Tebus Ijazah Judandi, Pemuda Yatim Piatu dengan Banyak Bakat

BOGOR – Judandi Supriadi Susanto (20), pemuda kelahiran Bogor, baru saja mendapatkan ijazah dari SMK Taruna Budi Bangsa, Bogor. Ijazahnya sempat tertahan akibat kendala biaya. Ia sempat bekerja menjadi figuran film dan designer freelancer setelah masa sekolah menengah untuk mencoba menebus ijazah serta memenuhi kebutuhan hidupnya

Siswa asal Jakarta tersebut sudah menyelesaikan pendidikan sejak tahun lalu (2021). Akan tetapi, terdapat kendala dalam biaya sehingga tidak dapat mengambil ijazahnya. Tidak berputus asa, Dandi bekerja keras untuk melunasi tunggakannya di sekolah agar bisa mendapatkan ijazahnya,

“Saya mencari uang untuk melunasi tunggakan dengan menjadi pelatih futsal dan paskibra di sekolah lain. Walau tidak seberapa namun bisa sedikit meringankan,” jelas Dandi.

Dandi merupakan anak ke-5 dari 7 bersaudara. Empat kakaknya sudah meninggal sejak kecil, lalu menyisakan Dandi dan 2 kakaknya. Sayangnya sang kakak sudah meninggal 4 tahun lalu. Menyisakan Dandi dan 1 saudaranya yang telah berumah tangga.

Setelah kedua orang tuanya meninggal, Dandi tinggal bersama orang tua angkatnya. Walau tinggal bersama, Dandi tidak pernah meminta uang kepada ortu angkatnya. “Saya tidak pernah meminta kepada ortu angkat. Apabila diberikan pun saya berusaha menolak, karna saya bisa mencari uang sendiri dan tidak mau menyusahkan mereka.” ucapnya.

Pada Selasa (25/10/2022) pagi, berdasarkan amanah donatur, tim Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa mengajak Dansi pergi ke almamater SMK-nya untuk silaturahim dengan Kepala Sekolah yang diwakilkan oleh bidang kesiswaan. Betapa bahagianya Dandi, setelah bertemu dengan Kepala Sekolah, ia akhirnya mendapatkan ijazah. Pihak sekolah pun merasa senang dan terbantu oleh Dompet Dhuafa.

“Kami sangat mendukung program tebus ijazah dari Dompet Dhuafa ini, karena memang tidak semua anak berada di posisi dapat menyelesaikan tunggakan, apalagi dalam dua tahun ini kami benar benar merasakan dampak covid-19 sehingga banyak yang kesulitan mengambil ijazahnya,” sebut Muzaky sebagai bidang kesiswaan SMK Taruna Budi Bangsa.

Muzaky juga berharap kerja sama dengan Dompet Dhuafa bisa terus berjalan. “Kami berharap kerja sama ini bisa terus berlanjut, karena sebenarnya di sekolah ini ada beberapa anak yang memang tunggakannya banyak dan tidak bisa mengambil ijazahnya,” Tutup Muzaky. (Dompet Dhuafa / Muhaitsam)