Komnas HAM dan Dompet Dhuafa Kolaborasi untuk Penanganan Korban Gagal Ginjal Akut pada Anak

komnas-ham

JAKARTA – Pada Rabu (25/1/2022), Dompet Dhuafa bertemu dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat. Pertemuan ini membahas tentang situasi kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Aptikal (GGAPA) pada anak yang telah merenggut ratusan jiwa sejak Oktober 2022.

Berdasarkan pemantauan Koalisi Masyarakat Sipil Indonesia (CSO) dan Komnas HAM, saat ini kondisi korban selamat belum sepenuhnya pulih. Setidaknya masih ada 25 korban dan keluarga korban di wilayah Jabodetabek yang mengalami berbagai masalah.

Masalah-masalah tersebut di antaranya adalah trauma psikis yang dialami oleh keluarga yang ditinggalkan serta gangguan fungsi organ tubuh lain seperti cacat fisik (buta/tuli) serta mental (syaraf/otak) bagi korban yang masih bertahan hidup. Sementara itu, para korban yang masih menjalani rawat inap juga tidak semua alat kesehatan dan obat-obatannya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Baca juga: Beri Layanan Kesehatan Nonstop di Lokasi Gempa Cianjur, Tim RDK LKC Dompet Dhuafa Raih Penghargaan Kemanusiaan dari Kemenkes RI

komnas-ham
Komnas HAM dan Dompet Dhuafa bertemu untuk membahas penanganan korban Gagal Ginjal Akut Progresif Aptikal (GGAPA) pada anak.

Di sisi lain, timbul pula dampak ekonomi yang dirasakan oleh keluarga, yakni saat ayah dari para korban harus keluar dari pekerjaan demi mendampingi anak-anak mereka yang belum pulih.

Untuk mengatasi masalah-masalah terkait GGAPA, Komnas HAM telah bersurat dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan juga Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Namun, hingga kini baru dengan Dompet Dhuafa saja Komnas HAM dapat berkoordinasi lebih lanjut terkait penanganan masalah tersebut. Dalam pertemuan di kantor Komnas HAM, Dompet Dhuafa menyampaikan bahwa akan berupaya semampunya untuk membantu pemulihan sosial dan kesehatan korban GGAPA anak.

Baca juga: Peduli Kesehatan Mental, DDV Gelar Pos Curhat pada Mental Health Awareness Day

Selain itu, Koalisi Masyarakat Sipil Indonesia (CSO) juga ikut terlibat dalam mendorong tercapainya keadilan bagi para korban, agar mereka mendapatkan pemulihan dan pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang berwenang.

Apa Itu GGAPA?

Gagal Ginjal Akut Progresif Aptikal (GGAPA) merupakan kondisi saat ginjal berhenti bekerja secara tiba-tiba atau mendadak dan tidak dapat berfungsi dengan normal. Apabila kondisi ini terjadi, maka ginjal tak lagi dapat membuang limbah metabolisme tubuh dan tidak mampu menyeimbangkan air serta elektrolit. 

Umumnya, kondisi ini terjadi akibat komplikasi dari penyakit serius lain dan biasanya diidap oleh orang tua atau pasien perawatan intensif di rumah sakit. Apabila tidak ditangani dengan segera, maka gagal ginjal akut dapat mengancam nyawa.

GGAPA sendiri disebabkan oleh banyak hal, di antaranya seperti penurunan aliran darah, kerusakan langsung pada ginjal, penyumbatan saluran kemih, reaksi efek samping obat, penggunaan obat hipertensi dan sebagainya.