Tanam 1.000 Mangrove, Bersama-sama Merawat dan Mencintai Alam

BANTEN – Kerusakan alam akibat perubahan iklim dan campur tangan ulah manusia, kini menuai dampaknya. Salah satunya adalah bergantinya wajah pantai-pantai di negeri ini akbibat pengerukan pasir pantai untuk kepentingan reklamasi. Abrasi dan terjangan ombak dengan air robnya tak terhindarkan lagi saat menerjang pemukiman penduduk di kawasan pesisir pantai.

Hilangnya sekitar 60 hektare lahan di kawasan Pantai Ketapang, Mauk, Tangerang, menjadi bukti dari kerusakan kawasan pesisir di daerah tersebut akibat pengerukan pasir pantai. Kecantikan pantai yang dahulu menurut cerita masyarakat lebih eksotis daripada Anyer, kini telah jauh berbeda. Berganti pantai ala kadarnya yang sewaktu-waktu air pasang dapat menyerang keselamatan masyarakat.

Untuk meminimalisir dampak abrasi dan mengembalikan kondisi dari pantai di kawasan Desa Ketapang, Mauk, Tangerang, Banten, Dompet Dhuafa bersama ratusan relawan dan masyarakat setempat mengadakan penanaman 1.000 bibit Mangrove. Gerakan bertajuk #RamadhanMenanam tersebut, menjadi titik awal membangun gerakan bersama dalam merawat lingkungan.

“Di sini adalah salah satu contoh kerusakan alam akibat penambangan pasir dari upaya reklamasi. Alhamdulillah kita dapat menggelar aksi penanaman 1.000 Mangrove bersama relawan dan masyarakat setempat. Momen ini sekaligus menjadi silaturahmi dan mengajak masyarakat sama-sama merawat alam serta lingkungan ini. Harapannya ini juga menjadi awal kegiatan-kegiatan selanjutnya,” ungkap Syamsul Ardiansyah, Direktur Disaster Management Center Dompet Dhuafa.

Sore itu, Sabtu (11/6), ngabuburit benar-benar terisi dengan kegiatan positif. Ratusan relawan lingkungan beserta masyarakat setempat membaur. Dalam gelora Zakatnesia, mereka membagi berkah untuk Indonesia, khususnya di wilayah Banten.

“Mewakili seluruh masyarakat Desa Ketapang, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur dan relawan dari Dompet Dhuafa. Walaupun ini bukan langkah yang besar, namun penanaman Mangrove ini sangat berarti. Sudah tiga desa mengalami dampak dari abrasi akibat kerusakan pantai. Merawat dan menjaga apa yang tersisa dari pantai-pantai di kawasan ini adalah menjadi tantangan kita. Semoga apa yang diawali Semesta Hijau Dompet Dhuafa ini dapat memompa semangat masyarakat dalam merawat dan mencintai alam,” tutur Wawan Surayu, Sekretaris Desa Ketapang, Mauk, Tangerang, Banten. (Dompet Dhuafa/Taufan YN)