Tutup THK 2021, Dompet Dhuafa Tunjukan Komitmen Jaga Amanah Masyarakat

JAKARTA — Perayaan salah satu hari besar umat muslim yaitu Idul Adha di Indonesia bahkan di dunia, sangat berbeda dua tahun kebelakang, dengan adanya pandemi Covid-19 disela-sela kehidupan umat manusia saat ini. Kemeriahan dan kebahagiaan yang seharusnya nampak pada Idul Adha perlahan memudar seiring dengan beberapa peraturan untuk tidak berkumpul dan membuat kerumunan.

Perlahan masyarakat harus terbiasa dengan kebiasaan hidup baru atau new normal untuk tetap menjalankan roda kehidupan dengan aman dan sehat ditengah pandemi. Tidak hanya dalam menjalankan keseharian sehari-hari akan tetap kebiasaan baru meresap hingga pelaksanaan peribadahan seperti berkuban.

Berkurban merupakan salah satu bagian besar dari iabdah dan perayaan Idul Adha. Kali ini, harus dilaksanakan menyesuaikan dengan protokol kesehatan yang berlaku, hal ini penting dilakukan guna kebahgian dari Idul Adha tetap bisa dirasakan ditengah pandemi Covid-19 sekarang ini. Sebelumnya masayarakat harus membeli kurban secara langsung, kali ini beberapa lembaga pengelola kurban menyediakan pengelolaan kurban melalui platform digital tanpa harus keluar rumah.

Dompet Dhuafa salah satu lembaga pengelolaan kurban di Indonesia pada tahun ini turut menorehkan hasil positif dengan berhasil mengelola amanah para sohibul kurban hingga mendistribusikannya hingga ke Palestina. Perolehan penjualan hewan kurban hingga lebih dari Rp 65 Miliar menjadi pencapaian Dompet Dhuafa pada program Tebar Hewan Kurban tahun ini.

Melalui sambutannya dalam closing program Tebar Hewan Kurban 2021 di Gedung Philanthropy Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Jum’at (23/7/2021), Nasyith Majidi selaku Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa, memberikan penggambaran tentang komitmen Dompet Dhuafa dalam menjaga amanah dari para sohibul kurban setiap tahunnya. Kepercayaan adalah aset yang terpenting untuk menjalankan seluruh program.

“Aset terbesar yang dimiliki oleh Dompet Dhuafa bukan hanya kemampuan kita dalam melakukan organizing kurban seperti saat ini, tetapi aset terbesar kita adalah kepercayaan dari saudara-saudara kita yang ingin berkurban dan menitipkan amanahnya kepada Dompet Dhuafa dalam konteks Tebar Hewan Kurban (THK) ini. Tentunya ini tidak mudah, semakin tinggi kepercayaan yang didapatkan semakin besar juga amanah yang harus dipertanggung jawabkan,” jelas Nasyith.

Nasyith Majidi menambahkan, pentingnya transparansi dan aspek lainnya di Dompet Dhuafa guna mempertahankan integritas lembaga. Adanya audit memperlihatkan kesiapan Dompet Dhuafa dalam mengemban amanah yang diberikan masyarakat.

“Kita di Dompet Dhuafa harus menterjemahkan amanah menjadi beberapa hal. Pertama adalah transparansi, semua kegiatan-kegiatan kita harus bisa dilihat oleh orang lain. Kedua adalah compatibility, kita harus bisa mempertanggung jawabkan jika orang mempertanyakan, kita melakukan itu dengan adanya audit yang dilakukan beberapa lembaga. Semakin transparan kita, semakin besar pula compatibility kita. Itu lah aset terbesar kita yaitu kepercayaan,” pungkas Nasyith.

Perwakilan Dompet Dhuafa diseluruh Indonesia dan Luar Negeri menjadi penyumbang angka cukup tinggi pada THK tahun ini. Banten menjadi pemuncak perolehan kurban tertinggi dengan 1,91 miliar, bahkan salah satu cabang dari luar negeri yaitu USA menduduki peringkat ketujuh. Ini mempelihatkan bahwa masih tingginya antusias masyarakat muslim di seluruh dunia untuk melakukan kurban bahkan di negara minoritas sekalipun.

“Apa yang kita kerjaan sampai selama ini bukan karena semata-mata untuk lembaga ini saja, tetapi utamanya untuk masyarakat dhuafa, masyarakat kurang mampu yang ada diseluruh Indonesia yang saat ini coba kita bantu bahkan hingga ke Palestina. Bahkan kita mencocokan waktu magrib yang ada diseluruh dunia guna memastikan amanah yang kita emban dapat dipertanggung jawabkan dengan baik dan benar,” ujar Bambang Suherman, selaku Direktur Komunikasi & Aliansi Strategis Dompet Dhuafa.

Ahmad Faqih Syarafaddin selaku Ketua THK Dompet Dhuafa 2021 menjelaskan pencapaian ini berkat kerja keras dan kontribusi banyak pihak. Dirinya mengaku berterimakasih kepada seluruh elemen yang terlibat dalam pelaksanaan Tebar Hewan Kurban pada tahun ini, kebahagiaan Idul Adha ditengah pandemi seperti ini semoga menjadi ikhtiar untuk keluar dari cobaan ini bersama-sama.

InshaAllah lelah nya kita, ngantuknya kita, keringat nya kita, capek nya kita itu terbalaskan oleh senyuman para Mustahik, yang setahun gak Ketemu daging bahkan saya dengar kisah ada 7 tahun gak ketemu daging. Kita yakini diluar sana banyak mustahiq mustahiq  yang mengharapkan kita bekerja lebih keras, dan yakinlah pekerjaan kita, gerak langkah kita selalu diiringi oleh doa dari jutaan mustahiq, doa dan harapan dari para anak Yatim,” ujar Faqih disela-sela acara. (Dompet Dhuafa / Arlen)