JAKARTA — Pada Senin (22/01/2024), jajaran Pengurus Dompet Dhuafa menerima kunjungan silaturahmi jajaran Deputi l BAZNAS Republik Indonesia (RI) di Gedung Philanthropy, Jakarta Selatan. Suasana pertemuan berlangsung hangat dan akrab. Mengawali tahun 2024, kedua pihak saling memberikan overview kinerja dan fundraising tahun 2023, sembari melakukan diskusi dan berbagi seputar perkembangan serta penguatan zakat.
“Silaturahmi hari ini merupakan pendalaman melihat sesuatu. Agar segala sesuatunya yang kita lakukan menjadi lebih bermanfaat lagi,” kata Ahmad Juwaini selaku Ketua Pengurus Dompet Dhuafa, membuka pertemuan tersebut.
Menyambut baik hal itu, Deputi l BAZNAS RI, M. Arifin Purwakananta, menyampaikan ucapan selamat kepada Ahmad Juwaini atas pelantikannya menjadi Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika beserta jajaran pengurus baru Dompet Dhuafa. Di sana, Arifin juga mengungkapkan bahwa Dompet Dhuafa merupakan pelopor gerakan zakat profesional di Indonesia.
“Dompet Dhuafa ini menjadi kunci, lokomotif gerakan zakat profesional. Kami pun ikut belajar tentang zakat. Intinya memang sinergi dari kita untuk bisa mengkolaborasikan kekuatan yang ada, harus kita pererat, antara lain (1) kelembagaan dan (2) perorangan. Sebab masih banyak LAZ (Lembaga Amil Zakat) terutama di daerah, yang belum bergerak dari aspek kepemimpinan dan manajemen. Gerakan zakat harus jadi besar,” ucap Arifin.
Pada kesempatan tersebut, Bambang Suherman selaku Wakil l Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, memaparkan kinerja Dompet Dhuafa pada tahun 2023. Bertajuk “KolaborAksi Menuju Pemberdayaan Berkelanjutan”, Bambang menunjukkan salah satu program Dompet Dhuafa, yakni Desa Tani yang ada di daerah Lembang, Jawa Barat. Pasalnya, Desa Tani memiliki kemampuan organisasi dan berjejaring. Bukan lagi sekedar miskin menjadi tidak miskin.
“Kini lahan menjadi milik sendiri yang sebelumnya sewa. Pun pengetahuan keterampilan mengelola budi daya sayuran sehat meningkat dari sebelumnya. Pada kaji dampak, kita lakukan inovasi pada aspek produk, aset, pasar, juga kelembagaan. Sustainibility program melalui kelembagaan koperasi dan pertumbuhan unit revenue masyarakat petani. Ada peran filantropi yaitu pendampingan, serta kemitraan yaitu kelembagaan dan keuangan,” jelas Bambang.
Baca juga: Dompet Dhuafa Launching Pilantrokopi, Coffee Shop di Padang Berbasis Pemberdayaan Dana Filantropi
Lebih lanjut, Etika Setiawanti selaku Sekretaris Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, turut “membedah” dashboard fundraising Dompet Dhuafa selama 2023. Ia menampilkan data pertumbuhan jumlah donasi 4.68%, jumlah transaksi 8.2%, jumlah donatur 80.4%, pun donatur baru yang meningkat 118.1%.
“Pertumbuhan ini sangat menarik, namun tantangan dan motivasi bagi Dompet Dhuafa pada jumlah donatur yang meningkat ini volumenya kita perbesar, perlu kreativitas yang dinamis. Ini baru 8% jumlah donasinya dari jumlah Gen Z, Gen Y, dan sebagainya,” papar Etika.
Menanggapi hal itu, Fahrudin selaku Kepala Divisi Pengumpulan Digital BAZNAS, mengagumi pertumbuhan angka yang luar biasa atas transaksi dan donatur baru tersebut. Fahrudin mengatakan, “Ini luar biasa. Saya penasaran akan kreativitas Dompet Dhuafa. Yang menarik juga, bagaimana belanja ide Dompet Dhuafa? Kami ingin belajar, sebab saya juga perhatikan Dompet Dhuafa ini konsisten.”
Baca juga: Penjelasan Lengkap Pemberdayaan Masyarakat Adalah Solusi Permasalahan Sosial
Melanjutkan diskusi tersebut, Etika kembali mengatakan bahwa proses ideasi sering dilakukan dengan saling sharing terkait digital fundraising juga mencari temuan-temuan. Ia menceritakan temuan Dompet Dhuafa kala pandemi Covid-19 selama 2020-2022.
Etika menjelaskan, “Meski sempat harap-harap cemas saat pandemi, kami berupaya melakukan campaign dan transaksi hanya online. Namun itu menjadi temuan kami. Pandemi sedikit banyaknya mengubah perilaku masyarakat. Saat terjadi pertumbuhan itu, kami juga terus berupaya mengedukasi bahkan hingga saat ini, untuk selalu konfirmasi transaksi. Inilah ikhtiar transparansi kami sebagai pelaporan dan engagement Dompet Dhuafa.”
“Kami merasa kepentingan donatur untuk transparansi via pelaporan itu penting. Maka Dompet Dhuafa ikut masuk dalam pengembangan digital yang selalu baru, juga dinamis dengan perilaku masyarakat. Dompet Dhuafa juga sinergi dengan mitra-mitra e-commerce. Selain portal donasi, Dompet Dhuafa juga membuat Aplikasi Dompet Dhuafa. Bukan untuk memindahkan transaksi, tapi sebagai upaya dinamis, transparansi, serta dekat dengan masyarakat,” pungkas Etika.
Silaturahmi hari itu ditutup dengan pemberian buku dari BAZNAS kepada Dompet Dhuafa dan penyerahan plakat dari Dompet Dhuafa kepada BAZNAS, serta sesi foto bersama. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)