THK Gerakkan Peternakan Rakyat dengan 3 Pasti

Penjabaran 3 Pasti Program RHK Dompet Dhuafa

JAKARTA — Pelaksanaan kurban di Indonesia yang manfaatnya tidak terdistribusi secara merata ke seluruh wilayah, mencerminkan kesenjangan pendapatan antarwilayah di Indonesia. Kesenjangan yang lebar terjadi antara daerah perkotaan dengan wilayah lainnya di pedesaan. Potensi kurban terbesar datang dari wilayah aglomerasi utama Jawa, di mana mayoritas kelas menengah muslim dengan daya beli tinggi berada.

Melalui Program Tebar Hewan Kurban (THK) yang telah berdiri sejak tahun 1994, Dompet Dhuafa terus berupaya melakukan pemerataan distribusi kurban ke daerah-daerah pelosok Nusantara. Dalam upaya menyiarkan manfaat ini agar menjangkau lebih banyak penerima manfaat, pada Jumat (17/5/2024), Dompet Dhuafa menggelar acara Media Briefing bertajuk “Bagaimana Kurban Menggerakkan Peternakan Rakyat?” di Lokananta Terrace Resto, Melawai, Jakarta.

Pada kesempatan ini, Dompet Dhuafa mengundang media massa dan blogger untuk berdiskusi bersama Ketua THK 1445 H, Bobby P Manullang, Senior Researcher CORE Indonesia, Muhammad Ishak Razak, Pendamping Program Peternakan Dompet Dhuafa Banten, Agus Salim, serta Penerima Manfaat Program Peternakan Dompet Dhuafa Banten, Iwan. Acara gelar wicara ini di pandu oleh Bambang P. Jatmiko selaku Editor Desk Ekonomi Kompas.com

Baca juga: THK Dompet Dhuafa Beri Banyak Kebaikan di Perbatasan Indonesia-Malaysia

Penjabaran 3 Pasti Program RHK Dompet Dhuafa
Acara gelar wicara ini di pandu oleh Bambang P. Jatmiko selaku Editor Desk Ekonomi Kompas.com.
Penjabaran 3 Pasti Program RHK Dompet Dhuafa
GM Komunikasi dan Teknologi Dompet Dhuafa, Dian Mulyadi menyampaikan berbagai strategi dalam penyaluran THK Dompet Dhuafa.

Sebelum dimulai, GM Komunikasi dan Teknologi Dompet Dhuafa, Dian Mulyadi, menyampaikan bahwa Dompet Dhuafa memiliki beragam strategi, juga inovasi, dalam pelaksanaan Program THK 1445 H yang menyasar masyarakat di seluruh pelosok Indonesia. Dompet Dhuafa juga menumbuhkembangkan entitas dan iklim sosial entrepreneurship dalam komunitas peternakan rakyat. Selain itu, Dompet Dhuafa juga berupaya meningkatkan kualitas kesejahteraan peternak serta membangun jaringan peternakan rakyat yang terbaik di Indonesia. Di sisi lain, program ini turut menjalankan bisnis peternakan dan turunannya untuk menghadirkan profit, pertumbuhan, berkesinambungan, dan berkah bagi peternak dhuafa. Sehingga dengan begitu, upaya ini dapat memutus kartel-kartel peternakan demi terwujudnya kemandirian lembaga melalui penyelenggaraan bisnis peternakan dan turunannya yang profit, tumbuh, berkesinambungan, dan berkah.

Dalam pengadaan dan pendistribusian hewan kurban pada Program THK, Dompet Dhuafa tetap mengedepankan penilaian mutu yang terdiri dari empat parameter, yaitu bobot hidup yang terstandar, kondisi fisik dan kesehatan yang baik, proses pemotongan yang sesuai ajaran Islam, dan distribusi daging kurban yang tepat sasaran.

“Pada Program THK 1445 H, Dompet Dhuafa mengangkat tema 3 Pasti, yakni Pasti Jantan. Di Program THK, Dompet Dhuafa berkomitmen untuk memastikan hewan kurban yang digunakan adalah hewan jantan, sehingga kita dapat menjaga pasokan daging untuk berikutnya. Selanjutnya, Pasti Lolos Quality Control, merupakan hal terpenting dalam penyediaan hewan kurban agar layak secara mutu kesehatan, bobot optimal dan usia hewan kurban yang pantas untuk digunakan saat kurban nanti. Serta, Pasti Distribusi Hingga Pelosok Negeri, hal ini sebagai komitmen Dompet Dhuafa dalam meratakan konsumsi daging kurban di wilayah-wilayah dengan minus pasokan daging kurban setiap tahunnya. Selain itu, untuk Pendistribusian Ke Palestina kami mengirimkan dalam bentuk kemasan yang hewan kurbannya di potong di brazil,” ucap Bobby P Manullang.

