Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Guru Konsultan SGI Bersama UPTD Kecamatan Nibung Jalin Komitmen Kerjasama

PALEMBANG- Rendahnya kualitas pendidikan saat ini, menjadi kekhawatiran yang mengancam generasi penerus bangsa. Ya, hal tersebut terjadi dikarenakan semangat dan etos kerja dari tenaga pengajar dan pendidik yang mulai padam, menyebabkan lemahnya kualitas pendidikan di setiap sekolah.

Tak ingin hal tersebut terjadi, Dompet Dhuafa melalui Guru Konsultan dari Sekolah Guru Indonesia (SGI) berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kecamatan Nibung, Kabupaten Musi Rawa Utara, Palembang. Bertempat di Kantor UPTD Pendidikan Kecamatan Nibung, komitmen tersebut disepakati, dihadiri Guru konsultan Sekolah Guru Indonesia, Andri Yulian Christyanto dan Forta Oktariansa.

Kepala Sekolah menjadi target utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagai pimpinan utama dalam sebuah sekolah, kepala sekolah dinilai lemah dalam memimpin sekolah.

 

“Hal ini dapat kita lihat pada intensitas kepala sekolah melakukan supervisi kepada setiap guru yang ada di sekolah. Dapat dipastikan mereka hanya melakukan supervisi menjelang akreditasi saja,” ujar Imam selaku pihak UPTD Pendidikan Kecamatan Nibung.

Tugas utama kepala sekolah selain berperan sebagai ujung tombak dalam sekolah, kepala sekolah juga bertugas untuk melakukan supervisi kepada guru, supervisi merupakan suatu kegiatan observasi kepada guru dalam melakukan pembelajaran di dalam kelas, apakah sudah sesuai dengan ketentuan atau belum. Selain hal tersebut hal lain yang disesalkan Imam adalah masih kurangnya kesadaran pihak sekolah dalam mengisi absensi kehadiran untuk guru dan kepala sekolah, dan ini hampir menjadi suatu kebiasaan dikalangan sekolah papar Imam.

Hal kedua yang perlu dilakukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan yakni dengan mengadakan pelatihan kepada guru terkait pembelajaran yang bermakna kepada siswa, mengapa demikian karena banyak guru pada saat ini hanya berorientasi bekerja sebagai penggugur kewajiban saja.

 “Mereka tidak peduli kualitas kegiatan pembelajaran, banyak guru yang ditemui masih menggunakan metode ceramah, sehingga menyebabkan siswa cepat bosan dan mengantuk dalam kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran hanya menjadi angin lalu saja,” tambah Forta, Guru Konsultan Sekolah Guru Indonesia.

Banyak kita saksikan media pembelajaran dari pemerintah hanya mangkrak disimpan secara rapi di perpustakaan atau di gudang yang seharusnya bisa digunakan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Hal inilah yang perlahan-lahan harus diperbaiki.

“Pendidikan tidak lagi berpusat pada guru namun pendidikan harus berpusat pada siswa, kita tanamkan dalam diri siswa bahwa pendidikan merupakan suatu kebutuhan dalam hidup,” tambah Forta.

 Dua hal tadi yang menjadi PR besar guru konsultan Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa dan UPTD Pendidikan Kecamatan Nibung dalam memperbaiki pendidikan selama satu tahun ke depan. (Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa/Andri)

 

Editor: Uyang