Pada Gathering IMA Jakarta, Dompet Dhuafa Ajak Para Stakeholder Ambil Peran Dalam Pemberdayaan Dhuafa

JAKARTA — Indonesia Marketing Association (IMA) DKI Jakarta menggelar sebuah acara gathering bertajuk Small Medium Enterprise & Tourism Day pada Minggu (11/9/2022), di Gedung Sarinah Lt. 5, Menteng, Jakarta Pusat. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi para penggerak ekonomi terhadap kemajuan negeri. Sebagai lembaga swadaya masyarakat, Dompet Dhuafa tentu tak mau lepas peran dalam kegiatan ini.

Gathering IMA DKI Jakarta ini dikemas dalam beberapa kegiatan menarik, mulai dari kegiatan Family Fun Bike, Seminar, Coaching Class hingga pameran produk dan jasa UMKM.

Andi Rahim, Ketua Harian IMA Chapter DKI Jakarta berharap dengan adanya kegiatan ini, maka akan dapat mengulas potensi-potensi UMKM sehingga dapat disinergikan dengan banyak hal. Pembahasan tentang potensi UMKM dikupas tuntas oleh sejumlah narasumber, yaitu dari Kelapa Perwakilan BI DKI Jakarta, General Secretary of ICSB, Ketua Umum ID SEED, hingga Bidang Ekomoni Dompet Dhuafa yang diwakili oleh Kepala Social Trust Fund Dompet Dhuafa Dodi Subardi.

“Kegiatan dibuka dengan Family Fun Bike yang melibatkan puluhan peserta yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Kemudian dilanjutkan dengan seminar bertajuk The Role of SMEs in Tourism Industry,” ujar Andi.

Fundriser Dompet Dhuafa menjelaskan produk-produk UMKM binaan Dompet Dhuafa
Dodi Subardi mendapat kesempatan memaparkan tentang program pemberdayaan ekonomi Dompet Dhuafa

Pada acara ini, para peserta UMKM juga mendapatkan sejumlah tips dalam mengembangkan usahanya. Mulai dari tips mudah dalam mengakses digital untuk UMKM, pendanaan UMKM, pengelolaan pajak untuk UMKM, hingga bagaimana memulai usaha sebagai Startup. Dodi Subardi berharap dengan keterlibatan pada Gathering IMA DKI Jakarta ini, para penerima manfaat Dompet Dhuafa yang memiliki potensi dapat mengakses semua fitur-fitur digital marketing yang tersedia.

“Ini menjadi salah satu upaya Dompet Dhuafa untuk memfasilitasi para penerima manfaat agar mampu memiliki potensi dalam mengakses semua fitur-fitur digital marketing yang tersedia. Seperti AstraPay, Maucash dan lainnya. Sehingga bisa memudahkan mereka (penerima manfaat program ekonomi Dompet Dhuafa) secara akses dalam bisnis maupun pemasaran,” terangnya.

Booth Pameran Dompet Dhuafa dipadati para pengunjung Sarinah.
Salah satu produk yang menarik adalah sandal dan topi dari plastik bekas. Produk ini merupakan hasil pemberdayaan Dompet Dhuafa bersana PT. Paragon

Dalam kesempatannya memaparkan program ekonomi Dompet Dhuafa, Dodi menjelaskan bahwa Dompet Dhuafa memiliki sistem pemberdayaan ekonomi bagi kaum dhuafa. Sistem ini mencakup keseluruhan proses bisnis dari hulu hingga hilir dengan mata rantai tertutup dan terintegrasi. Bentuknya pun beragam mulai dari pemberdayaan pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, industri UMKM hingga pemasaran dan pengelolaan keuangan.

Di bidang pertanian dan peternakan, proses bisnisnya meliputi fasilitas produksi, peningkatan SDM Petani, pendanaan dengan zakat maupun wakaf, permudahan akses pasar dan koperasi usaha tani. Saat ini, Dompet Dhuafa telah memiliki lahan tani pemberdayaan seluas 1000 (seribu) hektare, terdiri dari tanaman padi, holtikultura, tanaman hias dan toga. Sedangkan di bidang peternakan, Dompet Dhuafa memberdayakan para peterak kecil untuk mengembangkan peternakan domba/kambing, sapi, unggas, dan tambak-tambak ikan konsumsi.

Dodi kemudian memaparkan pendanaan para pelaku UMKM yaitu dari dana ziswaf dan dikelola juga dengan dana ziswaf. Dompet Dhuafa mengelola dana ziswaf untuk mewujudkan program ketahanan pangan berbasis budidaya pertanian di desa-desa yang berkolaborasi dengan kelompok petani dan stakeholder lokal. Hal ini untuk mendukung ketersediaan modal kerja, sarana-prasarana pendukung produksi, pengembangan usaha tani dan peningkatan kesejahteraan para petani.

“Serapannya akan menjadi program-program sosial lain, misalnya Food for Dhuafa,” paparnya.

Dodi bersama tim AstraPay berdiskusi di depan Booth Pameran Dompet Dhuafa
Seminar digelar di aula lantai 5 Gedung Sarinah, Jakarta

Dodi menegaskan bahwa untuk pendanaan oleh Dompet Dhuafa hanya untuk mereka yang masuk dalam 8 (delapan) asnaf penerima zakat di antaranya fakir, miskin, amil, muallaf, terlilit hutang, ibnu sabil, riqob, dan yang sedang berjuang di jalan Allah. Dodi mengajak kepada seluruh pihak untuk turut menjalin sinergi dengan Dompet Dhuafa dalam memberdayakan para dhuafa.

“Maka jika bapak/ibu memiliki program yang melibatkan 8 asnaf tersebut, mari kita berkolaborasi. Dompet Dhuafa memang berkhidmat kepada kaum yang bawah untuk mensejahterakan mereka dan mengentaskan mereka dari belenggu kemiskinan,” tutup Dodi.

Keterlibatan lain Dompet Dhuafa dalam Gathering IMA DKI Jakarta adalah dengan menggelar pameran produk-produk UMKM binaan Dompet Dhuafa yang didatangkan dari berbagai daerah. Produk hasil pemberdayaan tersebut sebagai bukti bahwa dengan dana zakat, masyarakat mampu berdaya menghasilkan produk berkualitas dan mampu bersaing dengan produk lain. (Dompet Dhuafa / Muthohar)