Dompet Dhuafa Singgalang/Nisa)