Tetap Relevan di Tengah Pesatnya Berbagai Perubahan Zaman

Leadership Enrichment and Acceleration Program (LEAP)

BOGOR, JAWA BARAT — Setidaknya ada tiga respons yang muncul atas adanya sebuah perubahan. Pertama victim, kedua mediocre, dan ketiga victor. Sebagian orang akan merasa dirugikan atas terjadinya sebuah perubahan. Orang di golongan ini akan terus menyalahkan perubahan, dan/atau orang-orang yang terlibat di dalamnya. Sebagian lagi akan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan segala keadaan dan perubahan. Respons kedua ini mungkin yang banyak dilakukan orang dalam menghadapi setiap perubahan. Namun, sedikit sekali orang yang merespons dengan cara ketiga. Yaitu victor, yang mampu melihat peluang, kemudian memanfaatkan, hingga menjadi pemenang.

Pada kesempatan Sharing Session bersama para alumni Program Leadership Enrichment and Acceleration Program (LEAP), Kamis (24/4/2024), di Lembaga Pengembangan Insani (LPI) Dompet Dhuafa, Bogor, Jamil Azzaini memaparkan tips agar dapat menjadi victor atas terjadinya suatu perubahan. CEO Kubik Leadership serta Inspirator Sukses Mulia tersebut menyebutkan, untuk menjadi pemenang, seseorang harus memiliki 4G. Apa itu?

Leadership Enrichment and Acceleration Program (LEAP)
Kepada para future leaders, Jamil Azzaini memaparkan kiat menjadi relevan di setiap terjadinya perubahan.
Leadership Enrichment and Acceleration Program (LEAP)
Kepada para future leaders, Jamil Azzaini memaparkan kiat menjadi relevan di setiap terjadinya perubahan.

Pertama, greatness. Setiap pemenang pasti memiliki hal besar dalam hidup yang dituju, diimpikan, serta bersedia diperjuangkan. Dalam hal ini, Jamil menegaskan akan adanya The Law of Projection, atau dalam bahasa spiritualnya adalah “Allah sebagaimana prasangka hambanya”. Ilustrasinya sederhana, saat penampilan sebuah presentasi pada tayangan geser, laptop atau komputer ibaratnya adalah otak manusia, sedang gambar/visual pada proyeksi layar yang ditampilkan adalah kehidupan nyata. Maka saat visual di laptop berubah, proyeksi layar pun ikut berubah. Begitu pun pikiran seseorang ketika diubah, maka realita kehidupannya pun berubah.

Baca juga: Jamil Azzaini: Tiga Prinsip Disruptive Leader

“Ternyata kehidupan kita itu ditentukan oleh pikiran kita. Dan salah satu pikiran yang perlu ditanamkan itu adalah cita-cita. Maka pertanyaannya adalah ‘Saya terlahir untuk apa? Dan supaya apa?’. Jika itu tertanam kuat dan terwujud, maka itu lah dampak The Law of Projection,” jelas Jamil.

Jamil juga menegaskan bahwa kehidupan dunia adalah jembatan kehidupan setelah dunia. Apalagi manusia sebenarnya adalah makhluk spiritual yang sedang melakukan perjalanan profesional.

Kedua, growth mindset, bukan fixed mindset. Yaitu pola pikir yang terus bertumbuh. Setidaknya ada empat hal yang harus dimiliki oleh para pemenang dalam hal ini. Yaitu selalu menerima pelajaran baru, tidak mengeluh, belajar keahlian baru hingga menjadi ahli, dan belajar dari orang-orang yang sukses.

Ketiga, grit. Yaitu daya juang, atau ketekunan dan semangat untuk mencapai tujuan untuk jangka panjang. Pembuktiannya dalam empat hal, yaitu dengan mengetahui potensi diri, kemudian menjadi ahli di bidang itu, tahan banting, dan terus mengingat Allah dengan mengubah lelah menjadi lillah.

