23 Tahun Mengibarkan Panji Islam di Tengah Kekeringan

wakaf-sumur-dompet-dhuafa

CIANJUR — Dakwah identik dengan kebaikan, karena dalam dakwah kebaikan menjadi unsur yang melekat erat. Begitu pula perjalanan dakwah yang dilakukan oleh Ustazah Zahra dan Ustaz Budiman. Niat mulia mereka diwujudkan dengan mendirikan pesantren untuk anak-anak di sekitar tempat tinggalnya, tepatnya di Kampung Handeeul, Desa Sukamaju, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

“Semua santri yang menginap dan mengaji disatukan di sini (rumah). Lalu untuk santri laki-laki di saung karena penuh dan rumah tidak muat,” kata Ustazah Zahra saat ditemui Dompet Dhuafa di pesantren Az-Zahra, Januari 2023.

Sepasang pendakwah tersebut juga menginisiasi majelis taklim bagi warga sekitar yang ingin belajar mengaji, namun tidak terfasilitasi. Lambat laun, menurut penuturan Ustazah Zahra, masyarakat sekitar berharap agar diselenggarakan sekolah diniah.

“Akhirnya dengan modal keyakinan untuk menyiarkan Islam, pada tahun 2013 berdirilah sekolah diniah yang dilengkapi dengan tahfiz. Dari sanalah Pesantren Az-Zahra mulai menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara reguler,” ujarnya.

Baca juga: Sumur Wakafmu Memberikan Kehidupan dan Mengalirkan Kebaikan di Ciomas Banten

wakaf-sumur-dompet-dhuafa

Perjuangan Ustazah Zahra dalam berdakwah tidaklah mudah. Siapa sangka, salah satu desa di Cianjur tersebut ternyata mengalami kesulitan akses terhadap air bersih. Sebelum adanya sumur wakaf, para santri harus berjalan jauh ke sungai untuk memperoleh air. Tak terbayang di zaman modern seperti ini masih banyak saudara kita yang kesulitan mendapatkan akses air bersih. Kemudahan akses air di kota-kota besar berbanding terbalik dengan desa-desa di pelosok Indonesia.

Keadaan ini menghambat para santri untuk menimba ilmu. Waktu mereka tersita hanya untuk memenuhi kebutuhan air demi melanjutkan kelangsungan hidup mereka.

“Mungkin disebabkan galian pasir di dekat sini. Katanya jika ada galian pasir, air jadi tersedot dan tidak merata tersimpan di tanah. Oleh sebab itu, kami membutuhkan sumur yang dekat dengan pesantren,” tutur Ustazah Zahra.

Baca juga: Krisis Air Bersih, Dompet Dhuafa Maluku Hadirkan Sumur Air Bersih Pertama Bagi Masyarakat Desa Kawa

wakaf-sumur-dompet-dhuafa

Tahun 2012 adalah masa paceklik yang mencekik, warga Kampung Handeeul juga sempat membeli air untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Sebelumnya, air dijual seharga Rp5 ribu per galon. Namun saat kekeringan melanda, harganya melambung hingga tiga kali lipat, menjadi Rp15 ribu per galon.

“Rata-rata per keluarga memerlukan 50 galon untuk memenuhi kebutuhan setiap hari. Jadi, biasanya kami menghabiskan sekitar 750 ribu sehari,” ungkapnya haru sambil mengingat masa paceklik tersebut.

Ikhtiar dan doa yang dipanjatkan oleh Ustazah Zahra dan Ustaz Budiman pun membuahkan hasil. Melalui Dompet Dhuafa, sumur wakaf direalisasikan di wilayah mereka. Mewujudkan hal itu tidak lah mudah, penuh dengan tantangan. Pengeboran sumur sempat gagal karena tidak ditemukan air dan baru berhasil di pengeboran ketiga. Bahkan, di wilayah itu air baru dapat ditemukan di kedalaman 45 meter.

wakaf-sumur-dompet-dhuafa

Sebelum adanya sumur wakaf, sumber air terdekat dari pesantren berada di Cibumbulang dan Cipaku. Warga pun berbondong-bondong membawa drum, ember, atau bak untuk memperoleh air dari sana. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak juga bergilir pergi ke sumber air dengan jarak tempuh 1,5 Km.

“Dulu, untuk memenuhi kebutuhan air seperti keperluan mencuci pakaian dan mandi, warga mau tak mau harus pergi ke sana,” paparnya.

Alhamdulillah, sumur wakaf persembahan para donatur telah diresmikan pada Jumat (10/3/2023). Acara tersebut dihadiri oleh Manager Wakaf Dompet Dhuafa, Sulistiqomah dan Tim Dompet Dhuafa Jawa Barat. Selain itu, antusiasme para santri juga begitu kentara dengan berpakaian rapi dan seragam saat menghadiri peresmian tersebut. Keberadaan sumur wakaf di Pesantren Az-Zahra, Cianjur adalah bentuk kebaikan para donatur yang direalisasikan Dompet Dhuafa melalui program Wakaf Sumur. Semoga sumur wakaf tersebut terus memberikan manfaat dan mengalirkan pahala kebaikan.

Baca juga: Krisis Air Bersih 8 Tahun, Dompet Dhuafa Bersama ALAMI Sharia Hadirkan Sumur Wakaf Air Untuk Kehidupan Bagi Masyarakat Bantuas

wakaf-sumur-dompet-dhuafa

wakaf-sumur-dompet-dhuafa

Sumur wakaf dari kebaikan para donatur telah memberikan manfaat yang luar biasa, tak hanya bagi para santri, tetapi juga bagi 150 keluarga di kampung Handeeul.

“Sumur wakaf ini boleh diambil manfaatnya bagi siapa saja yang membutuhkan. Kami tidak ingin warga sekitar merasakan kesulitan mendapat air seperi waktu itu,” katanya sambil bernostalgia dan kemudian bersyukur. (Dompet Dhuafa/Hafiz/Anndini)

WAKAF MELALUI DOMPET DHUAFA