Tim QC THK Menyambangi Pemotongan Kurban di Sambilawang

SAMBILAWANG, PONOROGO – Kurban adalah satu ritual yang berasal dari Nabi Ibrahim saat menerima perintah pengurbanan anaknya yang bernama Ismail, kemudian menjadi satu ajaran Islam dan disunnahkan bagi yang berkecukupan berdasarkan hadist Rasulullah SAW, diiriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Barang siapa mendapatkan kelapangan tetapi tidak berqurban, maka janganlah dia mendekati tempat shalat kami.

Dompet Dhuafa melalui Tebar Hewan Kurban menjangkau seluruh negeri nusantara. Kurban juga harus diberikan dengan yang terbaik sebagai sebuah pengorbanan kepada Ilahi.  Dalam rangka tersebut, THK memiliki prosedur pemantauan hewan kurban dengan pemeriksaan tim Quality Control (QC)  yang diterjunkan ke daerah-daerah pemotongan hewan.

“Adalah keharusan memantau dan menjaga kesehatan hewan yang akan dikurbankan, karena demikian pesan Rasulullah SAW”, ungkap, Mahendra Satya Hantoro, dokter hewan, yang melakukan pemeriksaan hewan kurban di Desa Sambilawang, Kecamatan Bungkal, Ponorogo.

“Bersih dari cacat yang menyebabkan tidak sah untuk dijadikan hewan kurban. Ada empat cacat hewan yang menyebabkan tidak sah untuk dijadikan hewan kurban: buta sebelah matanya dan jelas butanya, sakit dan jelas sakitnya, pincang dan jelas pincangnya, dan sangat kurus sampai-sampai tidak punya sumsum tulang”, lanjutnya.

“Selain itu juga harus diperhatikan pada saat pemotongan, tidak bolehnya aurat si pemotong terbuka, harus menghadap kiblat dan membaca do’a yang diajarkan oleh Rasulullah, serta saat sudah dipotong harus diperhatikan pada bagian dalam hewan tersebut tidak boleh ada cacing pita dan hewan atau bakteri penggangu, jika ternyata ada maka hewan tersebut masuk kategori tidak sehat dan tidak layak untuk diberikan sebagai hewan kurban”, demikian pemaparan dari Mahendra Setya Hantoro.

Untuk menjaga kehalalan hewan kurban yang diamanahkan dari para donatur Dompet Dhuafa melalui Program Tebar Hewan Kurban melalui kerjasama dengan para mitranya yang tersebar di pelosok Nusantara sangat memperhatikan kebersihan, kesehatan dan kelengkapan hewan yang akan dikurbankan. Melalui proses Quality Control yang berlapis, dari tahap pertama saat pengadaan hewan kurban, kemudian tahap kedua saat perawatan oleh para mitra dan saat akan dikurbankan di Hari Raya Idul Adha, sehingga dapat dipastikan bahwa semua hewan kurban sangat terjaga kondisinya. (DompetDhuafa/DM)

 

Editor: Uyang