Tebar Hewan Kurban Menyambangi Kota Reog

SAMBILAWANG, PONOROGO – Ponorogo dikenal juga sebagai kota Reog dan kota Santri Gontor, terletak di kaki Pegunungan Wilis, yang sudah tidak aktif lagi dengan ketinggian 2300 mdpl. Jarak yang ditempuh untuk menyambangi kota tersebut memakan waktu perjalanan selama 1 jam dari Kota Madiun.

Di Ponorogo ini Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa bermitra dengan salah satu binaan Kampung Ternak Nusantara (KTN) yaitu Koperasi Babar Pinangkar. Koperasi ini didirikan sejak tiga tahun lalu tepatnya tahun 2012. Desa yang terpilih untuk pengembangan program ternak adalah Desa Sambilawang, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, Jawa Timur. Koperasi ini merupakan bagian dari pengembangan Klaster Mandiri Dompet Dhuafa, yang beranggotakan 59 orang dari 5 kelompok ternak dengan total pengelolalaan 2-4 ekor per orang dan total pengembangannya hingga saat ini sudah mencapai 194 ekor.

Tebar Hewan Kurban kali ini dipusatkan di Desa Sambilawang dan langsung didistribusikan ke daerah sekitarnya. Adapun alokasi yang ditetapkan untuk mengcover sebanyak 52 desa di sekitar Ponorogo dengan jarak terjauh kurang lebih 45 km.

Menurut Imam Rustamaji, Ketua Koperasi Babar Pinangkar,” sejak adanya pembinaan dari KTN, tiga tahun lalu didirikanlah koperasi ini, masyarakat desa ini cukup terbantu dengan program pemberdayaan peternak ini. Setiap tahun kami selalu mendapatkan penambahan kuota, 2013 kami dapat 100 ekor, kemudian di tahun 2014 masih 100 ekor dan tahun ini melonjak drastis menjadi 185 ekor.

Imam begitu sangat bersyukur dengan adanya program pembinaan dari KTN ini, sehingga masyarakat sekitar Sambilawang sini bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Baik dalam bentuk peternakan maupun dalam pemenuhan  pakan ternak yang terdiri atas kangkung kering, pohon kedelai kering dan gabah kering. Juga pengolahan limbah domba menjadi pupuk. Selain memenuhi kuota kurban, hasil dari pemberdayaan juga dijual ke pasar sekitar untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat atas daging.

Kurban adalah salah satu ajaran Islam yang telah diajarkan oleh Nabi Ibrahim melalui peristiwa pengurbanan Ismail anaknya, hal ini mendidik jiwa-jiwa sosial dengan saling berbagi terhadap sesama.

Dengan adanya kerjasama pembinaan KTN Dompet Dhuafa melalui program Tebar Hewan Kurban ini sangat terasa sekali. Kami jadi memiliki koperasi peternak, dan setiap tahun jumlah kurban di desa ini jadi bertambah. Harapannya hal ini dapat terus berlanjut kedepannya dalam bentuk program pengembangan yang lain”, ungkap Ustad Sujud, sesepuh Desa Sambilawang, ulama dan Imam Masjid Darul Iman – Sambilawang. (Dompet Dhuafa/DM)

 

Editor: Uyang