Leadership Enrichment and Acceleration Program (LEAP)
Sesi diskusi antara future leaders dengan Jamil Azzaini.
Leadership Enrichment and Acceleration Program (LEAP)
Sesi diskusi antara future leaders dengan Jamil Azzaini.

Baca juga: Leader’s Insight: Ahmad Juwaini Semangati Insan Dompet Dhuafa Luaskan Manfaat di Bulan Ramadan

Keempat, great community. Untuk menjadi pemenang, maka juga harus bergaul dengan orang-orang yang berpemikiran pemenang. Akan sulit menjadi pemenang jika orang-orang di sekelilingnya adalah para pecundang. Akan sulit menjadi victor jika orang-orang di sekelilingnya bermental victim. Untuk memilih lingkungan atau komunitas yang baik, dapat dilihat dari 3 Tif, yaitu positif, produktif, dan kontributif.

Itulah 4G yang perlu dimiliki oleh para future leaders, sebutan alumni LEAP Dompet Dhuafa, sebagai insan-insan Dompet Dhuafa yang memiliki jiwa leadership. Adanya kesempatan ini untuk menguatkan para future leaders agar tetap relevan di berbagai dinamika perubahan yang terjadi di setiap zaman.

“Jika ingin tetap relevan dan menjadi victor, maka praktikkan 4G ini,” pesan Jamil, kembali mempertegas di penghujung sesinya.

Di samping itu, Manager Pengembangan Sumber Daya Insani (SDI) dan Organisasi Dompet Dhuafa, Widodo mengatakan, setelah tuntas melalui setiap tahap program LEAP, tentunya Dompet Dhuafa akan terus memastikan para future leaders benar-benar mampu menunjukkan kinerja terbaiknya. Maka itu, forum-forum seperti ini akan terus digelar.

Baca juga: Prestasi Gemilang: Dompet Dhuafa Raih Penghargaan Indonesia Best Companies in Creating Leaders From Within 2023

Selaras dengan itu, GM SDI dan Umum Dompet Dhuafa, Asep Sapaat, mengingatkan bahwa dalam kehidupan, perubahan pasti akan terjadi. Future leaders harus mampu mengambil posisi yang terbaik, yaitu sebagai victor, sebagaimana yang dijelaskan oleh Jamil Azzaini.

“Sebagai alumni LEAP yang telah melalui berbagai proses pengembangan dan peningkatan kepemimpinan. Sudah sepatutnya untuk mampu menanggapi setiap masalah dan dinamika dengan bijak layaknya pimpinan-pimpinan lembaga. Menjadi pemimpin bukan berarti menempati posisi atau jabatan tertentu, namun memiliki pola pikir dan tindakan-tindakan selayaknya seorang leader,” cetusnya.

Leadership Enrichment and Acceleration Program (LEAP)
Penyerahan sertifikat LEAP Batch 2 oleh Asep Sapaat (kanan) kepada para future leaders, Rabu (24/04/2024).
Leadership Enrichment and Acceleration Program (LEAP)
Para future leaders alumni LEAP batch 1 dan 2 bersama Jamil Azzaini.

Setidaknya ada 30 future leaders yang hadir secara luring pada kesempatan ini, sementara belasan lainnya mengikuti secara daring lantaran terkendala jarak. Mereka terdiri dari para alumni LEAP angkatan 1 dan 2. Melalui Program LEAP, mereka telah berhasil menuntaskan kegiatan training dan mentoring selama enam bulan bersama para mentor ahli.

Dengan menggandeng Inspirasi Melintas Zaman (IMZ) sebagai instansi pelaksana, LEAP menjadi program Dompet Dhuafa dalam menyiapkan kader-kader pemimpin lembaga di masa depan dengan meningkatkan kemampuan insan di level supervisor. Upaya ini agar kelak mereka, para future leaders, mampu menjalankan perannya serta menyiapkan diri pada posisi manajerial yang lebih tinggi. (Dompet Dhuafa)

Teks: Riza Muthohar
Foto: SDI Dompet Dhuafa
Penyunting: Dhika Prabowo