Mengenal Indonesia Lebih Dekat, Dompet Dhuafa Ajak Peserta Children For Peace Keliling Situs Nasional

JAKARTA — Pada rangkaian acara program Children For Peace yang bertema “Yatim dan Perdamaian Dunia”, Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa mengajak 41 peserta anak yatim berkeliling kota Jakarta, Selasa (11/10/2022). Selama satu hari penuh, anak-anak yang datang dari berbagai penjuru Nusantara ini mengunjungi berbagai situs eduwisata yang ada di pusat Negara Indonesia ini.

Children For Peace merupakan sebuah program yang menghimpun anak-anak yatim berprestasi dari berbagai daerah di Indonesia. Selama 5 (lima) hari, yaitu Senin-Jumat (10-14/10/2022), mereka diberikan peluang untuk tampil di kancah internasional melalui berbagai bentuk kegiatan. Diharapkan, anak-anak ini mampu memberikan kontribusi untuk menyuarakan perdamaian dunia sejak kecil.

Para peserta menikmati pemandangan Jakarta dari puncak atas Monas
Salah satu tujuan city tour adalah Monumen Nasional (Monas)

Ketua pelaksana acara Children For Peace Hari Agung menjelaskan, rangkaian city tour ini sebagai bentuk edukasi bagi anak-anak untuk mengenal Indonesia lebih dekat. Situs yang menjadi tujuan utamanya adalah Monumen Nasional (Monas). Landmark Indonesia setinggi 132 meter tersebut menyajikan sejarah Indonesia lengkap beserta benda-benda sejarah seperti bendera pusaka dan naskah proklamasi yang asli.

Dompet Dhuafa mengajak anak-anak yatim peserta Children For Peace untuk mengenal Indonesia melalui situs-situs edukasi. Salah satunya adalah Monas,” ucapnya.

Seperti temanya yaitu tentang perdamaian dunia, maka sudah pasti anak-anak yatim yang menjadi peserta acara ini adalah mereka yang memiliki kemampuan berbahasa asing, setidaknya bahasa Inggris. Panitia dan para pengisi acara pun dalam melakukan interaksi dan penyampaian materi, menyisipkan konten-konten perdamaian dunia dalam bahasa asing. Sebab, program ini memiliki target besar yang ditujukan kepada dunia.

Para peserta beserta para pendamping dan tim LPM Dompet Dhuafa melakukan swafoto di puncak Monas
Dalam salah satu diorama pada Museum Sejarah Perjuangan Nasional di Monas, bapak proklamator Ir. Soekarno sedang membacakan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia

Selanjutnya, anak-anak ini akan dipantik dan diajak untuk menulis sebuah surat kecil tentang perdamaian dunia. Surat-surat ini nantinya akan diperuntukkan kepada para pemimpin dunia, khususnya yang saat ini sedang terlibat dalam konflik peperangan dunia. Dengan harapan, para pemimpin dunia sadar bahwa semua orang memiliki harapan untuk hidup rukun dan damai, bahkan mereka yang masih kecil.

Baca juga: Dompet Dhuafa Kumpulkan 41 Yatim untuk Perdamaian Dunia

Salah satu peserta, siswi kelas 2 SMP dari Padang, Azzahra Anastasya, mengungkapkan senang dapat mengikuti acara ini. Sebagai pelajar, ia juga ingin terlibat menyuarakan perdamaian tidak hanya di kancah nasional saja melainkan internasional.

I am happy to join this program. I also want to take actions in world peace,” ujarnya dalam bahasa Inggris. (Dompet Dhuafa / Muthohar)