Waspada Penyakit Saat Musim Hujan

Untuk menjaga kesehatan di saat musim hujan, masyarakat harus meningkatkan kehati-hatian terhadap beberapa penyakit di saat musim hujan yang jumlah kasusnya meningkat dengan drastis. Upaya meningkatkan kehati-hatian adalah dengan cara meningkatkan pengetahuan tentang penyakit-penyakit yang sering banyak terjadi saat musim hujan dan banjir datang, serta prilaku pengobatan dan pencegahan yang tepat dan benar. Sehingga dapat bertindak secara tepat dan mencegah terjadinya endemik penyakit di wilayahnya dan meminimalkan angka kematian karena penyakit tersebut.

Hujan mengguyur dengan derasnya dirasakan hampir setiap hari beberapa waktu belakangan ini, bahkan pada beberapa wilayah tertentu menyebabkan terjadinya banjir dalam waktu yang lama. Biasanya ketika terjadi hujan dan banjir pada suatu propinsi atau daerah tertentu, akan disertai banyak munculnya penyakit-penyakit tertentu yang dapat menyebabkan terjadinya keadaan endemik dan meningkatnya kejadian kematian karena terlambatnya penyakit tersebut diobati. Penyakit-penyakit tersebut merupakan bagian dari penyakit menular pada manusia yang masih menjadi masalah kesehatan di masyarakat dan negara Indonesia yang kita cintai.

Berikut ini beberapa penyakit menular yang harus diwaspadai saat musim hujan dan banjir datang seperti sekarang ini yaitu :

Hampir setiap tahun, ketika musim hujan dan banjir kasus DBD banyak bermunculan bahkan pada beberapa propinsi atau kabupaten/kota di Indonesia dinyatakan sebagai daerah endemik. DBD merupakan suatu penyakit yang didapat diderita oleh orang dewasa dan anak yang disebabkan oleh virus dengue. Di mana virus dengue ini dibawa oleh nyamuk aedes agypti sebagai vector ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk tersebut.

Gejala-gejala yang harus diketahui pada pasien yang dicurigai menderita DBD adalah deman tinggi tiba-tiba selama 2-7 hari (tetap tinggi walaupun sudah diberi obat penurunan panas), biasanya disertai rasa mual, muntah, sakit kepala dan persendian, serta sangat perlu diketahui bahwa gejala adanya bintik-bintik merah pada tubuh tidak sering muncul di awal-awal penyakit.

Sebaiknya ketika ada seseorang dengan gejala-gejala DBD tersebut, harus segera dilakukan pemeriksaan darah lengkap di Puskesmas / RS terdekat untuk memastikannya dan dapat segera diobati dengan tepat serta menghindari kematian. Pada masyarakat seharusnya dilakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (aedes agypti) secara aktif berupa menguras bak mandi secara rutin, mengubur kaleng dan ban-ban bekas supaya tidak menjadi tempat genangan air pasca hujan dan banjir serta membersihkan lingkungan sekitar secara rutin.

Pada setiap invidu harus berupaya untuk menjaga daya tahan tubuhnya dengan cara makan minum dengan sehat dan istirahat yang serta melakukan prilaku hidup bersih dan sehat dengan baik, seperti kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun serta air bersih yang mengalir dan memperhatikan kebersihan tempat tinggalnya dari tempat sarang nyamuk aedes agypti berkembang biak.

Ketika saat hujan dan banjir, biasanya kebersihan menjadi hal yang sering terabaikan. Keterbatasan tersedianya air bersih seringkali menimbulkan kelalaian dalam menjaga kebersihan dan kesehatan seperti memasak dengan menggunakan air bersih sampai matang dan kebiasaan cuci tangan sebelum memasak, sebelum makan dan sehabis buang air besar. Hal ini sering menyebabkan munculnya penyakit diare yang apabila tidak ditangani dengan tepat dapat pula menyebabkan kematian pada penderitanya.

Diare adalah buang air besar / defekasi dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (diatas 3 kali setiap harinya) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair. Penyakit diare dapat disebabkan oleh virus, bakteri ataupun parasit. Yang harus diwaspadai dari penyakit diare adalah terjadinya dehidrasi (tubuh kekurangan cairan) dikarenakan buang air besar cair terus-menerus, disertai muntah dan deman tinggi serta sulit untuk minum dan makan.

