Bantu Biaya Sekolah Tiga Adik, Cerita Pejuang Pulang Service Motor di Pos Mudik

Cerita Pos Mudik Cirebon

CIREBON, JAWA BARAT — “Yang saya kangenin itu ngobrol sama Bapak,” ungkap Rizal Sutikno (20), salah satu pemudik asal Purworejo, Jawa Tengah, yang singgah di Pos Mudik Dompet Dhuafa Cirebon.

Bermodal tekad dan nekat, anak ketiga dari enam bersaudara tersebut melakukan perjalanan panjang menuju pulang. Rizal memutuskan untuk berangkat sendiri dari tempat rantaunya di Tangerang menuju kampung halaman tercintanya di Purworejo menggunakan sepeda motor. Ia memulai perjalanan mudiknya sejak Minggu (7/4/2024) dini hari.

Cerita Pos Mudik Cirebon
Rizal (kiri) menunggangi kuda besinya. Pejuang pulang, melaju menuju yang ia tuju, Minggu (7/4/2024).

Kepada Dompet Dhuafa, Rizal berkisah, baru sekitar empat jam pertama dalam perjalanannya, ia harus melipir ke bengkel karena ada suatu kerusakan pada partisi kelistrikan sepeda motornya. Setelah diperiksa oleh montir, pejuang pulang itu harus membeli dan mengganti beberapa partisi tersebut agar sepeda motornya kembali hidup.

Baca juga: Ajak Si Kecil Mudik, Layanan Kids Corner Pos Mudik Dompet Dhuafa Siap Menghibur

Setelah teratasi dan kembali melanjutkan perjalanan, sekitar seratus kilometer kemudian sepeda motornya kembali bermasalah. Rizal menuntun sepeda motornya beberapa kilometer kala sengatan matahari kian di atas kepala. Kali ini, ia melipir ke Pos Mudik Dompet Dhuafa yang ada di Cirebon. Ya, ada layanan service motor gratis di sana.

“Oli, kiprok, dan sepulnya kena (masalah) karena panas. Sekarang merembet ke accu, harus ganti lagi. Padahal seminggu lalu saya sempat service. Niat hemat mudik pakai motor tapi kendalanya ada saja. Ya, dinikmati saja,” keluh Rizal.

Cerita Pos Mudik Cirebon
Layanan service motor gratis oleh Institut Kemandirian (IK) di Pos Mudik Cirebon Dompet Dhuafa.
Cerita Pos Mudik Cirebon
Layanan service motor gratis oleh Institut Kemandirian (IK) di Pos Mudik Cirebon Dompet Dhuafa.

Penulis menemani Rizal mengobrol seraya menunggu partisi sepeda motornya diutak-atik oleh relawan montir yang menempa ilmunya di sekolah vokasi Institut Kemandirian (IK).

“Baru setahun saya merantau di Tangerang, alhamdulillah dapat kerja di pabrik busa kasur. Tahun lalu saya mudik naik bus, jadi sekarang perdana saya coba mudik pakai motor biar lebih hemat. Motor jadul ini, Mas, beli second hasil kerja, belum punya apa-apa,” tutur Rizal, merendah.

“Orang tua senang akhirnya saya dapat kerja. Di Purworejo kami kerja buruh tani. Karena sekarang saya rantau, akan lebih senang kalau kita kumpul, saya pulang. Bapak juga sudah sakit sepuh sekarang, jadi saya bantu biayai tiga adik-adik saya yang masih sekolah. Makanya saya ingin hemat-hemat mudik pakai motor saja,” lanjutnya.

Baca juga: Pos Hangat Hingga Pijat Gratis: Aneka Layanan dalam Pos Mudik Banyuwangi

Cerita Pos Mudik Cirebon
Relawan montir Institut Kemandirian (IK) berjibaku ‘mengobati’ sepeda motor para pemudik lebaran di Pos Mudik Cirebon Dompet Dhuafa.

Penulis pun tertegun mengetahui hal itu. “Keren banget!” gumam saya.

Dalam tantangan perjalanan mudiknya, Rizal memang berjuang untuk pulang. Dalam upaya perjalanan kariernya, ia juga sedang berjuang untuk adik-adiknya. Bagi Rizal sendiri, ia merasa belum punya apa-apa. Tapi dari ‘kacamata’ penulis, Rizal memiliki banyak ‘tabungan’ yang akan dinikmatinya kelak.

