Palestina Merdeka, Benarkah Pertanda Kiamat?

Palestina merdeka, benarkah pertanda kiamat? Hingga banyak yang enggan untuk membela Palestina? Konflik kembali terjadi antara Hamas dan Israel sejak 7 Oktober lalu di Jalur Gaza-Palestina belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Serangan keji militer Israel yang menggempur Jalur Gaza-Palestina telah menewaskan lebih dari 9000 orang rakyat sipil. Sebagian besar korbannya merupakan anak-anak dan perempuan. Korban terluka juga telah mencapai kurang lebih 32.000 orang.

Banyak masyarakat dari berbagai negara mengutuk serangan keji Israel terhadap warga sipil Palestina. Seruan untuk memboikot produk-produk Israel gencar dilakukan sebagai upaya penolakan tindakan Israel terhadap rakyat Palestina, serta seruan untuk segera menghentikan peperangan. Dukungan dan bantuan terus dikirimkan untuk membantu para pengungsi dan korban perang di Gaza. 

Di sisi lain, semenjak konflik Israel Palestina kembali pecah, banyak informasi yang tersebar di sosial media tentang yang mengatakan: jika Palestina merdeka, maka kiamat sudah dekat. Benarkan demikian?

Baca Juga: Pentingnya Mengenal Sejarah Islam di Era Modern serta Korelasinya dengan Pembebasan Palestina

Dalil Hadits Terkait Palestina Merdeka sebagai Tanda Kiamat

Informasi tentang Palestina merdeka sebagai tanda kiamat berasal dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, yang berbunyi:

“Kami diberitahu oleh Ahmad bin Salih, yang diberitahu oleh Asad bin Musa, yang diberitahu oleh Muawiyah bin Salih, yang memberi tahu saya, bahwa Ibn Zughb al-Iyadi mengisahkan kepada saya, ia berkata:

‘Abdullah bin Hawala al-Azdi datang kepadaku dan berkata: ‘Rasulullah SAW mengutus kami untuk menjarah dengan harapan mendapatkan harta rampasan, tetapi kami kembali tanpa berhasil mendapatkan apa pun. Kemudian, Rasulullah SAW melihat kelelahan yang terpancar di wajah kami, lalu berdiri di tengah-tengah kami dan berdoa:

‘Ya Allah, janganlah Engkau menimpakan beban kepada mereka yang mereka tidak sanggup memikulnya. Dan janganlah Engkau menimpakan beban kepada diri mereka sendiri sehingga mereka menjadi lemah. Dan janganlah Engkau menyerahkan mereka kepada orang-orang lain sehingga orang lain akan memanfaatkan mereka.’

Kemudian, Rasulullah SAW meletakkan tangannya di atas kepalaku, atau dia mungkin mengatakan ‘hamah’ (leher/kepala), lalu dia berkata: ‘Wahai Ibn Hawala, ketika kamu melihat khilafah telah turun ke Baitul Maqdis (Yerusalem), maka saat itu akan mendekat gempa bumi, bencana besar, dan masalah besar. Pada hari itu, saat Kiamat akan lebih dekat bagi manusia daripada jarak ini antara tanganku dan kepalamu.’ Abu Dawud berkata: ‘Abdullah bin Hawala adalah dari Homs.’” (HR. Abu Dawud).

Ibnu Ruslan dalam kitab Syarh Sunan Abi Dawud menjelaskan bahwa Abdullah bin Hawala al-Azdi yang disebutkan dalam hadits di atas hidup dalam dua masa kekhalifahan. Yaitu masa kekhalifahan Muawiyah bin Abi Sufyan di kota suci Yerusalem (Baitul Maqdis) yang dimulai tahun 41 Hijriah dan masa kekhalifahan Abdul Malik bin Marwan di wilayah Damaskus (Syam) yang dimulai tahun 80 Hijriah. Selama hidup di dua masa kekhalifahan ini, Abdullah bin Hawala menyaksikan secara langsung apa yang telah disebutkan dalam hadits, yaitu banyak terjadi gempa bumi hingga menghancurkan bangunan-bangunan tinggi.

