Tebar Hewan Kurban 2022 di Desa Jaring Halus Tingkatkan Semangat Berkurban Masyarakat

LANGKAT, SUMATERA UTARA — Setelah sebelumnya tim Monev Dompet Dhuafa menyusuri sungai hingga ke muara untuk mendistribusikan hewan kurban ke Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, kini tiba waktunya yang sudah dinantikan. Gema Takbir yang berkumandang menandakan Hari Raya Iduladha 10 Dzulhijjah telah tiba dan hewan-hewan kurban siap untuk disembelih.

Sebanyak 30 ekor doka yang dibawa melalui jalur air oleh tim Dompet Dhuafa dibantu oleh masyarakat Desa Jaring Halus mulai dibawa ke halaman Masjid Nurtaqwa pada Minggu (10/7/2022). Masyarakat berbondong-bondong hadir untuk membantu proses penyembelihan sampai mencacah daging untuk didistribusikan langsung kepada mereka yang membutuhkan.

Bahkan masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan rela untuk tidak melaut karena antusiasme akan kurban yang sangat tinggi. Selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir, perayaan Iduladha di Desa Jaring Halus semakin meningkat sejak masuknya program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa. Bahkan semangat warga untuk turut ikut berkurban semakin bertambah setelah merasakan langsung kurban dari para donatur Dompet Dhuafa yang hadir di desa mereka.

“Selama 3 (tiga) tahun ke belakang, setelah Dompet Dhuafa hadir di desa kami, jumlah kurban semakin meningkat. Ini sebenarnya menjadi cambuk bagi masyarakat untuk turut berkurban di desa mereka sendiri saat Hari Raya Iduladha. Kurban-kurban yang datang dari donatur dari seluruh Indonesia bisa hadir di Jaring Halus melalui Dompet Dhuafa, masyarakat di sini seharusnya termotivasi untuk melakukan yang sama di desa sendiri. Warga kami juga senang karena bisa merasakan daging kurban yang sangat jarang mereka rasakan selama bertahun-tahun,” ucap Utsman selaku Kepada Desa Jaring Halus.

Tidak hanya meningkatnya semangat berkurban, masyarakat Desa Jaring Halus juga bisa merasakan nikmatnya santapan daging kurban yang sangat jarang mereka temui. Seperti Zambiah dan sang suami Awaluddin yang beberapa waktu lalu dijumpai oleh tim Dompet Dhuafa. Zambiah yang seorang bilal mayit harus membanting tulang dengan mengolah ikan curbung karena sang suami tidak mampu bekerja karena seorang tuna rungu.

Saat tim Dompet Dhuafa mendatangi kediamannya merasa sangat terkejut karena selama ini Zambiah dan keluarga hanya makan dengan nasi dengan air gula. Hal ini terjadi lantaran penghasilan yang didapatkan Zambiah untuk menghidupi keluarganya jauh dari kata cukup. Di Hari Raya Iduladha ini Zambiah sangat bersyukur bisa merasakan lezatnya olahan daging kurban bersama keluarganya. Tuntu hal itu adalah kesempatan yang sangat jarang dirasakan olehnya selama ini.

“Saya terkejut dan sangat senang dengan hadirnya Dompet Dhuafa ke rumah saya untuk antarkan daging. Sehari-hari hanya makan nasi pakai air gula tapi sekarang bisa makan daging. Dagingnya saya mau olah dengan bumbu kari. Terima kasih Dompet Dhuafa dan para donatur yang sudah kasih daging untuk saya,” tutur Zambiah saat disambangi di kediamannya.

Lihat juga: Makan Nasi Berlauk Air Gula – Tebar Hewan Kurban

Zambiah hanya salah satu dari sebagian kecil dari kebahgiaan THK yang hadir di Desa Jaring Halus. Ada juga Mahanum yang saat ini mengidap suatu penyakit dan membuatnya tidak bisa berjalan untuk beraktifitas. Kebahagiaan terpancar dari wajah Mahanum saat tim Dompet Dhuafa bersama beberapa warga datang untuk membawakan daging kurban dari para donatur. Tidak henti-hentinya panjatan doa untuk para donatur yang daging kurbannya sampai ke tangannya saat ini.

“Terima kasih ya abang-abang semua dari Dompet Dhuafa, semoga berkah kurbannya. Terima kasih juga para donatur yang sudah berkurban di sini. Mudah-mudahan berkah untuk semuanya dan dibalas berlipat ganda oleh Allah SWT.,” ungkap Mahanum. (Dompet Dhuafa / Arlen)