MANILA, FILIPINA — Teknologi yang makin maju mengharuskan para penceramah, juga ulama, lebih kreatif dalam menyampaikan dakwahnya kepada umat. Untuk itu, salah satu Dai Ambassador Dompet Dhuafa yang mengemban tugas dakwah di negara Filipina, tepatnya di Kota Manila, menerapkan penggunaan media online Quizis dalam mengawali dakwahnya.
Apabila dipandang sekilas mata, penggunaan teknologi dalam berdakwah ini mungkin tampak ribet. Namun bagi jemaah yang tinggal di kota besar dan sehari-harinya terpapar oleh alat komunikasi mutakhir, penggunaan teknologi merupakan hal yang amat menarik.
Mekanisme dakwah dengan Quizis oleh Dai Ambassador di Manila ini dilakukan dengan cara mengirim link Quizis ke nomor WhatsApp ketua takmir. Kemudian, ketua takmir menyebarkannya ke grup WhatsApp jemaah. Kebetulan, mayoritas jemaah di Filipina adalah staf KBRI Manila. Sehingga, sangat mudah untuk menyebarkannya.
Baca juga: Kisah Dai Ambassador 2024: Bukber Bersama Masyarakat Muslim Internasional di KBRI Manila
Lima menit sebelum kajian dimulai, semua jemaah yang mendapatkan link bisa langsung mengeklik dan menuliskan namanya masing-masing di laman yang telah terbuka. Selanjutnya, Dai Ambassador akan memulai dan seluruh jemaah asyik mengisi kuis yang telah diberikan. Sebenarnya media kuis ada sangat banyak di dunia maya, namun Quizis memiliki kelebihan daripada media lainnya. Selain kontennya yang atraktif, bentuk dan fitur-fiturnya cocok untuk segala umur.
Saat kajian berlangsung tanpa media Quizis, jumlah jemaah yang rutin mengikuti kajian cukup banyak. Namun setelah diumumkan bahwa akan ada kuis, jumlah jemaah mulai meningkat. Apabila biasanya hanya ada 5 orang jemaah di waktu salat Asar, maka saat diumumkan bahwa ada kuis, jumlahnya bisa naik menjadi 12 orang.
Hal yang paling menarik dari berdakwah dengan Quizis ini adalah para jemaah jadi mengingat seluruh materi yang diberikan saat kajian. Selain itu, peserta yang mendapatkan juara juga menjadi sangat bersemangat untuk mengikuti kajian selanjutnya. Dengan demikian, tumbuhlah budaya kompetisi di antara para jemaah.
Baca juga: Dai Ambassador Jawab Rasa Penasaran Jemaah Filipina tentang Zat Allah, Paparkan Ilmu Mantiq
Menumbuhkan budaya kompetisi antar jemaah bukanlah hal buruk, malahan ini sangat penting. Diharapkan tumbuhnya jiwa komptitif tadi menular kepada kesadaran meningkatkan amal ibadah di bulan Ramadan.
Kelebihan lainnya dari metode dakwah ini adalah kuis ini bisa diikuti oleh para jemaah yang berada di Indonesia. Karena setelah dicoba kajian online melalui Facebook, tidak sedikit jemaah dari Indonesia yang ingin ikut terlibat melalui Quizis.
Banyak jalan menuju Roma, banyak jalan juga untuk meningkatkan potensi jemaah. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui, jiwa kebersamaan pun terjalin sangat kuat dalam setiap kajian berkat metode dakwah ini. Kreativitas seorang dai sangat dibutuhkan di zaman teknologi ini. Alhamdulillah, banyak masyarakat yang antusias mengikuti dakwah model baru berbasis Quizis ini.
Ustaz Andi Triyawan, Dai Ambassador Dompet Dhuafa 2024