Bagaimana Cara Menyikapi Bullying dalam Islam?

cara menyikapi bullying

Perilaku bullying atau merundung sebenarnya banyak terjadi di sekitar kita. Mulai dari lingkungan tempat tinggal, tempat kerja, sekolah, hingga tempat umum. Ada di mana pun dan kapan pun. Perilaku bullying pun tak henti-hentinya menjadi sorotan, hingga menjadi ide bagi para penulis serial drama dan film. Perilaku ini tentu meresahkan para orang tua dan lingkungan pergaulan. Kita perlu mengusahakan agar perilaku bullying ini tak lagi hadir. Alhamdulillah, Islam sebagai pedoman hidup telah mengatur banyak hal, termasuk menjelaskan cara menyikapi bullying. Seperti apa?

Cara Menyikapi Bullying dalam Islam

Perilaku bullying yang diketahui masyarakat umumnya berbentuk penganiayaan fisik, penindasan, perpeloncoan; “yang kuat menyerang yang lemah”. Kalau melihat arti bullying, perilaku ini dapat terjadi secara verbal, fisik atau psikologis, di dunia nyata maupun di dunia maya. Baik dilakukan oleh individu maupun kelompok. Perilaku mengejek, menghina, mengancam juga tidak luput masuk ke dalam golongan bullying.

Bagaimanapun, perilaku ini lebih merugikan mental korban dibanding pelakunya. Sebab, setiap tindakan perundungan bertujuan untuk menyakiti, menjatuhkan harga diri, membuat reputasi korban menjadi buruk di lingkungan sekitarnya.

Baca juga: Menangkal Perilaku Korupsi dari Sesuatu yang Kecil

Di Indonesia sendiri, kita memiliki UU tentang perundungan, yakni UU No 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Juga pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan, pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dan Pasal 320 dan 311 KUHP tentang Perundungan yang dilakukan di tempat umum dan mempermalukan harkat martabat seseorang.

Dalam Islam, perilaku perundungan tentu sangat dilarang, bahkan termasuk sebagai perilaku tercela. Lantas, bagaimana cara menyikapi bullying atau perundungan dalam Islam? Dalam Al-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 11 Allah Swt berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena), boleh jadi mereka (yang diolok-olokan itu) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok). Dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruknya panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang yang zalim.”

cara menyikapi bullying dalam Islam

Perilaku perundungan bagaimanapun jenisnya tentu bertentangan dengan apa yang Allah Swt kehendaki, di mana Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin mengajarkan umatnya untuk menciptakan kedamaian dan kasih sayang di antara sesama manusia. Sebaliknya, perundungan sebagai tindak kekerasan akan menyebabkan permasalahan antar manusia, sikap bermusuhan, kebencian, dan dendam.

Baca juga: 10 Ayat-Ayat dalam Al-Quran yang Membuat Tenang Jiwa

Mencegah Bullying

Dalam Jurnal Ilmu Hadis, berikut cara menyikapi bullying dan mencegah terjadinya perundungan menurut agama Islam yang tertuang dalam hadis Rasulullah Saw.

Memberikan kesadaran spiritual tentang pencegahan perilaku bullying

“Muslim adalah orang yang menyelamatkan semua orang muslim dari lisan dan tangannya. Dan orang yang hijrah adalah orang yang meninggalkan segala larangan Allah.” (HR Muslim no 6706)

Hadis ini menyoroti tentang pentingnya seorang muslim menjaga perilaku, kehidupan, dan harta benda sesama muslim, serta menjauhi semua hal yang dilarang Allah Swt. Ada dua hal utama yang ditekankan oleh hadis. Pertama, tidak menyakiti atau merugikan sesama muslim dengan kata-kata atau tindakan fisik. Termasuk tidak menyebarkan fitnah atau berbicara buruk tentang mereka. Kedua, mematuhi ajaran Islam dan menjauhi larangan yang ditetapkan oleh Allah. Hijrah dalam hal ini dapar berarti meninggalkan perbuatan atau perilaku yang dilarang oleh agama, sekaligus memperbaiki diri menuju kebaikan dan ketaatan kepada Allah.

Mendukung sikap bekerja sama dan memutus lingkaran konflik

“Abdullah bin Umar RA berkata: ‘Rasulullah Saw bersabda: ‘seorang muslim saudara terhadap sesama muslim, tidak menganiayanya dan tidak akan dibiarkan dianiaya oleh orang lain. Dan siapa yang menyampaikan hajat saudaranya, maka Allah akan menyampaikan hajatnya. Dan siapa yang melapangkan kesusahan seorang muslim, maka Allah akan melapangkan kesukarannya di hari kiamat, dan siapa yang menutupi aurat seorang muslim maka Allah akan menutupinya di hari kiamat’.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Mental ala Islam, Berdasar Al-Quran dan Hadis Nabi

cara menyikapi bullying, jaga kesehatan mental

Menghilangkan sikap inferior dan Mengasah Kemampuan Asertif

Melihat asbabun nuzul dari Al-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 11, ayat tersebut berkaitan dengan ejekan dari perempuan kepada Shafiyah binti Huyay bin Akhtab (salah seorang istri Nabi) keturunan Yahudi. Nabi berkata kepada Shafiyah, “Mengapa tidak kamu katakan kepada mereka bahwa bapakku Nabi Harun, pamanku Nabi Musa, dan suamiku Nabi Muhammad?”

Dari riwayat tersebut, salah satu tindakan pencegahan bullying yang dapat dilakukan berasal dari diri sendiri, yaitu dengan sikap membela diri dan kemampuan untuk mengungkapkan pikiran, pilihan dan pendapat dengan jelas. Menggunakan tutur kata yang baik dan mudah dimengerti.

Begitulah Islam memandang perilaku bullying dan memberikan cara menyikapi bullying. Tak ada satu pun makhluk di Bumi ini yang berhak mendapatkan perundungan atau bullying. Kita dapat menjaga orang-orang terdekat dan lingkungan kita dari perilaku bullying dengan cara-cara yang telah diterangkan di atas. Semoga Allah Swt selalu melindungi kita semua dari perilaku buruk yang merugikan diri kita sendiri maupun orang lain secara luas.