Atasi Permasalahan Sampah, Dompet Dhuafa Helat Voluntrip Waste Summit

Voluntrip Waste Summit Bali

PAPUA — Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat bahwa setiap tahunnya Indonesia menghasilkan 8,3 juta ton sampah. Hal tersebut tentunya menjadi masalah bagi bangsa ini. Untuk itu, guna membantu mengurai permasalahan sampah di negeri ini, Dompet Dhuafa Volunteer dan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa berkolaborasi menggelar kegiatan Voluntrip Waste Summit.

Voluntrip Waste Summit dihelat dengan tujuan menyebarkan nilai kebaikan di area wisata sekaligus sebagai upaya untuk menjaga lingkungan, di tengah isu sampah plastik yang kian nyaring. Seperti diketahui, sampah plastik sangatlah berbahaya bagi lingkungan dan alam. Sampah jenis ini dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah, karena sifatnya yang sulit terurai, sehingga sangat berbahaya bagi makhluk hidup yang tinggal di sekitarnya.

Kegiatan yang melibatkan ratusan relawan dari seluruh Indonesia ini diselenggarakan mulai 9 September 2023 dan berakhir pada pekan awal Oktober 2023 di 11 kota. Mulai dari Aceh, Medan, Bontang, Gunung Ciremai, Cilacap, Kupang, Bali, Maluku, Rinjani, dan berakhir di Papua.

Baca juga: Warga Pulau Messah Labuan Bajo Sambut Hangat Voluntrip Kurban Berbagi

Voluntrip Waste Summit
Voluntrip Waste Summit Papua

Ika Akmala selaku Officer Community and Volunteers Dompet Dhuafa mengatakan, “Kegiatan ini di sambut positif oleh masyarakat, khususnya komunitas-komunitas anak muda yang memiliki concern terhadap lingkungan.”

Voluntrip Waste Summit juga mendapat dukungan dari pemerintah dan stakeholder lain, seperti yang diungkapkan oleh Ika Akmala.

“Pemerintah dan stakeholders lain juga bersedia berkolaborasi bersama dalam serangkaian kegiatan ini. Adapun komunitas yang telah berkolaborasi di Voluntrip Waste Summit Papua adalah komunitas Tuli Jayapura, Rumah Bakau, Earth Hour, Forum Indonesia Mengajar Papua, Ecodefender dan Peer Counselor LKC DD,” lanjutnya.

Baca juga: Cuti Berbagi, Dompet Dhuafa Ajak 100 Dokter Relawan Gelar Khitan Massal dan Layanan Kesehatan di NTT

Kegiatan voluntrip ini bukanlah kegiatan pertama Dompet Dhuafa Peduli lingkungan. Sebelumnya, Dompet Dhuafa sudah pernah mengadakan revitalisasi Destinasi Wisata, Tanam Ratusan Mangrove, Bagi-Bagi Ecobag, dan sebagainya. Itu semua adalah upaya untuk mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, sekaligus sebagai upaya untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan alam yang sudah terjadi.

Voluntrip Waste Summit
Voluntrip Waste Summit Dompet Dhuafa Volunteer

“Mendapatkan data terkait identifikasi jenis plastik serta jenama (brand) yang menjadi penyumbang sampah terbanyak (top polluter) di 11 provinsi, dari Aceh hingga Papua. Salah satu pantai terfavorit di Jayapura adalah Pantai Holtekamp yang ada di pesisir Jembatan Merah Youtefa membentang di atas Teluk Youtefa. Mirisnya di sepanjang Pantai Holtekamp ditemukan banyak tumpukan sampah yang berserakan. Oleh karena itu, pantai tersebut menjadi salah satu lokasi yang kita pilih untuk pelaksanaan Voluntrip Waste Summit Papua untuk aksi kepung sampah dan brand audit,” ujarnya.

Kegiatan Voluntrip Waste Summit dapat diikuti oleh siapa pun, baik dari individu maupun komunitas.

Baca juga: Meriahkan Jakarta Fair 2023, Dompet Dhuafa Permudah Layanan Berkurban hingga Ikut Karnaval

“Untuk dapat berpartisipasi dan berkolaboraksi dalam kegiatan ini, dapat menghubungi saya Ika Akmala di 0857 9750 9488. Lalu, pekan ini (Voluntrip Waste Summit) akan dilaksanakan di Bali, tiket dapat di akses di sini,” pungkasnya.

Voluntrip Waste Summit Bali
Voluntrip Waste Summit Bali.

Ika Akmala juga menambahkan bahwa dengan adanya kegiatan Voluntrip Waste Summit ini, dapat menumbuhkan kebiasaan baik masyarakat untuk menjaga lingkungan.

“Harapan kami dari kegiatan ini dapat menumbuhkan dan membuat experience yang nyata kepada masyarakat yang sudah terlibat. Dan, tumbuhnya habbit baik untuk menjaga lingkungan. Sedangkan dari data brand audit yang kami peroleh di lapangan, harapannya ada tanggung jawab yang konkret yang dapat dilakukan oleh para perusahaan untuk bisa bertanggung jawab terhadap sampah yang mereka produksi,” ujarnya. (Dompet Dhuafa/Syafira)