Yayasan Insan Madani Gelar Salat Istisqo

JAMBI — Gelombang panas el nino yang menyerang Indonesia selama beberapa bulan terakhir ini cukup mengganggu berbagai lini kehidupan manusia. Petani harus rela melihat tanah garapannya retak akibat kekeringan yang berlangsung cukup lama. Selain itu, kebakaran hutan pun menjadi tak terhindarkan.

Sumatera dan Kalimantan merupakan pulau paling parah terdampak kebakaran hutan dan lahan kali ini. Sebanyak 80% wilayah Sumatera tertutupi asap. Aktivitas masyarakat pun terganggu dan sekolah-sekolah diliburkan. Lebih dari dua bulan ini asap mulai pekat, sumur masyarakat banyak yang kering.

“Untuk  itu sekitar setengah bulan yang lalu kita melaksanakan operasi air bersih. Hal tersebut karena berdasarkan data dinas kesehatan penyakit diare yang menyerang masyarakat terus meningkat,” kata Ibnu Isnaeni, Koordinator relawan respon kabut asap Dompet Dhuafa Jambi yang juga Ketua Yayasan Insan Madani.

Dompet Dhuafa Jambi pun berinisiatif melakukan salat minta hujan (istisqo) beberapa waktu lalu. Ibnu menambahkan salat istisqo dilaksanakan di halaman Sekolah Dasar (SD) Insan Madani, Jambi. Diikuti oleh seluruh siswa SD Insan Madani yang merupakan peserta didik sekolah gratis dan khusus untuk anak yatim dan dhuafa tersebut. Salat istisqo ini juga diikuti oleh masyarakat di sekitar SD. Ada sekitar 300 orang yang hadir dalam salat istisqo ini. SD Insan Madani sendiri merupakan sekolah dibawah naungan Yayasan Insan Madani.

Seminggu yang lalu sempat turun hujan di daerah Jambi. Walau begitu, hujan ini belum mampu menurunkan tingkat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) secara signifikan. Pada hari ini (12/10) asap pun kembali dengan tingkat kepekatan yang tinggi. (Dompet Dhuafa/Erni)