Terus Berkomitmen Cegah Stunting di NTT, LKC Dompet Dhuafa Hadir dalam Kunjungan Presiden Joko Widodo

TIMOR TENGAH SELATAN, NTT — Terhitung sejak tahun 2017, Lembaga Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa telah berpartisipasi dalam upaya penurunan kasus stunting melalui intervensi sensitif dan spesifik. LKC Dompet Dhuafa dalam pelaksanaannya selalu menjalin koordinasi dan sinergitas dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTT melalui berbagai program yang akan di gulirkan.

Komitmen LKC Dompet Dhuafa dalam upaya pengentasan stunting di NTT terlihat jelas selama ini dalam program Kawasan Sehat, Jaring Kesehatan Ibu Anak (JKIA), Gizi untuk Bangsa, dan Sanitasi Lingkungan berbasis pemberdayaan masyarakat. Kabupaten Timor Tengah Selatan menjadi salah satu wilayah intervensi program pencegahan stunting oleh LKC Dompet Dhuafa.

Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, Kabupaten Timor Tengah Selatan menjadi salah satu wilayah dengan prevalensi stunting tertinggi di NTT bahkan di Indonesia dengan mencatat angka 48,3%. Melihat hal tersebut LKC Dompet Dhuafa berpikir perlu adanya kolaborAksi dari berbagai pihak termasuk masyarakat dalam upaya pengentasan stunting khususnya di NTT.

Pada Kamis (24/3/2022), Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Kunjungan ini pun menjadi bentuk keseriusan pemerintah untuk bersama-sama menangani masalah stunting yang terjadi khususnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Saat kunjungan Presiden Joko Widodo berlangsung, para mitra dari BKKBN termasuk Dompet Dhuafa turut dilibatkan untuk hadir dalam kesempatan tersebut. Dr. (H.C). dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG. (K) selaku Kepala BKKBN menjelaskan bahwasanya kegiatan ini merupakan wujud percepatan dalam upaya penurunan angka stunting. Seluruh mitra yang hadir juga merupakan kunci penting dalam terwujudnya cita-cita tersebut.

“Sebagai salah satu unsur pentaheliks dalam wujud kovergensi percepatan penurunan stunting, mitra kerja memiliki peran dan kontribusi bersama pemerintah. Timor Tengah dan NTT sengaja menjadi titik tumpu kunjungan Presiden Joko Widodo mengingat NTT merupakan provinsi prioritas penanganan stunting dengan prevalensi 37,8 persen di tahun 2021, tertinggi dari angka rata-rata prevalensi stunting semua pronsi di tanah air yang mencapai 24,4 persen,” jelas Hasto Wardoyo.

Dompet Dhuafa melalui LKC akan terus berkomitmen meneruskan upaya pengentasan stunting dan meningkatkan pelayanan masyarakat khususnya di Provinsi NTT dengan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak. Stunting menjadi permasalahan yang menjadi fokus LKC Dompet Dhuafa dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Walaupun di tengah pandemi Covid-19 berbagai program pencegahan stunting tidak pernah berhenti berjalan. (Dompet Dhuafa / NTT / Arlen)