Dompet Dhuafa Hadirkan Wakaf Sumur di Maluku, La Ode: Ini Adalah Karunia Terindah!

Program Wakaf Sumur Dompet Dhuafa di Maluku

SERAM BAGIAN BARAT, MALUKU — “Kalau berbicara tentang air, di sini sangat asin,” kata La Ode Sarfan, salah satu warga Dusun Pasir Panjang, Huamual Belakang, Seram Bagian Barat, Maluku yang merasakan manfaat Program Wakaf Sumur Dompet Dhuafa di wilayahnya.

Terik siang memaksa kami menepi ke salah satu balai bambu terbuka dengan atap terbuat dari dedaunan kering. Setelah duduk sila kami sempurna, La Ode melanjutkan kisah tentang dusunnya yang tidak memiliki sumber air tawar.

“Sudah sejak kecil saya dan kawan-kawan minum air payau. Bahkan kadang asin,” kata La Ode yang kini berusia 31 tahun.

Baca juga: Dompet Dhuafa Kenalkan Wakaf Sumur ke Penonton Konser SMTOWN LIVE 2023 Jakarta

Meski dahulu Maluku sempat merebut perhatian dunia karena hasil rempahnya yang luar biasa, namun hal itu tidak serta-merta menjadikan semua wilayah Maluku memiliki akses yang ramah terhadap sumber air. Bahkan, terdapat wilayah yang penduduknya sudah berpuluh-puluh tahun hanya menggunakan air payau dan asin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Termasuk untuk dikonsumsi. Salah satu daerah yang merasakannya adalah warga di Dusun Pasir Panjang, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku.

Program Wakaf Sumur Dompet Dhuafa di Maluku
La Ode, pemuda desa Dusun Pasir Panjang, Huamual Belakang, Seram Bagian Barat, Maluku.

Seperti kita ketahui, keberadaan air tawar nan bersih sangat vital bagi keberlangsungan hidup manusia. Keadaan sumber air yang terlampau asin membuat masyarakat sekitar menyiasatinya dengan menutup perigi atau sumur mereka dari paparan matahari secara langsung.

“Itu kami lakukan agar air tidak terlalu asin. Walau rasanya tetap salobar (payau), tapi itu lebih baik,” jelas La Ode.

Sementara itu, di Dusun Pasir Panjang, tidak ada satu pun warganya yang memiliki sumur pribadi, apalagi mesin pompa air di rumah mereka. Sumber air berupa sumur terletak di tengah desa, siapa pun boleh mengambilnya untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

Baca juga: Dompet Dhuafa Waspada Serah Terima Wakaf Sumur di Pelosok Tapanuli Tengah

“Oleh sebab itu, sumur itu walau terasa asin, akan tetapi sangat kami jaga,” ujarnya sambil menunjuk ke arah sumur milik semua itu.

Program Wakaf Sumur Dompet Dhuafa di Maluku

Air tawar menjadi sesuatu yang sangat langka dan berharga. Namun, bukan berarti La Ode dan masyarakat Dusun Pasir Panjang tidak bisa merasakannya.

“Air tawar ada. Itu kami dapat dari air hujan yang masyarakat tampung. Tapi kami minum hanya sedikit. Sebab air tawar hanya kami persembahkan untuk tamu istimewa,” katanya sambil tertawa getir mengingat betapa sulitnya mendapatkan air tawar.

Bbaca juga: Berkat Donatur, Dompet Dhuafa Hadirkan Sumur Wakaf di Maluku, Penduduk Buano Tak Lagi Minum Air Payau

Selain dari air hujan, dahulu sekitar 10 tahun lalu menurut La Ode, sempat ada sumber air bersih.

“Namun tidak dirawat dengan baik, jadi rusak airnya. Makanya air bersih di sini merupakan sesuatu yang harus disyukuri,” ungkapnya.

Provinsi dengan sebutan Kepulauan Rempah itu memiliki daerah-daerah yang cukup kering. Curah hujan di daerah tersebut memiliki rata-rata di bawah 2.000 mm/tahun dengan musim hujan kurang dari 6 bulan. Keadaan ini menyebabkan masyarakat makin sulit mendapatkan air tawar untuk dikonsumsi. Sebab, air tawar disimpan hanya untuk kedatangan tamu istimewa. Padahal rata-rata kebutuhan air manusia sekitar dua liter per hari. Betapa sabarnya warga Pasir Panjang, budaya dan adab yang tinggi membuat mereka sangat menghargai tamu yang singgah ke desa mereka.

Kondisi krisis air tawar itu pun terdengar oleh Dompet Dhuafa. Pada Juli 2023, melalui Program Wakaf Sumur, Dompet Dhuafa menyalurkan kebaikan wakaf donatur dengan menghadirkan wakaf sumur air tawar bagi masyarakat Pasir Panjang, Maluku.

Baca juag: Wujudkan Semangat Santri Beribadah, Dompet Dhuafa Bangun Sumur Air Untuk Kehidupan

Mendengar kabar baik tersebut, La Ode mengucap puji syukur dan bertekad untuk membantu dalam proses pengerjaan sumur wakaf tersebut.

“Tidak perlu diupah. Ini adalah bentuk rasa syukur saya. Ini yang dapat saya berikan kepada desa tercinta,” ungkapnya dengan penuh keyakinan yang terpancar dari tatapannya.

Dengan peninjauan lebih lanjut dan terukur, maka ditemukanlah titik sumur yang berpotensi memiliki air tawar dan debit yang tinggi. Setelah dilakukan pengeboran, alhamdulillah air yang terpancar bersih dan terasa tawar.

“Ini adalah karunia terindah. Masyarakat sangat senang,” ujar La Ode.

Baca juga: Dompet Dhuafa Bangun Sumur Air untuk Kehidupan bagi Warga Puuwatu Sulawesi Tenggara

Ketika titik sumur telah memancarkan air, maka Dompet Dhuafa melengkapinya dengan membangun penampungan air di atas bukit serta pipanisasi agar air dapat tersalurkan ke rumah-rumah warga.

“Mengetahui niat baik Dompet Dhuafa, saya ikut membantu mengaduk pasir dan semen untuk membuat penampungan air,” katanya penuh semangat.

Program Wakaf Sumur Dompet Dhuafa di Maluku

Ibarat oase di tengah padang pasir, kehadiran Program Wakaf Sumur Dompet Dhuafa di Maluku disambut antusias oleh seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari kepala desa hingga warga biasa. Termasuk La Ode, ia sangat senang dan bersyukur karena kehadiran wakaf sumur di dusunnya. Sudah lama dia menantikannya.

Karena rasa bahagia yang meletup-letup, La Ode rela membantu membangun penampungan air dari sumur wakaf tanpa diupah. Ia hanya ingin adik-adiknya serta masyarakat sekitar dapat menikmati air tawar kelak.

“Saya tidak ingin adik-adik kami harus berjalan jauh atau mencarinya ke pulau lain dengan perahu kecil,” jelasnya.

Dedikasi ini La Ode berikan untuk dusun tercintanya. Ia berharap sumur wakaf persembahan donatur wakaf Dompet Dhuafa ini bisa dijaga dengan sebaik-baiknya.

“Semoga sumur wakaf ini dapat dirawat dengan baik hingga dapat mengalirkan air yang tidak berhenti. Sebagaimana doa bagi para donatur dan Dompet Dhuafa semoga diberikan pahala yang abadi. Amin,” harapnya penuh khidmat. (Dompet Dhuafa/Wakaf/Hafiz/Anndini)

Program Wakaf Sumur DOmpet Dhuafa