Dompet Dhuafa Resmikan Wakaf Sumur di PONPES Hasan Munadi

PONOROGO, JAWA TIMUR – Tidak semua wilayah di Jawa Timur memiliki akses air bersih. Padahal air sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti yang dirasakan para santri dan masyarakat sekitar Pondok Pesantren (PONPES) Hasan Munadi di Desa Karangan, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Mereka harus menempuh jarak sekitar 5 KM menuju sumber air terdekat.

Hal ini terjadi bukan tanpa alasan, sebelumnya pengurus pondok pesantren tersebut telah berupaya sebanyak tiga kali untuk membangun sumur. Nihil, sumber air tak kunjung didapat. Mengetahui hal tersebut, Dompet Dhuafa berinisiasi menyalurkan program Wakaf Sumur.

Realisasi program Wakaf Sumur membutuhkan waktu kurang lebih selama dua bulan. Program ini juga tidak lepas dari kontribusi para santri beserta masyarakat lokal. Hal ini senada dengan nilai Dompet Dhuafa yang selalu terbuka untuk berkolaborasi demi kesejahteraan masyarakat.

Tepat pada Rabu, (18/01/2023) Dompet Dhuafa Jawa Timur meresmikan Program Wakaf Sumur yang berada di Pondok Pesantren Hasan Munadi. Peresmian sumur wakaf tersebut disambut para santri dan masyarakat dengan penuh rasa syukur dan bahagia.

Baca juga: Belajar Bersama Soal Penghimpunan dan Pengelolaan Wakaf, Tim BPW Ar Risalah Silaturahmi ke Dompet Dhuafa

”Alhamdulillah sejak Dompet Dhuafa masuk dan menyalurkan program wakaf sumur melalui pipanisasi yang diambil dari sumber air di tengah hutan, hal itu memudahkan kami para kyai dan santri untuk kegiatan sehari-hari,” ujar Kyai Agus Magfur selaku Pengasuh Pondok Pesantren Hasan Munadi.

Menurutnya, sebelum keberadaan sumur wakaf tersebut ada, para santri dan masyarakat sekitar harus mengambil air dengan membawa truk tangki sebanyak 2 kali setiap hari.

“Alhamdulillah saat ini sudah tidak lagi,” tuturnya penuh syukur.

Pimpinan Dompet Dhuafa Jawa Timur, Kholid Abdillah berharap, penyaluran program Wakaf Sumur di PONPES Hasan Munadi, Ponorogo,  dapat memberikan manfaat berupa kemudahan akses air bersih bagi santri dan warga lokal sekitar pondok.

“Yang awalnya mereka kesulitan memperoleh air bersih. Alhamdulillah saat ini sudah tidak lagi,” paparnya.

Kholid menjelaskan, ke depan insya Allah sumber air ini akan dikelola oleh pondok pesantren dan dapat diluaskan manfaatnya untuk hal lain yang produktif.

“Seperti budidaya pertanian, mungkin jagung, mungkin juga tanaman lain,” katanya saat memberikan sambutan pada peresmian sumur wakaf tersebut. (Dompet Dhuafa/Benny/Hafiz)