Dompet Dhuafa Beri Parsel Ramadan untuk Bu Sri, Guru Penyayang Juga IRT Sejati

GUNUNGKIDUL — Pada Ramadan 1443 kali ini, Dompet Dhuafa hadir mengusung tagar #JadiManfaat. Di hari kedua, pada Senin (4/4/2022 M), Dompet Dhuafa membagikan parsel Ramadan berisi paket sembako kepada seorang guru perempuan di Madrasah Ibtidaiyyah Swasta (MIS) YAPPI TEGALWERU di Trosari 2, Kelurahan Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Guru sekaligus ibu tangguh itu adalah Sri Lestari (41).

Sri telah mengabdikan dirinya sebagai pahlawan pendidikan di Tepus sejak tahun 2000 saat usianya 19 tahun. Berarti, ia telah mendidik 22 angkatan hingga saat ini.

Saat ini, Bu Sri diamanahkan untuk mendampingi 9 (sembilan) anak didik kelas 4 (empat). Bergelar sarjana pendidikan Islam (S.Pd.I), membuatnya mendapatkan kepercayaan penuh dari semua kalangan, baik kepala sekolah, guru-guru lainnya, hingga para wali siswa. Meski begitu, nyatanya Bu Sri adalah guru honorer yang gajinya sungguh jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Seorang siswi menulis jawaban pertanyaan dari Bu Sri Lestari

“Kalau dihitung dengan honor Rp250.000 tentu tidak akan cukup untuk satu bulan. Tapi saya yakin rejeki itu datang dari mana saja yang tidak terduga. Alhamdulillah sampai saat ini keluarga kami selalu dalam keadaan sehat,” ujarnya.

Di rumah, ia tinggal bersama sang suami dan ibu tersayangnya. Ia juga tetap harus memenuhi kebutuhan ibunya yang sudah sangat sepuh. Suaminya pun hanya mampu bekerja sebagai peternak dengan keseharian mencari rumput di ladang. Meski terlihat kekurangan dari segi ekonomi, namun keluarga Bu Sri memiliki kelebihan dalam segi bersyukur. Apapun dan berapapun yang ia punya hari ini selalu ia syukuri.

Tiga siswi MIS) YAPPI TEGALWERU di Trosari berbagi buku pelajaran untuk dibaca, Senin (4/4/2022 M)

Seperti pada hari ini dia menerima parsel Ramadan dari para donatur Dompet Dhuafa. Rasa senang dan syukurnya semakin ia tambah. Ucapan-ucapan doa untuk para donatur berkali-kali keluar dari kedua bibir perempuan penyayang tersebut.

“Terima kasih para donatur Dompet Dhuafa yang selalu peduli dengan pendidikan di kampung-kampung negeri. Insha Allah ini akan memotivasi kami untuk terus berjuang meningkatkan mutu pendidikan Indonesia,” ucapnya.

Guru Sri Lestari bersama siswa dan siswinya kelas 4

Tak terbantahkan jika orang-orang menyebut Bu Sri perempuan yang tangguh. Jika di sekolah ia menjadi guru yang penyayang, saat rumah ia menjadi ibu rumah tangga sejati. Pagi-pagi hari ia memasak, menyapu, membantu ibu dan sang suami sarapan dan juga pekerjaan rumah lainnya. Kemudian berangkat ke sekolah dengan selalu tepat waktu. Sepulang sekolah usai salat dhuhur, ia pulang dan kemudian mencuci pakaian. (Dompet Dhuafa / Muthohar)