“Kedua kakak saya perempuan, dulu mereka yang bantu biayai saya sekolah,” aku Rizal.

“Bapak mengajarkan kami untuk sopan dan tanggung jawab. Dia juga pernah bilang, tinto ne isih ning pogo (tintanya masih di atas). Ibarat kita posisi di bawah, punya pulpen, tapi tintanya masih di atas. Jadi belum bisa nulis dan belum ada kertasnya juga, kita raih tintanya itu,” jelasnya, teringat kalimat makna dari sang Bapak.

Baca juga: Cerita Musafir di Pos Mudik Cirebon, dari Akupuntur hingga Muhasabah Nikmati Perjalanan

Cerita Pos Mudik Cirebon
Rizal lega ada layanan service motor gratis oleh Institut Kemandirian (IK) di Pos Mudik Cirebon Dompet Dhuafa.

Tanpa terasa, akhirnya sang montir telah selesai membenahi sepeda motor Rizal. Obrolan kami pun menemukan ujungnya. Namun Rizal lega, sebab layanan service motornya gratis di Pos Mudik Dompet Dhuafa Cirebon.

Syaiful Anwar, PIC Service Motor dan Pangkas Rambuk IK di Pos Mudik Cirebon turut menyampaikan rekomendasi solusi bagi pemudik yang menggunakan kendaraan sepeda motor via Jalur Pantura di sana.

“Kami imbau untuk selalu berhati-hati. Jika lelah beristirahat di rest area, dan perhatikan ‘kesehatan’ kendaraan yang kita gunakan untuk mudik. Semoga semua pemudik selamat sampai tujuan untuk merayakan sukacita berkumpul bersama keluarga tercinta,” sebut Syaiful.

“Sebagai informasi, layanan service motor gratis dan pangkas rambut IK ada di Pos Mudik Dompet Dhuafa area Cirebon, Nagrek, dan Cilegon. Ada juga service handphone di Pos Mudik Dompet Dhuafa Bantar Gebang dan Kampung Rambutan,” imbuhnya.

Baca juga: Pos Mudik dan Pulang Kampung Gratis: Mudik Gampang dan Tenang, Bisa Silaturahmi dengan Senang

Cerita Pos Mudik Cirebon
Layanan service motor gratis oleh Institut Kemandirian (IK) di Pos Mudik Cirebon Dompet Dhuafa.

Satu tempat, banyak layanan. Kalimat itulah yang dirasa dapat menggambarkan upaya Dompet Dhuafa dalam mendampingi perjalanan para pemudik dengan layanan Pos Mudik. “Ramah Keluarga” menjadi tema Pos Mudik yang diusung Dompet Dhuafa agar momentum Ramadan kian terasa mendekatkan. Hadir menjangkau beberapa titik lokasi strategis mulai ujung Banten hingga ujung Jawa Timur, Pos Mudik Dompet Dhuafa mulai beroperasi sejak tanggal 5-9 April 2024.

Ya, salah satunya di Pos Mudik Cirebon yang menyediakan ragam pelayanan antara lain:

  1. Layanan Kesehatan (Periksa Kesehatan, Akupuntur, Pojok Laktasi, Stand by Medis & Ambulans)
  2. Layanan Service Sepeda Motor
  3. Pojok Pijat
  4. Pangkas Rambut
  5. Pos Hangat (berbagi makanan sahur dan buka puasa)
  6. Kids Corner (Ruang Ramah Anak dan Pojok Charger)
  7. Tempat Ibadah
  8. Tenda Keluarga
Pos Mudik Cirebon
Relawan Dompet Dhuafa membagikan makanan sahur gratis kepada para pemudik di jalur Pantura, Pos Mudik Cirebon.

Dengan perasaan bahagia dan kumpulan rasa rindu pada keluarga, Rizal sigap menunggangi kuda besinya. Berjuang kembali melanjutkan perjalanannya menuju rumah. Melaju menuju yang ia tuju. (Dompet Dhuafa)

Teks dan Foto: Dhika Prabowo
Penyunting: Dedi Fadlil, Ronna