Bank Indonesia Percayakan Penyaluran Wakaf Produktif Melalui Dompet Dhuafa dan Tujuh Lembaga Lainnya

JAKARTA — Bank Indonesia Bank sebagai bank sentral Republik Indonesia tidak ingin ketinggalan dalam memberikan dampak positif melalui gerakan kebaikan kepada masyarakat. Seperti yang dilakukan di Masjid Baitul Ihsan pada Jumat (27/5/2022), Bank Indonesia dan Dompet Dhuafa bersama berbagai lembaga lainnya menandatangani perjanjian kerja sama dalam program penyaluran wakaf produktif.

Dompet Dhuafa menjadi salah satu lembaga yang dipercaya menjadi nadzir lantaran kiprahnya dalam mengembangkan aset wakaf produktif dalam berbagai macam bidang pengelolaan. Pada kesempatan tersebut General Manager Wakaf Dompet Dhuafa yaitu Bobby Manulang  hadir membersamai Faris Budiawan yang bertindak sebagai Ketua Panitia  Ramadan Berkah Bersama Insan Bank Indonesia (RABBANI) untuk menandatangani perjanjian kerja sama penyaluran wakaf tersebut.

Nantinya, penyaluran ini akan disalurkan dalam bentuk bantuan alat kesehatan untuk Rumah Sakit Wakaf Hasyim Asyari, Jombang, Jawa Timur. Sedikit informasi, Rumah Sakit Hasyim Asyari ini merupakan upaya pengelolaan wakaf produktif yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa berkolaborAksi dengan Pondok Pesantren Tebuireng dalam bidang kesehatan. Rumah Sakit ini akan melayani kebutuhan masyarakat, berlandaskan kesetaraan akses layanan kesehatan.

Dibangun tiga lantai, RS Hasyim Asyari Dompet Dhuafa memenuhi fasilitas dan pelayanan sebagai Rumah Sakit Tipe C. Hal ini mendasar, dengan memilih Tipe C maka RS Hasyim Asyari dapat melayani lebih banyak dhuafa. Rumah Sakit Hasyim Asyari juga merupakan rumah sakit keenam yang dibangun dari dana umat melalui Dompet Dhuafa. Tanah seluas 1 (satu) hektar yang menjadi tempat didirikannya, merupakan wakaf dari keluarga besar K.H Hasyim Asyari.

“Program ini sekaligus mengenalkan kepada masyarakat tentang wakaf. Dompet Dhuafa ingin menggugah setiap cabang donasi dalam filantropi Islam, termasuk wakaf. Kalau zakat dan sedekah itu  di masyarakat sudah biasa. Maka kita kenalkan spektrum lebih luas dari penghimpunan wakaf serta manfaatnya. Secara fikih pengadaan alat kesehatan dibenarkan dihimpun berbasis wakaf. Karena alat kesehatan punya manfaat dan nilai pakai dalam beberapa waktu tertentu, ini termasuk wakaf khoiri yang manfaatnya berlangsung, sehingga bisa dijadikan sebagai dasar penghimpunan wakaf,” ucap Bobby Manullang.

Penyaluran ini merupakan bentuk gerakan kebaikan yang dilakukan oleh seluruh pegawai Bank Indonesia selama bulan suci Ramadan kemarin. Selain melakukan ibadah dan kajian rutin setiap hari, para pegawai Bank Indonesia mengumpulkan dana yang akan dialokasikan untuk program wakaf produktif salah satunya di Dompet Dhufa. Ini adalah suatu gerakan yang patut mendapatkan apresiasi dalam mengoptimalkan kebaikan selama bulan Ramadan.

Anwar Bashori selaku Ketua BI Religi sekaligus Direktur Eksekutif Departemen Sumber Daya Manusia Bank Indonesia hadir langsung untuk menyaksikan langsung penandatanganan perjanjian kerja sama antara Bank Indonesia bersama Dompet Dhuafa dan beberapa lembaga lainnya. Di akhir kegiatan Anwar Bashori memberikanpernya

“Kegiatan religi bukanlah berlomba-lomba dalam fanatisme, namun kegiatan religi Islam kita berlomba-lomba dalam meningkatkan ibadah dalam meraih berkah. Selain itu dalam kegiatan ini kami juga ingin memberikan literasi kepada seluruh jamaah Bank Indonesia bahwasanya hidup itu tidak tentang diri sendiri, akan tetapi hidup merupakan perwujudan dari power of giving,” jelas Anwar Bashori dalam kesempatannya. (Dompet Dhuafa / Arlen)