Tumbuh Bersama untuk Hijrah Di Berbagai Lini

JAKARTA — Hijrah identik dengan berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Rasulullah SAW pun pernah berhijrah dari Makkah ke Madinah untuk mempertahankan dan menegakkan risalah Allah SWT. Ketika akidah dan syariah seorang mukmin terancam, saat itulah diperlukan hijrah. Menurut Dedih Suryana dalam artikelnya yang berjudul “Substansi Hijrah Dalam Kehidupan Seorang Muslim,“ seseorang muslim dikatakan hijrah ketika sudah memenuhi dua syarat, yaitu ada sesuatu yang ditinggalkan dan ada yang dituju.

Dalam kehidupan masa kini, hijrah bisa dikatakan pula berupaya berubah dari kondisi yang tidak dalam kaidah Islam menuju kaidah Islam. Berhijab, misalnya. Saat ini banyak kita saksikan artis mulai berhijrah dari pakaian yang menampakkan aurat menuju pakaian islami. Tentunya hal ini menyejukkan hati kita.

Hijrah pun juga berkaitan dengan ekonomi dan pendidikan. Usaha seseorang untuk keluar dari kemiskinan dan kebodohan menuju  berdaya, juga bagian dari hijrah. Usaha itu tentunya tidak hanya dilakukan seorang diri. Ada pihak lain yang juga memiliki semangat tinggi untuk membawa perubahan bagi kehidupan seseorang menuju yang lebih baik.

Melalui program kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan pengembangan sosial, Dompet Dhuafa berkhidmat untuk membantu hijrah seseorang. Melalui dana dari zakat, infaq, sodaqoh, dan wakaf hingga kini sudah ada puluhan ribu peneriman manfaat yang tersebar di seluruh Indonesia dan di luar negeri. Donatur yang turut membantu pun tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga dari mancanegara.

Di bidang ekonomi, Dompet Dhuafa membantu memberdayakan petani kopi Gayo di Aceh Tengah yaitu melalui Program Community Farming (CF). Dompet Dhuafa membina petani kopi mulai dari aktivitas persiapan, penanaman, panen dan pemasaran. Pengelolaan bersama melalui pendekatan bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan. Setelah dirasa mampu mandiri, Dompet Dhuafa mulai melepas pembinaa dan proses menjadi pengontrolan.

Di bidang pendidikan, Dompet Dhuafa berupaya membantu menghijrahkan anak-anak dhuafa berpotensi untuk mendapatkan pendidikan terbaik jenjang SMP-SMA dengan beasiswa di SMART Ekselensia Indonesia. Hasilnya, 241 penerima manfaat SMART Ekselensia yang berasal dari 25 provinsi, menempa pendidikan berkualitas di sana. Keseluruhan alumni SMART Ekselensia berhasil melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri di Indonesia.

Dhuafa yang harus melakukan cuci darah namun terkendala biaya, mendapatkan fasilitas tersebut secara gratis di Rumah Sehat Terpadu, Parung, Bogor. Selain itu, semua biaya pengobatan dan pelayanan didapatkan gratis untuk dhuafa yang terseleksi. Selain untuk meringankan biaya ekonomi, hal ini juga dilakukan dalam upaya Dompet Dhuafa menghijrahkan dhuafa yang kesulitan berobat menjadi mudah.

Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam pun tak luput dari ancaman bencana baik gunung meletus, gempa, dan bencana lainnya. Oleh karena itu Dompet Dhuafa membuat program Disaster Management Centre sebagai upaya untuk merespon bencana. Baik di Indonesia mauapun komunitas muslim di luar negeri.

Itu hanyalah sebagian dari program Dompet Dhuafa. Masih ada program lain untuk membantu menghijrahkan kaum dhuafa ke kehidupan yang lebih baik. Tentunya Dompet Dhuafa tidak bekerja sendiri. Ada dukungan donatur dan tentunya Allah SWT sebagai pendukung utama dari berjalannya program-program di Dompet Dhuafa. (Dompet Dhuafa/Erni)