Dompet Dhuafa Sediakan Beragam Layanan Bagi WNI dari Sudan Hingga Titik Terakhir

layanan-dompet-dhuafa-untuk-wni-dari-sudan

JAKARTA — Dompet Dhuafa bersama Pemerintah Indonesia telah menyediakan berbagai layanan yang dibutuhkan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Sudan penyintas konflik kemanusiaan yang terjadi, termasuk layanan kesehatan. Situs Kemlu RI menyebut bahwa para WNI dari Sudan telah berhasil tiba di Indonesia hingga tahap keempat, artinya sebanyak 929 WNI telah kembali ke Tanah Air.

Direktur Layanan Sosial, Dakwah, dan Budaya Dompet Dhuafa, Ahmad Shonhaji menyebut, sejak kedatangan pertama pada Jumat (28/4/2023) pagi, dengan jumlah WNI sebanyak 385 orang di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Tim Respon Darurat Kesehatan (RDK) Dompet Dhuafa langsung bergerak menggelar aksi layanan kesehatan.

Selain itu, Dompet Dhuafa juga mengerahkan tim sosial dari Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) dengan menghadirkan Dapur Keliling (Darling). Layanan lainnya adalah menghadirkan Taman Ceria milik Disaster Management Center (DMC) untuk anak-anak guna membangkitkan semangat mereka kembali. Kini, ratusan WNI sudah melalui empat tahap pemulangan yang ditransitkan di Asrama Haji Pondok Gede tersebut telah pulang ke daerahnya masing-masing.

Baca juga: Konflik Sudan: Ratusan WNI Tiba di Indonesia, Dompet Dhuafa Bantu Percepatan Layanan Kesehatan

layanan-dompet-dhuafa-untuk-wni-dari-sudan
Sejumlah Tim kesehatan di bawah koordinasi Kemenkes RI untuk pelayanan terhadap WNI dari Sudan.
layanan-dompet-dhuafa-untuk-wni-dari-sudan
Ahmad Shonhaji didampingi Juperta Panji berbincang dengan tim kesehatan Kemenkes RI.

“Ada yang dijemput oleh pemdanya masing-masing, ada yang langsung dijemput oleh keluarganya,” terang M. Faisal selaku tim RDK Dompet Dhuafa yang bertugas.

Dompet Dhuafa, Tim RDK khususnya, memberikan pelayanan kesehatan kepada para penyintas yang ada di Asrama Haji Pondok Gede hingga tahap terakhir. Selanjutnya, meski tugas ini telah dinyatakan berakhir pada Rabu (3/5/2023), namun Dompet Dhuafa masih terus membuka layanan konseling bagi yang membutuhkan. Caranya dengan menghubungi kontak-kontak Dompet Dhuafa yang tersedia.

Salah satu penyintas terakhir yang berada di Asrama Haji Pondok Gede itu adalah Rizki Fajar asal Jakarta dan Muad Rosyid asal Solo, Jawa Tengah. Mereka adalah mahasiswa semester 3 di Sudan.

“Kami dievakuasi di hari ketujuh. Karena memang konfliknya tiba-tiba saja, tidak ada yang mempersiapkan sebelumnya. Selama 7 hari itu kami diam diri di rumah masing-masing. Karena di KBRI pun justru lebih dekat dengan lokasi konflik. Jadi di rumah masing-masing lebih aman,” kata Rizki saat bercerita dan berbincang dengan Tim Dompet Dhuafa.

Baca juga: Datang dari Berbagai Daerah di Nusantara, Dompet Dhuafa Kumpulkan 41 Yatim untuk Perdamaian Dunia

layanan-dompet-dhuafa-untuk-wni-dari-sudan
Ahmad Shonhaji (memakai songkok) bersama jajarannya melakukan konsolidasi terkait bantuan pelayanan Dompet Dhuafa terhadap WNI penyintas konflik Sudan.
layanan-dompet-dhuafa-untuk-wni-dari-sudan
Direktur Layanan Sosial, Dakwah, dan Budaya Dompet Dhuafa, Ahmad Shonhaji di depan Dapur Keliling LPM Dompet Dhuafa.

Sebagai lembaga kemanusiaan, Dompet Dhuafa berkomitmen untuk terus terlibat dalam aks-aksi kemanusiaan, baik nasional maupun internasional. Dompet Dhuafa juga terus mengajak seluruh pihak untuk ikut selalu terlibat dan berkolaborasi pada setiap misi kemanusiaan.

“Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan, akan terus terlibat dalam aks-aksi kemanusiaan baik nasional maupun internasional. Yang paling penting adalah kita bersama saling menjalin kolaborasi bersama semua konponen, baik lembaga kemanusiaan maupun pemerintah. Sehingga, akan menguatkan rasa kemanusiaan di antara kita,” pungkas Ahmad Shonhaji usai bincang-bincang dengan sejumlah pihak yang turut menangani proses evakuasi WNI dari Sudan. (Dompet Dhuafa/Muthohar)