Tingkatkan Taraf Ekonomi, Dompet Dhuafa Jawa Timur Dorong Petani Belimbing Berdaya

TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR– Pariwisata menjadi sektor yang dapat dijadikan sebagai industri yang potensial sebagai alat pengembangan potensi daerah. Pariwisata juga berpengaruh besar terhadap perkembangan dan kemajuan suatu daerah. Meningkatnya sektor pariwisata akan membuka lapangan kerja dan kesempatan usaha. Peningkatan pendapatan usaha dan pemerintah akan mendorong sektor yang terkait lebih berkembang. Dompet Dhuafa Cabang Jawa Timur menangkap peluang ini, tepatnya di Desa Bono, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, sedang berkembang potensi agrowisata belimbing. Hampir setiap hari libur, tempatnya ini selalu dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar Tulungagung.

“Setiap pekan, kebutuhan produk belimbing disini itu kurang lebih 1 (satu) ton Mas, satu bulan antara empat sampai dengan 5 (lima) ton. Sampai hari ini kelompok tani Arta Mandiri masih kekurangan. Jangankan untuk dipasarkan keluar daerah atau sepermarket, untuk pengunjung di sini saja masih kekurangan. Di wilayah Boyolangu ini terdata ada kurang lebih 3.596 pohon, hamipir 50% (persen)-nya dalam kondisi tidak terkelola dengan baik alias mangkrak. Hanya dijadikan pakan ternak, eman bianget (sayang banget) Mas,” terang Udin selaku petani belimbing di Tulungagung.

Atas dasar petensi dan problem ini lah yang melatar-belakangi Dompet Dhuafa hadir di wilayah Tulungagung. Pada Selasa (21/6/2022), Dompet Dhuafa Cabang Jawa Timur meresmikan program Petani Belimbing Berdaya di Desa Bono Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Target dari program ini, diharapkan produksi buah belimbing meningkat dan petani binaan mampu memperoleh tambahan pendapatan dari berbudidaya belimbing. Peresmian program juga dihadiri oleh Muhammad Mujamil (57) selaku Kepada Desa Bono.

“Pelaksanaan program sementara kita awali dengan membantu petani sebanyak 10 orang sebagai penerima manfaat program dengan luasan lahan kurang lebih sekitar 2.940 m² dan sebanyak 330 pohon belimbing. Petani binaan Dompet Dhuafa tidak memulai berbudidaya dari nol, melainkan memperbaiki kondisi tanaman yang saat ini tidak terkelola dengan baik. Jadi bersama praktisi dan ahli pembudidaya belimbing, kami mendampingi para petani menguatkan potensinya kembali”, ujar Kholid Abdillah selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jatim.

Senada dengan Kholid, selanjutnya Arifin (42) salah satu petani menyampaikan, “ Niki lo Mas sampean tingali, pohon belimbing sehat niki lek dipotong kulite taseh enten kambiume, kebalikane lek pohon belimbing engkang sakit muncul kambiume. Insyallah mas target 3 (tiga) bulan bisa diperbaiki. Mugi-mugi panen berdaya saget medal 1 (satu ton. (Dompet Dhuafa / PR)