Tingkat Keshahihan Hadits

Sebagai seorang muslim sebaiknya tidak langsung menerima informasi yang beredar sebelum mencari tahu kebenarannya, agar tidak ikut menyebarkan informasi yang masih menimbulkan keraguan, salah satunya hadits di atas.

Mengutip pada laman resmi Muhammadiyah, hadits ini masuk dalam kategori hadits lemah. Karena beberapa perawinya masih diragukan, yaitu Muawiyah bin Salih karena pernah terlibat dalam beberapa riwayat hadits mencurigakan. Selanjutnya, Ibn Zughb al-Iyadi atau Abdullah bin Zughb seorang perawi yang kurang dipercaya karena kurang dikenal.

Selain itu, terdapat variasi penamaan dan atribusi perawi dalam hadits ini sehingga menimbulkan keraguan terkait konsistensi dan keshahihannya.

Dari sisi perawi sudah dapat menunjukkan kelemahan hadits ini, lebih dari itu isi dalam hadits ini juga dinilai tidak sesuai dengan sunnah-sunnah Rasulullah SAW. Karena memuat kejadian-kejadian besar di masa depan sehingga dianggap tidak cocok dengan karakteristik hadits lainnya.

Baca Juga: Dompet Dhuafa Konsisten Dukung Kemerdekaan Palestina!

Pengetahuan Tentang Hari Kiamat

Pengetahuan tentang hari kiamat sebenarnya tidak dimiliki oleh manusia bahkan Rasulullah SAW. Pernyataan ini dibuktikan dalam QS. Al-A’raf ayat 187, yaitu:

يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ

“Mereka menanyakan kepadamu (Nabi Muhammad) tentang kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Tuhanku. Tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk yang) di langit dan di bumi. Ia tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”” [QS. Al-A’raf:187]

Dalam ayat ini sudah sangat jelas bahwa Allah Swt satu-satunya yang mengetahui tentang hari kiamat. Tidak ada satu pun makhluk yang mengetahui mengenai hari kiamat bahkan para rasul dan nabi juga tidak memiliki pengetahuan tentang itu. Ayat ini menjadi penegas bahwa hadits di atas lemah atau tidak shahih.

Baca Juga: Donasi Palestina, Namun Waspada Penipuan!

Palestina Merdeka dan Tanda Kiamat

Hadits yang menjadi dalil orang-orang beranggapan jika ‘Palestina merdeka maka hari kiamat semakin dekat’, ternyata bertentangan dengan surah Al-A’raf ayat 187. Karena hanya Allah Swt yang mengetahui tentang hari kiamat. Sehingga Palestina merdeka tidak ada kaitannya dengan hari atau pertanda kiamat.

Gambaran jelas tentang hari kiamat, kapan dan seperti apa terjadinya hanya akan terjadi atas izin Allah Swt. Kita sebagai makhlukNya hanya bisa mengimani bahwa hari kiamat pasti akan terjadi dan setelah itu akan ada hari pembalasan. Jadi kita perlu mempersiapkan bekal kebaikan sebanyak mungkin agar kelak diberi tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Dengan demikian kita sebagai umat muslim harus terus memberi dukungan kepada saudara-saudara kita di Palestina yang sedang berjuang mempertahankan hak-hak mereka. Marilah terus mendoakan agar Allah Swt memberikan perlindungan dan segera menurunkan pertolonganNya. Bagi yang ingin dan mampu, sebaiknya juga memberikan dukungan materil dengan ikut berdonasi untuk membantu saudara-saudara kita di Jalur Gaza, yang saat ini mereka membutuhkan air, makanan, obat-obatan, dan lainnya. Sahabat dapat berkontribusi melalui Dompet Dhuafa dengan klik link berikut ini.

Kontribusi untuk Jaga Saudara Muslim, Jaga Palestina Merdeka