Kisah Kemah Relawan 2023: Rasa Peduli yang Tinggi Terhadap Sesama Dorong Mansur dan Maulida Jadi Relawan

kisah kasih kemah relawan 2023

BANYUMAS, JAWA TENGAH — “Menjadi relawan adalah panggilan Illahi,” ujar Mansur Sagran perwakilan Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam acara Kemah Relawan 2023 di Wana Wisata Baturraden, Banyumas, Jumat (24/11/2023).

Seorang putra daerah dari tanah NTT itu turut menghadiri Kemah Relawan 2023 yang digagas Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa. Ia bersama beberapa kawan dari NTT menjadi perwakilan untuk menimba ilmu dan memperkuat relasi melalui acara ini.

Kemah Relawan 2023 mampu menghadirkan relawan dari seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke.

Baca juga: Hari Kedua Kemah Relawan 2023: Penuh Ilmu dan Kegembiraan

Mansur bercerita, acara Kemah Relawan 2023 ini mampu menghadirkan ruang dan waktu yang tepat untuk menambah wawasan dan keterampilan guna diterapkan ketika melakukan aksi sosial di mana pun berada.

“Di sini belajar tentang merancang sebuah kegiatan sosial, standar respons kebencanaan. Banyak materi serta pengalaman yang dihadirkan di sini, belum pernah saya dapatkan (di tempat lain). Saya memerlukan itu,” ujarnya.

“Kami di sini diberi ruang yang cukup luas untuk mengungkapkan dan mempelajari yang belum kita tahu,” lanjutnya.

kisah kasih kemah relawan 2023

Lebih lanjut Mansur bercerita bahwa sebelumnya ia sempat berpikir bahwa menjadi seorang adalah hal yang kurang penting. Namun semua itu berubah, saat ia melakukan perjalanan jauh untuk berlibur dan melihat bahwa masih banyak masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan.

“Saya itu orang yang tidak suka berorganisasi atau berada di tempat ramai seperti ini. Bagi saya, ini adalah hal yang alay. Tetapi seiring berjalannya waktu, di saat saya melakukan trip, saya melihat orang-orang yang kekurangan (dan membutuhkan bantuan). Jadi setiap melakukan trip kami sekaligus membawa bantuan, berupa pakaian bekas layak pakai atau bantuan lainnya,” terang Mansur.

Mansur juga berkisah saat ia mengikuti aksi sosial yang digelar Dompet Dhuafa Cabang NTT. Ia melihat kesungguhan dan ketangguhan relawan dalam membantu saudara-saudaranya yang kekurangan di wilayah pelosok-pelosok.

Baca juga: DMC Dompet Dhuafa Gelar Kemah Relawan 2023, Perkuat Kualitas Relawan Indonesia dalam Penanggulangan Bencana

“Pernah ikut kegiatan sosial bersama Dompet Dhuafa dengan menempuh perjalan laut kurang lebih 12 jam, darat 4 jam, dan menggunakan perahu kecil yang kalau mau dibilang, kemungkinan besar untuk tenggelamnya itu ada,” sambung Mansur.

“Kita berada di lokasi tidak ada listrik, tidak ada sinyal, tetapi ada (Dompet Dhuafa) yang mau mengabdi di sana. Itu adalah pengalaman yang paling berkesan untuk saya,” pungkasnya sembari mengenang intensitas pengalaman itu.

kisah kasih kemah relawan 2023

Selain itu, Mansur juga turut melakukan aksi respons tanggap daruraut akibat bencana alam Badai Seroja di wilayah NTT, bersama Dompet Dhuafa. Melalui pengalaman itu, rasa keingintahuan dan cinta Mansur terhadap dunia relawan atau di bidang kemanusiaan pun makin tinggi.

Meski begitu, tidak sedikit yang menasehati Mansur karena komitmennya yang kuat untuk menjadi seorang relawan. Seperti kita ketahui, menjadi relawan juga merupakan pahlawan tanpa pamrih. Tidak jarang relawan harus mengorbankan banyak hal untuk menjalankan kegiatan sosial.

Mendengar pernyataan di atas, Mansur hanya menjawab, “Selama bisa membagi waktu untuk membantu atau terjun di dunia relawan, maka rezeki itu (tanpa diharapkan) akan datang. Saya tidak merasa kekurangan sama sekali.”

Baca juga: Gelar Kemah Tadabbur Alam, Dompet Dhuafa Ajak Para Relawan Mensyukuri Nikmat Allah

Lain hal dengan Mansur, Maulida Rahmawati dari DDV wilayah Aceh menceritakan bahwa ia sendiri harus meyakinkan orang tuanya untuk ikut dalam acara Kemah Relawan 2023 ini. Itu hal wajar, mengingat Aceh dan Jawa Tengah jaraknya tidak bisa dibilang cukup dekat.

Akan tetapi, dengan keyakinan dan semangat yang tinggi untuk memperluas horizon keilmuan, akhirnya ia diizinkan oleh orang tua menempuh pelatihan singkat di Kemah Relawan 2023 ini. Awalnya ia mengira ini hanya kegiatan formal yang cenderung membosankan. Nyatanya, menurut Maulida, ini adalah acara yang berkesan.

“Kegiatan ini tidak sesederhana yang saya kira. Ternyata kegiatan ini bermanfaat sekali. Materi-materi yang diberikan di sini sangat bermanfaat bagi kita sebagai relawan,” terangnya.

kisah kasih kemah relawan 2023

Dia merupakan anggota baru di DDV Aceh. Pengalaman berkesan menurut dia adalah ketika bersama DDV Aceh mengajak anak-anak yatim untuk belajar sambil rekreasi di tempat-tempat wisata yang belum pernah didatangi oleh anak-anak yatim tersebut.

Mulai dari hingar bingar tawa dan kesenangan anak-anak menyentuh hati sanubari Maulida, sehingga dia bersyukur turut dalam kegiatan ini. Sebuah kebanggaan bisa menghadirkan senyum-senyum hangat di wajah polos nan ceria anak-anak tersebut.

Selain itu, ia juga turut melakukan distribusi bantuan pascagempa yang melanda wilayah Cianjur. Itu merupakan pengalaman pertama respons tanggap darurat yang dia lakukan. Ternyata kondisi di lapangan jauh lebih intens dan kuat di saat ia melihat masih banyak masyarakat Cianjur yang membutuhkan pertolongan.

Ketika itu Maulida memahami bahwa respons penanggulangan bencana akan selalu membutuhkan ketekadan dan komitmen yang serius dalam membantu sesama. Sehingga, bantuan dapat tersalurkan kepada orang yang tepat.

“Sempat turun ke Cianjur untuk mendistribusikan bantuan lewat penggalangan dana di kampus. Di Cianjur saya dan teman-teman membagikan sembako. Saya sedikit merasa sedih ketika melihat saudara-saudara kita yang ada di Cianjur,” tutup Maulida.

Baik Mansur dan Maulida hanya segelintir relawan yang mengikuti Kemah Relawan 2023 DMC Dompet Dhuafa. Mereka datang jauh-jauh ke Pulau Jawa demi menuntut ilmu dan keterampilan lebih dalam membantu sesama. Semoga ini menjadi iktikad baik dan motivasi bagi seluruh relawan di Indonesia untuk terus berkomitmen menjadi relawan dan membantu sesama. (Dompet Dhuafa/DMC/AFP)