Lewat Pengalaman Beternak, DD Farm Pundong Tumbuhkan Semangat Berdaya Masyarakat Duafa

anak buah kandang DD Farm Pundong Yogyakarta

YOGYAKARTA — Sebagai lembaga amil, Dompet Dhuafa tak hanya fokus mendistribusikan bantuan sosial dari dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf) saja, tetapi juga fokus pada pemberdayaan masyarakat. Diketahui, pada Desember 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa penduduk miskin di Indonesia ada sebanyak 26,36 juta jiwa. Jumlah ini tentu tidak sedikit.

Ada banyak faktor yang memengaruhi kemiskinan di Indonesia. Mulai dari upah minimum yang tidak memadai, taraf hidup yang buruk, hingga pendidikan yang rendah. Pendidikan rendah dan fasilitas yang tak merata pun menjadi salah satu faktor fundamental mengapa kemiskinan masih terus ada di negara ini. Karena faktor itu pula, tak sedikit masyarakat Indonesia yang kurang berdaya untuk bisa meningkatkan kemampuan ekonominya.

Melihat permasalahan itu, Dompet Dhuafa pun berupaya mencari solusi untuk mengurai dan menyelesaikannya. Salah satu upayanya adalah dengan mencetuskan Program Sentra Ternak DD Farm. Program yang berfokus pada peningkatan ekonomi masyarakat ini bertujuan memberdayakan masyarakat duafa, agar mampu beternak hingga mendirikan usaha ternak sendiri.

Baca juga: Setahun Gabung di DD Farm Yogyakarta, Sudigda Serap Ilmu Beternak hingga Mampu Berdaya

anak buah kandang DD Farm Pundong Yogyakarta
Kamesan bersama ABK DD Farm lainnya sedang menggembala domba.

DD Farm memiliki konsep kerja dengan cara merekrut para penerima manfaat berkriteria mustahik untuk bekerja di kandang ternak selama dua tahun. Namun mereka tak akan hanya bekerja saja, tetapi juga akan diberikan pengetahuan dan pelatihan tentang peternakan. Lalu setelah dua tahun, para penerima manfaat ini akan mendapatkan modal berupa domba/kambing dengan tujuan agar mereka dapat mengaplikasikan ilmu ternaknya dengan menjalankan usaha sendiri.

Berdiri sejak tahun 2021, kini di tahun 2023 DD Farm telah hadir di 12 titik di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya di Yogyakarta, tepatnya di Desa Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul yang kini disebut dengan nama DD Farm Pundong. Sama seperti DD Farm di wilayah lain, DD Farm Pundong juga merekrut masyarakat sekitar yang kemudian menjadi anak buah kandang (ABK) untuk bekerja dan belajar tentang peternakan di DD Farm.

Salah satu penerima manfaat DD Farm Pundong, yakni Kamesan (49), turut mengisahkan perjalannya bersama DD Farm Pundong sejak menjadi ABK di sana. Sebelum bergabung dengan DD Farm Pundong, pekerjaan Kamesan adalah seorang buruh lepas.

Baca juga: DD Farm Siapkan 8 Ribu Hewan untuk THK 1444 H, Jamin Sesuai Syariat Islam

anak buah kandang DD Farm Pundong Yogyakarta
Domba-domba di DD Farm Pundong, Yogyakarta.

“Saya jadi ABK sekitar satu tahunan. Saya juga ikut babat alas di kandang (merintis). Sebelumnya buruh lepas (buruh tani dan buruh tukang),” aku Kamesan saat ditemui Tim Dompet Dhuafa.

Tak hanya itu, pria asal Kampung Ngentak, Seloharjo, Pundong, Bantul ini juga pernah mendirikan usaha ternak sapi. Namun karena ilmu beternak yang tak memadai, usaha ternaknya berakhir gulung tikar. Kemudian, sejak bergabung di DD Farm Pundong, Kamesan mengaku jadi lebih menguasai ilmu beternak. Sebab, di DD Farm Kamesan tak hanya bekerja, tetapi juga diberi pengetahuan tentang seluk beluk beternak.

“(Dahulu) pernah ternak sapi. Perbedaan (beternak sapi sendiri dan beternak di DD Farm adalah) cara kasih makan ternak. Sapi itu perlu dikombor atau kasih minum, kalau kambing tinggal alirkan air,” terang Kamesan.

Baca juga: Pastikan Sesuai Pesanan, DD Farm Lampung Terus Kontrol Hewan Kurban Hingga Jelang Takbiran

Lebih lanjut, Kamesan juga berkisah tentang suka duka selama menjadi ABK di DD Farm Pundong. Baginya, hal yang membuat ia senang berada di DD Farm Pundong adalah saat merawat ternak yang rasanya seperti merawat ternak sendiri.

anak buah kandang DD Farm Pundong Yogyakarta
Kamesan bersama domba-domba ternak di DD Farm Pundong, Yogyakarta.

“Suka, dapat ilmu, pengalaman ternak. Lihat (hewan ternak sehat) saja sudah suka dan puas,” kata Kamesan.

“Dukanya kalau banyak yang mati. Biasanya ada yang mati waktu adaptasi. Karena sudah seperti merawat ternak sendiri,” lanjutnya.

Karena telah terbukti memberi manfaat kepada dirinya sendiri dan masyarakat sekitar DD Farm Pundong, ayah dua anak itu pun berharap agar kandang di Yogyakarta makin luas dengan hewan ternak yang juga akan bertambah banyak. Sebab, semakin luas tempatnya, semakin banyak hewan ternaknya, semakin banyak pula masyarakat yang terbantu dan ekonominya ikut terangkat.

“Harapannya kandang ini nggak punah, meningkat, dan tambah besar. Sehingga dapat memberdayakan masyarakat lebih banyak. Terus banyak yang mendapat manfaat dari kandang ini,” pangkas Kamesan. (Dompet Dhuafa/Ronna)