Tanda-tanda keadaan dehidrasi diantaranya pasien akan merasa haus, lidah kering, tulang pipi menonjol, tarikan pada kulit akan kembali dengan melambat (turgor kulit menurun) serta suara menjadi serak.

Pertolongan pertama dan utama pada penderita diare adalah mencegah terjadinya dehidrasi dengan cara banyak minum (air putih atau oralit) setiap habis buang air besar cair atau muntah dan minum obat penurun panas bila demam. Selanjutnya bawa segera penderita ke Puskesmas / RS untuk diobati dengan tepat. Masyarakat harus diingatkan kembali akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat seperti kebiasaan cuci tangan dengan sabun dan penggunaan air bersih yang matang untuk makan dan minum.

Pada saat banjir datang, orang sering mengalami terendamnya bagian kaki pada genangan air banjir di lingkungannya. Sering kali lupa tidak menggunakan pelindung kaki (sepatu boat), padahal pada air genangan banjir tersebut terdapat makhluk-makhluk kecil (mikroorganisme) yang membahayakan seperti adanya leptospira dari air kencing tikus, anjing, kerbau, babi dan lainnya. Apabila pada kaki terdapat luka, maka leptospira tersebut dapat masuk ke dalam tubuh kita melalui luka tersebut dan menyebar ke seluruh tubuh.

Akhirnya dapat menderita suatu penyakit yang disebut dengan leptospirosis yang apabila tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan kematian. Gejala yang harus diketahui adalah adanya demam yang muncul tiba-tiba, nyeri kepala di bagian depan, terdapat keluhan mual-muntah dan disertai mata kuning dan penurunan kesadaran. Sebaiknya segera dibawa ke Puskesmas / RS terdekat agar dapat segera ditangani dengan tepat dan menghindari kematian.

Masyarakat harus senantiasa menggunakan pelindung kaki ketika berjalan di genangan air banjir, apalagi bila diketahui bahwa di lingkungan sekitarnya memang banyak hewan seperti tikus, anjing, kerbau dan babi. Serta diusahakan setiap habis melewati genangan air banjir selalu membersihkan kaki dengan air yang mengalir.

Kebanyakan dari kita sering mengalami flu seperti pilek, sakit kepala, demam dan batuk selama musim hujan. Perlu kiranya kita mengetahui bagaimana penyebaran ketika sedang sakit flu dengan tepat.

Flu disebabkan oleh virus yang menyerang sistem pernapasan kita. Dan virus masuk ke dalam tubuh kita, kemudian menggunakannya sebagai tempat untuk berkembang biak. Virus ditularkan ke orang lain melalui butiran cairan dari air liur atau lendir yang dikeluarkan saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara. Virus segera menyebar bersamaan dengan cairan yang dikeluarkan. Udara menjadi media penyebaran virus dan jika kita menghirup udara tersebut dengan kondisi tubuh yang tidak fit dapat membuat kita terjangkit flu. Itulah sebabnya kenapa penyebaran flu sangat mudah terjadi.

Cara lain virus flu menyebar adalah saat seorang mengalami flu yang memegang hidung atau mulutnya, membuat virus flu berpindah ke tangannya. Ketika orang tersebut memegang gagang pintu, virus berpindah, dan jika Anda memegang gagang pintu, virus tadi berpindah ke tangan Anda. Selanjutnya, baik sengaja atau tidak sengaja, kita mungkin memegang mulut atau hidung, akibatnya virus masuk ke dalam tubuh kita dan dapat menyebabkan kita mengalami flu.

Pergunakanlah masker sebagai upaya pencegahan penularan yang lebih luas dan cukupkan asupan gizi makanan. Perbanyak minum air putih serta bisa mengkonsumsi vitamin yang diperlukan. Biasakan melakukan perilaku mencuci tangan secara teratur dan benar karena tangan merupakan salah satu jalan masuk virus ke dalam tubuh.

Semoga, keadaan musim hujan saat ini dan sering pula disertai dengan banjir tidak menimbulkan keadaan endemik penyakit DBD, diare dan leptospirosis di masyarakat. Mari bersama kita jaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kita. (Dompet Dhuafa/dr. Yahmin Setiawan, MARS –Dirut Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa)

 

Editor: Uyang