JAWA TENGAH — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Grobogan menggelar studi banding ke Kawasan Sehat Desa Suro Dompet Dhuafa pada Sabtu (23/11/2024). Tak sendirian, Disperindag Grobogan mengajak Paguyuban Pedagang Pasar Unggas untuk mempelajari pengolahan limbah organik terpadu pada Program Biogester di kawasan ini.
Biodigester sendiri merupakan alat yang digunakan untuk mengubah limbah organik menjadi biogas. Biogas adalah salah satu energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari memasak hingga mengoperasikan listrik.
Studi banding oleh Disperindag Kab Grobogan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kapasitas para pedagang pasar dan tim pengelola kebersihan pasar dalam mengelola sampah. Pasalnya, salah satu pasar yang dibawahi oleh Disperindag dan paguyuban sudah terbangun biodigester dengan kapasitas 7 meter kubik yang menampung kotoran unggas dan sisa sampah sayuran.
Baca juga: Kurangi Penumpukan Sampah, Dompet Dhuafa Latih Pengelolaan Limbah Organik Melalui Eco Enzyme
Disperindag dan paguyuban pedagang pasar Kabupaten Grobogan sangat mengapresiasi Program Biodigester di Kawasan Sehat Desa Suro LKC Dompet Dhuafa Jawa Tengah, yang sudah bisa dikelola mulai hulu hingga hilir, sehingga mendapatkan penghargaan dari Dinas ESDM Provinsi.
Perwakilan Dinperindag Kab. Grobogan, Patria, berharap Program Biodigester dapat diterapkan di Kabupaten Grobogan dan mendapatkan asistensi dari LKC Dompet Dhuafa Jawa Tengah.
Kepala LKC Jateng, Titi Ngudiati, mengatakan bahwa LKC berkomitmen untuk mengampanyekan gerakan energi hijau melalui program-program yang diinisiasi dan membuka peluang kerja sama kemitraan dengan berbagai pihak. (Dompet Dhuafa)
Teks dan foto: LKC Jateng
Penyunting: Ronna