Metode Hypnoparenting di Sekolah Inspirasi (Volunesia Bootcamp Bagian 2)

JAKARTA — Salah satu project yang dijalankan oleh Salman Al Farisyi pada Volunesia Bootcamp 2022, adalah ‘Sekolah Inspirasi’. Seorang volunteer itu mengatakan bahwa metode yang digunakan dalam ‘Sekolah Inspirasi’ adalah hypnoparenting, agar perilaku anak dalam segi berbahasa dan respon emosional anak lebih terkontrol.

Hypnoparenting berasal dari dua kata, Hypnosis dan Parenting, yang artinya suatu metode memberikan sugesti positif (hypnosis) yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya berkaitan dengan perkembangan dan pendidikan anak. Tekniknya pun ternyata mudah dan bahkan bisa dilakukan di rumah secara tidak sadar,” jelas Salman.

“Pada waktu-waktu yang rileks, orang tua bisa menjalin komunikasi dengan anak tentang masalah yang dihadapi. Dalam kondisi ini, orang tua bisa memberikan sugesti positif dengan kata-kata positif yang berguna untuk mengatasi anak yang “bermasalah” atau memberikan sugesti yang berguna untuk tumbuh kembang anak,” lanjutnya.

Melihat berbagai permasalahan pasca pandemi, Salman Al Farisyi sebagai praktisi pendidikan, tergerak untuk memberikan edukasi kepada orang tua maupun anak. “Beberapa masalah seperti emosional anak tidak terknontrol, cara berbahasa yang kurang sopan, adalah salah satu dampak pandemi,” sebut Guru IT tesebut.

“Sekolah Inspirasi adalah pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh relawan di pinggiran kota Jakarta dengan penerima manfaat yaitu orang tua dan anak dengan tujuan mewujudkan generasi emas yang berkarakter, berperilaku baik, berbahasa sopan, dan santun,” paparnya lagi.

Salman Al Farisyi juga berharap, peran orang tua sadar akan pentingnya pendidikan karakter, terbentuknya kebiasaan baru dalam cara mendidik anak. Selain itu, ‘Sekolah Inspirasi’ bisa menjadi program yang berkelanjutan dan terus menebar manfaat untuk masyarakat, dapat bekerjasama dengan mitra swasta maupun negeri untuk melebarkan sayap kebermanfaatannya.

Baca Juga: https://www.dompetdhuafa.org/pangkas-limbah-kertas-dan-lestarikan-budaya-adat-abdus-salam-gagas-rumah-gadang-volunesia-bootcamp-bagian-1/

Salman Al Farisyi ingin agar Volunesia Bootcamp dapat kembali digelar. Menurutnya, program dari Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) ini sangat bermanfaat. “Tahun depan adakan kembali Volunesia dan lebih diperpadat lagi programnya, karena program ini sudah keren banget, ruang dan waktu mempertemukan pemuda/i Indonesia untuk saling memotivasi dan menginspirasi,” ungkap Salman.

Sejak 6 (enam) bulan yang lalu, sebanyak 22 project sosial di berbagai daerah telah diikutkan dan tersaring 11 project dari 9 (sembilan) provinsi di Indonesia. Para finalis tersebut saling beradu gagasan terbaik memaparkan kepada tim Dompet Dhuafa, pada Spekta Volunesia 2022, pada Sabtu (17/9/2022), di Gedung Philanthropy, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. (Dompet Dhuafa / Irma DDV / Isam)