Pasangan Suami Istri di Bantul Wakafkan Rumah untuk jadi Gerai Sehat dan Asrama Tahfidz

Rumah milik Sabar dan Tri Hastuti diserahkan kepada Dompet Dhuafa untuk dikelola sebagai aset wakaf dengan cara dijadikan Gerai Sehat dan Asrama Tahfidz "Anisa".

YOGYAKARTA — Pasangan suami-istri asal Yogyakarta, yakni Sabar dan Tri Hastuti SKM, resmi mewakafkan rumah mereka di Perum Gunung Sempu, Kasihan, Bantul, untuk dijadikan Gerai Sehat dan Asrama Tahfidz “Anisa”. Mereka memercayakan pengelolaan aset wakaf tersebut kepada Dompet Dhuafa.

Ikrar wakaf ditunaikan Sabar dan Tri Hastuti di KUA Kapanewon Kasihan pada Senin (30/12/2024). Agenda ini dihadiri oleh berbagai pihak. Antara lain Ahmad Juwaini selaku Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR) sebagai perwakilan nazir, H. Samanto selaku Kepala KUA Kasihan, serta Budi Azhari dan Irvan Ramdani sebagai saksi ikrar wakaf yang menegaskan keabsahan diserahkannya aset wakaf kepada nazir.

Ikrar wakaf antara Sabar dan Tri Hastuti dengan Dompet Dhuafa yang disahkan oleh KUA Kasihan, Yogyakarta.
Ikrar wakaf antara Sabar dan Tri Hastuti dengan Dompet Dhuafa yang disahkan oleh KUA Kasihan, Yogyakarta.

Keputusan besar yang diambil oleh suami istri ini sungguh menginspirasi umat muslim untuk berbagi dan menolong orang-orang yang membutuhkan melalui wakaf produktif. Perlu diketahui, ikrar wakaf memiliki makna yang mendalam. Bukan hanya sebagai bentuk pengesahan pelaksanaan wakaf, tetapi juga sebagai langkah untuk memenuhi amanah yang diemban oleh wakif untuk berkontribusi kepada masyarakat melalui wakaf yang telah diatur dalam UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

Baca juga: Ikrarkan Wakaf, Ferdiansyah: Jalan Terang Menuju Surga

Ikrar wakaf antara Sabar dan Tri Hastuti dengan Dompet Dhuafa yang disahkan oleh KUA Kasihan, Yogyakarta.
Ikrar wakaf antara Sabar dan Tri Hastuti dengan Dompet Dhuafa yang disahkan oleh KUA Kasihan, Yogyakarta.

Gerai Sehat yang dibangun di atas tanah wakaf tersebut akan memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat sekitar, utamanya bagi mereka yang kurang mampu. Sementara, Asrama Tahfidz “Anisa” akan menjadi tempat bagi para santri putri untuk memperdalam ilmu agama dan menghafal Al-Qur’an. Juga, untuk mempersiapkan generasi muslimah yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kuat dalam iman.

Nama “Anisa” yang disematkan di akhir asrama tahfidz ini bisa dikatakan istimewa. Pasalnya, nama ini adalah nama dari almarhumah putri dari Sabar dan Tri Hastuti yang meninggal saat masih dalam kandungan berusia 8 bulan. Peristiwa pilu ini dialami pasangan suami-istri ini saat menjalankan tugas sebagai dokter. Harapannya, nama “Anisa” dapat terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Sekaligus, menjadi amal jariah yang akan terus mengalirkan pahala.

Proses penandatanganan ikrar wakaf antara Sabar dan Tri Hastuti dengan Dompet Dhuafa yang disahkan oleh KUA Kasihan, Yogyakarta.
Proses penandatanganan ikrar wakaf antara Sabar dan Tri Hastuti dengan Dompet Dhuafa yang disahkan oleh KUA Kasihan, Yogyakarta.

Baca juga: Sederet Manfaat Wakaf untuk Wakif, Sedekah Jariyah Tak Berujung

Gerai Sehat dan Asrama Tahfidz “Anisa” telah aktif sejak bulan Ramadan 1445 H. Ini menandakan bahwa pengelolaan aset wakaf oleh Dompet Dhuafa tidak hanya sekadar rencana, tetapi telah dilaksanakan dan memberikan manfaat nyata kepada masyarakat.

Semoga aksi wakaf yang dilakukan oleh pasangan Sabar dan Tri ini dapat menginspirasi masyarakat luas untuk turut serta dalam kegiatan sosial melalui wakaf. Dengan semakin banyaknya aset wakaf produktif, maka akan semakin banyak pula masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya. (Dompet Dhuafa)

Teks dan foto: Tim Wakaf
Penyunting: Ronna