Dompet Dhuafa Sigap Respons Bencana Banjir Bandang dan Lahar di Sumbar

Banjir bandang dan banjir lahar di Sumbar

SUMATRA BARAT — Banjir bandang kembali melanda sejumlah wilayah di Sumatra Barat pada Sabtu (11/5/2024) malam. Wilayah terdampak bencana banjir ini mencakup Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang. Intensitas curah hujan yang tinggi diduga menjadi pemicu terjadinya bencana air tersebut. Hal ini juga terjadi di lima kecamatan di Kabupaten Tanah Datar, yaitu Kecamatan X Koto, Kecamatan Batipuh, Kecamatan Pariangan, Kecamatan Lima Kaum, dan Kecamatan Sungai Tarab.

Dompet Dhuafa melalui unit penanganan bencana, Disaster Management Center (DMC), segera memberikan bantuan penanganan di wilayah terdampak banjir pada Ahad (12/5/2024) malam. Aksi ini juga melibatkan tim dari Dompet Dhuafa Cabang Singgalang beserta para relawan Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) Sumatra Barat. Wilayah aksi kemanusiaan ini berpusat di Jorong Pagu-Pagu, Nagari Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar.

Upaya yang dilakukan tim yang dikomandoi oleh DMC Dompet Dhuafa ini meliputi asesmen wilayah terdampak, koordinasi dengan pihak terkait, bergabung dengan tim relawan yang ada di lokasi, operasi pencarian korban terdampak, dan pendirian Pos Hangat.

Baca juga: Dompet Dhuafa Terjunkan Tim Respons Guna Percepatan Penanganan Banjir Bandang di Bandung

Banjir bandang dan banjir lahar di Sumbar
Respons tim DMC Dompet Dhuafa bersama relawan-relawan lokal melakukan proses pencarian dan evakuasi.

Firdaus, salah satu relawan DMC Dompet Dhuafa, melaporkan langsung dari lokasi terdampak. Ia menyebut, per Ahad (12/5/2024) malam, di daerah Jorong Pagu-Pagu, terdapat 11 orang terdampak bencana banjir ini. Katanya, saat ini data yang ia dapat ada tiga orang yang meninggal dunia. Sementara itu, ada tiga orang selamat, namun dalam kondisi luka-luka ringan dan berat.

“Dengan perincian tiga orang meninggal dunia, dan tiga orang lagi selamat, namun dalam kondisi luka-luka ringan dan berat. Pada malam ini, pencarian masih dilanjutkan karena ada lima orang lagi yang belum ditemukan,” lapor Firdaus.

Selain itu, merujuk data asesmen Tim DMC Dompet Dhuafa, tercatat di Jorong Pagu-Pagu ada sebanyak 17 orang mengungsi di kediaman keluarganya masing-masing yang dinilai aman dari banjir. Sementara itu, air banjir juga merusak beberapa fasilitas umum dan rumah-rumah warga di daerah ini. Dengan rincian 10 rumah, 5 warung, 1 Pondok Bersalin Desa (Polindes), masjid, dan beberapa fasilitas umum lainnya.

Baca juga: Banjir Bandang Makkah Hingga Salju Selimuti Arab Saudi, Tanda Akhir Zaman?

Firdaus mengaku, di awal-awal aksi respons ini, tim masih mengalami kendala pergerakan. Hal ini disebabkan oleh akses jalan yang terputus. Beberapa akses jalan menuju lokasi tertimbun tanah longsor, sehingga menyebabkan macet. Kendala yang sama juga dirasakan oleh para relawan lain dari berbagai pihak. Akibatnya, penanganan bantuan cepat maupun evakuasi warga terdampak mengalami penghambatan. Meski begitu, tim akan berupaya semaksimal mungkin mengatasinya dengan selalu berkoordinasi kepada pihak-pihak terkait.

Banjir bandang dan banjir lahar di Sumbar
Respons tim DMC Dompet Dhuafa bersama relawan-relawan lokal memasang pompa air.
Banjir bandang dan banjir lahar di Sumbar
Respons tim DMC Dompet Dhuafa bersama relawan-relawan lokal melakukan proses pencarian dan evakuasi.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, per Ahad (12/5/2024) pukul 19:05 WIB, banjir bandang yang terjadi di sejumlah wilayah Sumatra Barat (Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang) telah mengakibatkan 41 orang meninggal dunia.

“Ada 19 di Agam, 15 Tanah Datar, dan 7 Padang Panjang,” kata Muhari yang dinukil dari laman CNN Indonesia, Ahad (12/5/2024).

Selain itu, akibat bencana banjir bandang yang juga membawa material batu besar dari Gunung Marapi ini membuat sebanyak 2.032 jiwa dipaksa mengungsi. DMC Dompet Dhuafa turut berbela sungkawa kepada orang-orang yang berpulang akibat bencana banjir bandang di Sumatra Barat. Semoga segala amal kebaikan selama hidup bisa diterima di tempat yang terbaik. Serta orang-orang yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan oleh Allah Swt.

Baca juga: DMC Kerahkan Tim Respon Darurat Banjir Bandang Aceh Tamiang

Banjir bandang dan banjir lahar di Sumbar
Respons tim DMC Dompet Dhuafa bersama relawan-relawan lokal mengarahkan air banjir menuju sungai.

Kebutuhan mendesak sangat ditunggu oleh para penyintas. Kebutuhan itu seperti makanan siap saji, tikar, selimut, perlengkapan ibu dan bayi, hygiene kit, serta perlengkapan kebersihan.

Sahabat Baik, mari rapatkan barisan untuk senantiasa memberi doa dan bantuan bagi para penyintas bencana banjir bandang yang terjadi di sejumlah wilayah Sumatra Barat. Semoga saudara-saudara kita selalu berada dalam naungan keselamatan Allah Swt. (Dompet Dhuafa)

Teks: Muhammad Afriza Ardha, Riza Muthohar
Foto: DMC Dompet Dhuafa
Penyunting: Dhika Prabowo