Baca juga: THK 1444 H Jadi Ikhtiar Dompet Dhuafa untuk Bantu Sarmini Penuhi Asupan Gizi Putrinya

Penjabaran 3 Pasti Program RHK Dompet Dhuafa
Bobby P Manullang selaku Ketua THK 2024 Dompet Dhuafa memaparkan Dompet Dhuafa mengangkat tema 3 Pasti.
Penjabaran 3 Pasti Program RHK Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa mengundang media massa dan Blogger pada acara Media Briefing.

“Melalui program tersebut, masyarakat dapat membeli hewan kurban melalui berbagai kanal daring, sehingga tidak perlu lagi datang ke lokasi penjualan. Masyarakat dapat membeli hewan kurban dengan THK lewat kanal perbankan, QR code, payment online, hingga kerja sama dengan e-commerce. Dengan kemudahan yang ditawarkan, Dompet Dhuafa menargetkan pada tahun ini dapat mendistribusikan 30.000 hewan kurban,” tutup Bobby.

Program THK sendiri merupakan perwujudan dari model bisnis sosial yang turut mengangkat perekonomian para peternak binaan yang telah ada selama ini. Sebelum Iduladha, para peternak lokal akan diberikan pemodalan dan pengetahuan soal ternak. Pemanfaatan dan pengembangan potensi lokal tersebut yang terus diupayakan Dompet Dhuafa melalui program pemberdayaan masyarakat di sektor peternakan.

“Sebanyak 40 persen kebutuhan daging masih impor bagi Indonesia. Akan sangat berbahaya bila kita terus menerus mengimpor daging. Belum lagi tingkat konsumsi daging yang belum merata di masyarakat. Dengan adanya kurban diharapkan ada peningkatan, baik konsumsi daging maupun memperbaiki tingkat gizi di masyarakat pedesaan. Selama ini kita ada kendala, tumbuhnya sektor peternakan terhambat oleh pergerakan kartel yang masih luas. Lembaga zakat seperti Dompet Dhuafa diharapkan dapat memutus mata rantai pergerakan kartel di sektor peternakan. Sehingga pembeli dengan peternak dapat langsung bertransaksi,” ujar Muhammad Ishak Razak.

Baca juga: Dompet Dhuafa Helat THK di Adonara, Wilayah Padat Muslim di Flores Timur

Penjabaran 3 Pasti Program RHK Dompet Dhuafa
Muhammad Ishak Razak selaku Senior Researcher CORE Indonesia, memaparkan ekonomi Kurban.
Penjabaran 3 Pasti Program RHK Dompet Dhuafa
Agus Salim, pedamping peternak Dompet Dhuafa Banten.
Penjabaran 3 Pasti Program RHK Dompet Dhuafa
Iwan selaku Penerima Manfaat Program Peternakan Dompet Dhuafa Banten.

“Daya serap kurban di wilayah perkotaan cukup besar, hal inilah banyak menyerap hewan kurban dari peternak daerah-daerah. Bahkan sangat jarang daerah-daerah melakukan kurban. Hadirnya Dompet Dhuafa dalam Program Tebar Hewan Kurban menjadi perubahan dalam pengelolaan kurban, sehingga daerah-daerah pelosok penyerapan ternak, turut merasakan kehadiran kurban di wilayahnya,” ujar Agus Salim.

Iwan selaku Penerima Manfaat Program Peternakan Dompet Dhuafa Banten menyebut, “Setiap Iduladha, kadang ada kadang tidak daging kurban. Itu pun jika ada hanya seekor hewan saja. Saya awalnya intervensi dari Kampus Bisnis Umar Usman dengan 20 ekor hewan ternak. Dan alhamdulillah tahun ini Dompet Dhuafa Banten mendorong saya untuk terus memajukan peternakan. Saat ini mencapai 100 ekor ternak yang saya kelola”.

Tentu program ini tak bisa dilakukan sendirian. Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa menggandeng berbagai stakeholder yang ada di Indonesia. Setelah berkurban, Dompet Dhuafa juga akan mengirimkan laporan secara detail mengenai lokasi kurbannya. Perwujudan dari model bisnis sosial yang turut mengangkat perekonomian peternak lokal binaan yang dulunya kurang mampu, tetapi kini menjadi insan yang sukses, mandiri, dan berdaya. Dengan berdayanya para peternak lokal, tentu akan mengikis ketergantungan bangsa akan hewan ternak impor dan mendukung perekonomian bangsa untuk tumbuh dengan baik. (Dompet Dhuafa)

Teks dan foto: Fatzry Boim
Penyunting: Dhika Prabowo, Ronna