Transformasi Bangsa Melalui Pendidikan

Saat mengunjungi Amerika, penulis mendapatkan fakta yang mengejutkan. Ternyata sebagian besar mahasiswa Malaysia yang sedang menempuh studi di Amerika umumnya menempuh pendidikan S1, sementara mahasiswa Indonesia umumnya menempuh pendidikan S2 atau S3. Bagaimana pun bersekolah di negeri yang jauh tentu tidak mudah. Mestinya akan lebih banyak pada level yang lebih tinggi untuk diprioritaskan, namun faktanya Malaysia menunjukkan keadaan yang berbeda dengan Indonesia.

Kondisi tersebut di atas bisa terjadi karena beberapa sebab. Sebab yang pertama adalah karena tingkat kesejahteraan ekonomi bangsa Malaysia lebih baik dari pada Indonesia. Dengan kesejahteraan yang lebih baik, maka kemampuan warga negara malaysia untuk membiyai sekolah menjadi lebih tinggi. Termasuk apabila ingin melanjutkan sekolah ke luar negeri. Kepala keluarga di malaysia memiliki kesempatan lebih besar untuk menyediakan biaya sekolah ke luar negeri bagi anak-anaknya. Sehingga tidak harus menunggu S2 atau S3, saat S1 pun mereka bisa sekolah di luar negeri.

Sebab yang kedua adalah kemampuan bahasa. Kemampuan bahasa Inggris bangsa Malaysia yang umumnya lebih baik dibandingkan bangsa Indonesia, memungkinkan mereka untuk mendapatkan kesempatan sekolah di negara yang menggunakan pengantar bahasa Inggris menjadi lebih besar. Persyaratan kemampuan bahasa Inggris untuk masuk peguruan tinggi di Amerika atau mendapatkan beasiswa, menjadi tidak sulit untuk dipenuhi oleh bangsa Malaysia. Tidak heran jika kemudian banyak masyarakat Malaysia yang dapat melanjutkan studi S1 di Amerika.

Sebab yang ketiga adalah perhatian negara terhadap pendidikan. Sudah sejak lama negara malaysia memiliki perhatian yang lebih terhadap pendidikan. Setiap tahun cukup besar alokasi anggaran negara dikucurkan untuk membantu sektor pendidikan. Anggaran negara di atas 20% sudah sejak lama diterapkan di Malaysia. Berbagai fasilitas dan kesempatan untuk memacu pengembangan pendidikan warga negaranya telah dilakukan. Perhatian malaysia terhadap pendidikan tinggi juga ditunjukkan dengan pembentukan kementerian pendidikan tinggi, selain kementerian pendidikan secara umum.

Di Indonesia, sesungguhnya anggaran pendidikan sudah mulai ditingkatkan. Besaran anggaran pendidikan 20% di dalam undang-undang, masih menghadapi tantangan implementasi. Penyediaan beasiswa sekolah ke luar negeri, prioritasnya barangkali saat ini masih untuk dosen. Sehingga jadilah pendidikan S2 atau S3 yang banyak disediakan. Pada masa yang akan datang, ketika sebagian besar dosen telah dikembangkan, barangkali penyediaan beasiswa ke luar negeri ini akan bergeser kepada mahasiswa S1. Kalau ini terjadi, maka percepatan pengembangan kualitas bangsa Indonesia akan semakin tinggi.

Tentu ada peran kita untuk mengembangkan kualitas perguruan tinggi di Indonesia. Salah satunya adalah dengan mengadopsi sistem belajar unggul di kampus-kampus dunia yang sudah teruji. Juga dengan mengimplementasikan suasana akademik yang kondusif bagi proses pendidikan yang berkualitas. Lagi-lagi juga harus dilakukan dengan mengirimkan mahasiswa kita untuk belajar di kampus-kampus terbaik untuk kemudian diimplemetasikan pada kampus di dalam negeri.

Tentu proses perbaikan ini memerlukan waktu yang panjang. Namun itu semua akan menjadi kenyataan, manakala kita memiliki komitmen yang kuat. Tugas kita semua adalah terus mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan bangsa. Proses ini kita yakini akan berdampak langsung dalam proses transformasi bangsa menuju bangsa yang lebih berdaya.