Dompet Dhuafa Bantu Keluarga Miskin Keluar dari Jeratan Stunting

dompet-dhuafa-bantu-keluarga-miskin-keluar-dari-jeratan-stunting

KEPULAUAN RIAU — Yolanda Putri Febriani (25), wanita kelahiran Batam yang masih terus berjuang menangani kasus stunting terhadap putri bungsunya, Chayra Yofizia. Yolanda dan sang suami menaruh harapan yang besar agar anaknya segera terbebas dari masalah stunting. Sebelumnya, putra sulung pasangan ini, Rahmat Hidayat (8) pun juga mengalami kondisi serupa.

Saat ini, keluarga mereka tinggal di Pulau Penawar Rindu, tepatnya di Kampung Jawa, RT 01 RW 01, Kelurahan Sekanak Raya, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam. Kondisi ekonomi yang begitu sulit memaksa keluarga kecil ini menempati tempat tinggal sewaan, dengan satu rumah panggung dari kayu yang disekat menjadi dua bagian.

Sang suami bekerja sebagai penambang (pengmudi) perahu. Ia mendapat bagian trayek dari pelabuhan Belakang Padang ke Sekupang dan sebaliknya. Sejak pagi buta, ia harus sudah siap di pelabuhan, hingga pulang sore gelap saat sudah tidak ada pelanggan. Sementara itu, Yolanda hanya beraktivitas di rumah sebagai ibu rumah tangga.

“Anak bungsuku (Chayra) didiagnosis stunting. Berbulan-bulan aku berjuang agar si kecil punya berat badan normal,” ucap Yolanda.

Baca juga: Dompet Dhuafa Bagikan Paket Gizi Sehat untuk Anak-Anak Stunting di Pulau Penawar Rindu

dompet-dhuafa-bantu-keluarga-miskin-keluar-dari-jeratan-stunting
Nampak rumah yang disewa Yolanda.

Ia masih terus teringat saat-saat yang mengejutkan itu. Enam bulan lalu kiranya, pada saat menjalani kontrol di Puskesmas Belakang Padang, sang bidan menyampaikan kabar yang membuat Yolanda dan sang suami tercengang. Kalimatnya tak terlupakan hingga sekarang.

“Ini anaknya kurang berat badan, Bu. Terindikasi stunting. Berat dan tingginya jauh dari yang seharusnya,” ucap bidan saat itu.

Rasanya seakan rotasi dunia berhenti, sedang dirinya yang berputar berkali-kali. Ia tak menyangka, kasus stunting terulang lagi pada anak-anaknya. Dari segi perkembangan motorik, padahal, si kecil terlihat begitu baik. Ia bisa berjalan, bisa merespons, tertarik pada sesuatu, bisa tertawa bahwa bersedih. Kemampuannya seperti anak-anak normal pada umumnya. Hanya saja, perkembangan berat badannya yang memang ‘pelit’.

Baca juga: Bantu Tangani Stunting, Dompet Dhuafa Kirim Bidan ke 4 Wilayah Pelosok Negeri

stunting
Chayra terlihat ceria saat bercanda tawa dengan tim Dompet Dhuafa saat berkunjung.

Di usia Chayra yang saat ini sudah 21 bulan, bobotnya hanya 10,1 kilogram. Padahal, harusnya ia telah mencapai 13 kilogram. Sang ibu pun heran, mengapa kasus stunting selalu terjadi pada anak-anaknya. Sang kakak, Rahmat, bahkan dulunya mengalami kasus stunting yang lebih parah.

“Aku heran kenapa anak-anak pada kena kasus stunting. Dulu abangnya tambah lebih parah. Tapi, alhamdulillah sekarang sudah normal,” kata sang ibu.

Bidan dan para tenaga kesehatan di Puskesmas pun menelusuri pangkal penyebabnya. Melalui berbagai pertanyaan dan penelusuran, ternyata yang menjadi penyebab adalah asupan-asupan yang dimakan oleh si kecil tidak terpenuhi secara seimbang.

Setelah terdiagnosis stunting, atas arahan bidan, Yolanda harus bekerja sama dengan sang suami dan si kecil untuk berupaya mengejar ketertinggalan berat badan. Salah satu caranya dengan melakukan program diet bagi si kecil, mengurangi asupan-asupan tidak perlu, dan menambah asupan yang seharusnya diserap.

Kehendak Allah Yang Maha Menyembuhkan kemudian mempertemukan keluarga ibu Yolanda dengan Dompet Dhuafa. Pada Bulan Oktober 2022 lalu, Dompet Dhuafa Cabang Kepulauan Riau sedang menggalakkan Program Jaga Gizi Anak Pulau.

Baca juga: Gerakan Bapak Asuh Anak Stunting Dimulai di Papua, KolaborAksi Dompet Dhuafa dan BKKBN

dompet-dhuafa-bantu-keluarga-miskin-keluar-dari-jeratan-stunting
Isi salah satu paket yang diterima Chayra.

Sebagai lembaga zakat, Dompet Dhuafa menjadi penghubung antara para muzaki dan para keluarga penerima manfaat (mustahik), salah satunya adalah bagi keluarga ibu Yolanda. Bantuan berupa peket makanan bergizi kerap Dompet Dhuafa berikan kepada keluarga kecil ini.

Tidak hanya itu, Dompet Dhuafa juga berkolaborasi dengan Puskesmas Belakang Padang memberikan pendampingan terhadap ibu Yolanda bersama beberapa penerima manfaat lainnya.

Lima bulan berikutnya, Rabu (15/3/2023), Dompet Dhuafa kembali bersilaturahmi ke rumah adik Chayra. Ini merupakan kesekian kalinya Dompet Dhuafa memberikan bantuan kepadanya. Kesempatan ini juga sekaligus sebagai tindakan kontrol atas peningkatan kesehatan adik Chayra.

“Alhamdulillah, Chayra nya suka makan sayur dan masakan yang dimasak ibunya. Terima kasih sudah banyak menaruh perhatian kepada kami,” lanjut ibu Yolanda kepada tim Dompet Dhuafa. (Dompet Dhuafa/Muthohar)