BANTUL — Setiap orang tentu akan bahagia melihat orang-orang tercintanya bahagia. Seorang istri akan sangat bahagia ketika sang suami selalu mendampinginya. Seorang anak akan sangat bahagia tatkala orangtuanya dapat terus beraktivitas seperti saat muda. Wabah penyakit covid-19 yang menghampiri setiap orang di muka bumi, membuat Darini (56) berkabung dan pasrah kepada situasi.
Tinggal di Desa Imogiri, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, ia kini harus menjanda setelah ditinggal sang suami wafat lantaran virus covid-19 datang meski hanya sesaat. Tidak hanya itu, Darini juga harus merawat sang ibu yang sudah sepuh dan hanya hanya bisa berbaring di tempat tidur.
“Ibu sudah tidak bisa ngapa-ngapain. Sudah jompo. Cuma tidur saja di atas tempat tidur,” ucap Darini.
Darini dulunya adalah seorang pedagang sayur pada saat sebelum datangnya wabah pandemi covid-19. Kemudian si mbok (ibunya) terjatuh sakit, diikuti setelahnya sang suami. Saat itu juga Darini memutuskan berhenti berdagang. Tidak lama terkonfirmasi positif covid-19, sang suami meninggal. Meski begitu, ia tetap bersyukur sang ibu masih selamat dari ancaman maut covid-19. Hingga saat ini, Darini tidak memiliki kerjaan selain hanya merawat si mbok.
Sarini menceritakan, suaminya dulu bekerja sebagai kuli bangunan. Ia pun dengan tegas mengatakan bahwa sebelumnya sang suami tidak ada menyimpan masalah kesehatan. kemudian tiba-tiba terkonfirmasi covid-19 dan tidak lama setelah itu meninggal lantaran rumah sakit penuh.
“Dua hari dirawat di rumah saja karena Rumah Sakit penuh. Kemudian meninggal,” ucapnya sedih karena mengenang.
Atas ketegaran hatinya, pada Rabu (23/3/2022) di rumahnya, Dompet Dhuafa memberikan sebuah hadiah berupa paket sembako sebagai bentuk apresiasi seorang pejuang keluarga tangguh. Melalui aksi kebaikan ini, Dompet Dhuafa dan para donatur ingin Darini terus tegar dan kelak bisa bangkit kembali dengan kondisi ekonomi keluarga yang lebih baik. (Dompet Dhuafa / Muthohar)