Dompet Dhuafa AJak Masyarakat Kepulauan Seribu Gemar Rapi

JAKARTA — Pada acara pra-launching program Rumah Lestari, Dompet Dhuafa dan Yayasan Rumah Literasi Hijau menggelar acara Seminar Gemar Rapi bagi masyarakat Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Selasa (24/1/2023). Sebagai pematerinya, Dompet Dhuafa menghadirkan secara langsung salah satu co-founder Gemar Rapi, yaitu Aang Hudaya.

Seminar ini dihadiri oleh lebih dari 30 ibu rumah tangga yang merupakan penerima manfaat program Rumah Lestari di Kelurahan Pulau Kelapa. Wilayah ini merupakan salah satu dari program Kawasan Sehat Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa.

Sebagaimana tagline Gemar Rapi: “menata negeri dari rumah dan pribadi”, Dompet Dhuafa melalui Gemar Rapi berupaya menanamkan sikap teratur, konsisten, tertib, bersih, menyenangkan, siap siaga, dan penuh tanggung jawab dengan dimulai dari menata rumah sendiri.

Aang Hudaya memaparkan metode metode Gemar Rapi.
Para peserta seminar yang juga peserta penerima manfaat program Rumah Lestari.

Menata masyarakat serta mewujudkan Kawasan Sehat harus dimulai dari ruang lingkup yang paling kecil, yaitu keluarga atau rumah. Demikianlah yang dijelaskan oleh Aang Hudaya kepada para peserta seminarnya. Sedangkan untuk mewujudkan rumah yang rapi dan sehat, tentunya dimulai dari menata diri, seperti pola pikir, gaya hidup, dan kebiasaan. Dengan begitu, apabila lingkup kecil ini telah tertata rapi, makan akan lebih mudah untuk mewujudkan hal-hal yang lebih besar.

Think globally and act locally (berfikirlah secara global dan berbuatlah secara lokal),” jelas Aang. Artinya, pola fikir harus luas, lues, dan mimpi harus tinggi, namun untuk merealisasikan hal itu harus dimulai dari skala paling kecil terlebih dahulu, sebelum melangkah ke yang lebih besar.

Menurut Aang, metode Gemar Rapi ini lahir berdasarkan kekayaan budaya Indonesia serta keunikan setiap individunya. Metode ini mempertimbangkan berbagai aspek, seperti pendekatan spiritual, pembentukan mindset dan habit, potensi individu, kesehatan, keamanan, serta ramah lingkungan. Dalam proses berbenah, Gemar Rapi memiliki empat prinsip RASA, yaitu Rapi dan Teratur, Aman dan Nyaman, Sehat dan Bersih, serta Alami dan Berkelanjutan.

Mahariah Sandri memaparkan tentang ecobrick, pembuatan sabun cuci piring dari minyak jelantah, dan hidroponik.
Salah satu peserta penerima manfaat, Hasanah (52) membawa pulang set perlengkapan program Rumah Lestari untuk diinstalasi di rumahnya.

Sedangkan dalam menangani barang yang tidak digunakan, Gemar Rapi merumuskan konsep 8R/8i yang dirasa lebih cocok untuk kondisi Indonesia. Konsep 8R/8i itu, seperti dituturkan Aang Hudaya, ialah refuse (hindari), reduce (kurangi), reuse (pakai berkali-kali), recycle (bentuk kembali), rehome (donasikan), repurpose (alih fungsi), replant (tanam kembali), dan rot (kembali ke bumi).

Selain Gemar Rapi, Ketua Yayasan Rumah Lestari Hijau Mahariah Sandri juga turut mengisi materi. Mahariah  menjelaskan tentang ecobrick, pembuatan sabun cuci piring dari minyak jelantah, dan hidroponik kepada para peserta penerima manfaat program Rumah Lestari.

Baca Juga: Dompet Dhuafa dan Rumah Literasi Hijau Gulirkan Program Rumah Lestari di Kepulauan Seribu

Salah satu peserta penerima manfaat Hasanah (52) dari RW 02 Kelurahan Pulau Kelapa mengaku senang mengikuti seminar dan program ini. Ia berharap setelah selesai mengikut seluruh rangkaian program Ruma Lestari, dirinya dapat menularkan ilmu-ilmu yang didapat kepada warga lainnya. (Dompet Dhuafa/Muthohar)