UNHCR Kunjungi Rumah Sakit dan Sekolah Gratis Dompet Dhuafa

PARUNG- Jumat pagi (11/3), Lembaga Pengembangan Insani (LPI) Dompet Dhuafa menerima kunjungan Thomas Vargas, perwakilan UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees), dan  Madam Noor Sabah Nael Traavik, istri Duta Besar Norwegia di Indonesia. Kunjungan tersebut digelar dalam rangka mempererat silaturahmi antara Dompet Dhuafa dan UNHCR, dan mengenal lebih dekat program-program pemberdayaan Dompet Dhuafa di kawasan Zona Madina, Parung, Bogor.

Ditemani Presiden Direktur Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini, kunjungan silaturahmi tersebut dimulai dengan berkeliling di kawasan Bumi Pengembangan Insani, mengunjungi SMART Ekselensia Indonesia (SMART EI)  Dompet Dhuafa, SMART EI merupakan sekolah berasrama dengan biaya sekolah gratis dan program akselerasi, 5 tahun SMP-SMA. Sekolah ini berdiri sejak tahun 2004 di Parung, Bogor dan didirikan untuk anak-anak Indonesia yang berpotensi namun memiliki kesulitan ekonomi. 

Sapaan hangat dari siswa-siswa SMART pun menyambut kehadiran Madam Noor Sabah  dan Mr. Thomas ketika memasuki ruangan Pusat Sumber Belajar (PSB). Pusat Sumber Belajar didirkan Dompet Dhuafa untuk melayani masyarakat secara luas dan khususnya para guru melalui beberapa program atau kegiatan yaitu Perpustakaan SMART EI dan Pusat Media Pembelajaran.

Dalam kunjungan tersebut, antusiasme Madam Noor Sabah dan Mr. Thomas begitu terlihat ketika berinteraksi dengan siswa-siswa SMART EI. Berbagai pertanyaan menarik, mulai dari kegiatan belajar, hobi, ekstrakulikuler sekolah, hingga prestasi yang diraih, sering dilontarkan kedua tamu istimewa tersebut kepada siswa SMART EI.

“Berkunjung di sekolah bebas biaya milik Dompet Dhuafa sangatlah luarbiasa. Mereka (siswa-siswa SMART EI) merupakan siswa yang cerdas, hal itu terlihat ketika saya berinteraksi dengan mereka” ungkap Madam Noor Sabah dalam bahasa Inggris.

“Dompet Dhuafa sangat serius dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Hal itu terlihat dengan fasilitas atau sarana belajar yang dihadirkan, untuk mempermudah proses belajar dan mengajar. Ini sangat luar biasa” tambahnya.

Setelah berkeliling di SMART EI, kegiatan silaturahmi berlanjut dengan mengunjungi Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa yang merupakan rumah sakit gratis bagi dhuafa. Suasana rumah sakit yang diresmikan pada 4 Juli 2012 siang itu nampak ramai dengan kehadiran calon pasien yang ingin berobat. Calon pasien tidak hanya datang dari kawasan Bogor dan sekitarnya, melainkan juga pengungsi dari berbagai negara baik Somalia, Irak, Afghanistan dan wilayah konflik lainnya,

Melihat RST Dompet Dhuafa yang juga memberikan pelayanan kesehatan bagi para pengungsi, Mr.Thomas merasa terkesima, dan sangat memberi apresiasi kepada Dompet Dhuafa atas dedikasinya selama ini dalam memberikan pelayanan terbaik dalam bidang kesehatan.

“Tidak hanya melayani masyarakat miskin, tapi juga merespon pengungsi dari negara luar yang tinggal di area Bogor. Ini merupakan kunjungan pertama kali saya, namun sudah dibuat terkesima. Sungguh luar biasa apa yang dilakukan Dompet Dhuafa selama ini,” ungkap Mr.Thomas dalam bahasa Inggris.

Sementara itu, Presiden Direktur Dompet Dhuafa dalam kunjungan tersebut mengharapkan,  kerjasama antara UNHCR dapat terus  terjalin serta berjalan lancar, terutama dalam penanganan kesehatan bagi pengungsi (Refugees) negara luar.

“Alhamdulillah, selama ini jalinan kerjasama sudah terjalin saat menangani pengungsi Rohingya di Langsa, Aceh. Juga program kerjasama Akta kelahiran. Saat ini kami masih mendiskusikan terkait kerjasama penanganan kesehatan untuk Refugees bersama UNHCR,” pungkasnya. (Dompet Dhuafa/Uyang)