SITUBONDO, JAWA TIMUR — Kali ini, salah satu tim Partnership Resources Mobilization Dompet Dhuafa, Vini Hidayani, mendapat amanah untuk bertugas sebagai salah satu tim Tebar Hewan Kurban (THK) untuk melaksanakan Quality Control (QC) di wilayah Jawa Timur pada tanggal 17 hingga 22 Juni 2022. Disana, ia melakukan QC hewan kurban Doka (Domba dan Kambing) di daerah Situbondo dan Jember. Pelaksanaan QC bertujuan untuk mengecek dan memastikan secara langsung hewan kurban dalam keadaan yang sehat, sesuai bobot ketentuan Dompet Dhuafa, serta bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Perjalanan selama QC tidak mudah. Salah satu tantangannya adalah jarak antara satu kandang dengan kandang lainnya berjauhan. Misalnya, dari titik poin Kecamatan Awar-awar ke Kecamatan Besuki, Situbondo, yang kurang lebih memakan waktu 4 jam pulang-pergi. Padahal, lokasi kandang salah satu mitra peternak di Besuki kurang dari 40 ekor, tetapi kami tim QC memegang amanah donatur untuk mengecek semua hewan kurban, berapapun jumlahnya dan sejauh apapun tempatnya,” aku Vini menceritakan pengalamannya.
“Di sini, saya juga berbincang banyak dengan PIC Dompet Dhuafa Unit Banyuwangi dan para peternak. Beberapa peternak yang hari ini sudah terlihat stable, nyatanya merupakan buah dari pemberdayaan Peternak Dompet Dhuafa. Ada yang bergabung sejak tahun 2008, 2012, seterusnya. Saya sebagai amil Dompet Dhuafa cukup terkagum dengan progres para peternak ini,” imbuhnya.
Vini berpendapat, bahwa program pemberdayaan ekonomi memang tidak instan, butuh waktu dan pendampingan bertahun-tahun hingga akhirnya peternak mencapai kondisi stable. Tetapi inilah sebenarnya goal program, yaitu mengangkat taraf hidup masyarakat yang semula mustahik menjadi muzakki, serta turut memberdayakan kembali yang lain.
Baca Juga: https://www.dompetdhuafa.org/kurban-satukan-geliat-dakwah-dan-toleransi-beragama-di-perbatasan-ntt/
Beranjak dari lokasi QC di Situbondo, perjalanan ke Jember lebih menantang lagi. Hal ini dikarenakan jarak tempuh yang memakan waktu hampir 9 jam pulang-pergi. Bukan hanya itu, titik-titik lokasi kandang yang Vini sambangi, memang begitu jauh satu sama lain. Masuk jalan kecil ke desa, dan berada di ujung kaki gunung. Namun, sesampainya di lokasi, Vini mengaku begitu senang. Hal ini dikarenakan hampir semua doka yang ia cek dan timbang, masuk dalam kategori kurban yang sesuai ketentuan (bersih, sehat, dan sesuai bobot), bahkan tergolong ke dalam bobot doka yang premium dan super premium (28 kg sampai >35 kg).
“Rasanya semua perjalanan yang melelahkan ini terbayar, karena peternak dapat ikut andil dalam program THK Dompet Dhuafa tahun 2022 ini. Saya berharap, Dompet Dhuafa melalui program THK ini dapat terus memegang amanah para donatur dan tetap bisa memberdayakan para peternak di daerah,” ungkap Vini. (Dompet Dhuafa / Vini Hidayani / Dhika)