BANTUL, DIY — Pada tahun 2021, Dompet Dhuafa melalui organnya yang berfokus pada bidang pendidikan, yakni Lembaga Pengembangan Insani (LPI), menginisiasi Program YES (Youth Ekselensia Scholarship). Program ini merupakan beasiswa pendidikan terpadu yang bertujuan untuk melahirkan para pelajar cendekia, berakhlak mulia, serta berjiwa pemimpin. Program yang resmi dirilis pada 14 Agustus 2022 ini menyasar para pelajar SMA yang baru memulai kelas XII.
Lantas, seperti apa bentuk beasiswa yang diberikan oleh LPI Dompet Dhuafa kepada para siswa melalui Program YES ini? Perlu diketahui bahwa program ini menerapkan kurikulum pendampingan intensif dan juga memberikan bantuan biaya pendidikan hingga tuntas. Nantinya, para pelajar yang terpilih akan mendapatkan fasilitas belajar dengan para mentor berkualitas yang dapat membimbing mereka sejak awal kelas XII dimulai hingga mendapatkan kursi untuk berkuliah di kampus impian mereka. Selain itu, biaya pendidikan juga akan diberikan selama 12 bulan penuh kepada para pelajar terpilih hingga mereka lolos menjadi mahasiswa di kampus impiannya.
Kini di tahun 2023, Program YES telah melepas dan mewisuda sekitar 50 Penerima Manfaat Program YES angkatan pertama yang telah berhasil meraih impiannya berkuliah di PTN. Salah satu di antaranya adalah Aira Vischida Ramadhani, siswa SMAN 2 Bantul yang berhasil meraih jurusan impian, yakni jurusan Teknologi Industri Pertanian di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Aira pun membagikan kisah perjalanannya bersama Program YES kepada Dompet Dhuafa, untuk bisa menjadi mahasiswa di kampus impiannya.
Baca juga: ETOS ID dan BAKTI NUSA, Dua Beasiswa Dompet Dhuafa untuk Mahasiswa
Aira merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Kini Aira hanya hidup dengan satu orang tua, yakni ibunya yang bekerja sebagai wiraswasta. Kondisi ini dijalani Aira sejak ayahnya meninggal dunia pada usia Aira yang masih sangat muda, yakni 7 tahun. Saat mulai duduk di bangku kelas XII SMA, Aira merasa dirinya perlu mendapatkan bimbingan untuk bisa lolos menjadi mahasiswa di kampus idaman. Sebab, ia kebingungan menentukan jurusan apa yang harus dipilih.
“Saya pun masih bingung dengan jurusan kuliah yang sesuai dengan minat dan bakat saya. Pada akhirnya, saya menemukan Program YES Dompet Dhuafa dari guru, dan mendaftar dengan penuh semangat. Alhamdulillah saya menjadi salah satu siswa yang terpilih menjadi Penerima Manfaat Program YES,” aku Aira kepada Dompet Dhuafa.
Selama menjalani Program YES, Aira mengaku sangat terbantu dalam mengembangkan kemampuannya, baik itu dalam bidang akademis, spiritual keagamaan, hingga berani menjadi pemimpin.
Baca juga: LPI Dompet Dhuafa Luncurkan Program Yatim Ekselensia Scholarship (YES)
“Dalam bidang belajar, saya merasa banyak dibantu oleh Program YES, dibimbing dalam belajar, dijelaskan materi yang belum paham, serta disediakan sarana untuk mendukung semangat belajar saya. Dalam bidang tahfiz dan tahsin, saya menjadi bersemangat untuk mengulang hafalan yang sudah pernah saya miliki dan memperbaiki bacaan Al-Qur’an, serta saya mulai rajin menghafalkan hadis sesuai target yang diberikan Mbak Ica sebagai mentor saya.”
“Dalam bidang kepemimpinan (leadership), saya sangat merasakan pengembangan diri. Mulai dari ditunjuk untuk berani memimpin suatu acara, membuat berbagai event yang tujuannya untuk melatih jiwa organisasi, dan dilatih untuk bisa bertanggung jawab dalam semua hal,” tutur Aira.
Perjalanan Aira untuk meraih kampus impiannya pun tidak serta merta mulus. Ia menghadapi berbagai rintangan hingga penolakan di berbagai jalur masuk PTN. Namun tekadnya untuk berkuliah tak sedikit pun meluntur. Aira mengaku, berkat pendampingan dari mentor Program YES, ia mampu melalui rintangan-rintangan tersebut dan tetap gigih untuk bisa masuk ke PTN idamannya.
“Ketika saya dinyatakan masuk menjadi salah satu siswa eligible di sekolah, saya sangat senang dan mendapatkan mentor untuk berkonsultasi, yakni Mbak Ica. Sejak itu, saya mantap memilih jurusan Teknologi Industri Pertanian UGM untuk menjadi pilihan di jalur SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi). Qadarullah saya belum lolos di jalur SNBP. Namun karena tekad saya kuat untuk masuk ke UGM, saya berusaha mencari berbagai jalur masuk di UGM. Saya juga bertanya kepada Mbak Ica hingga akhirnya saya menemukan jalur yang cocok dengan background saya, yaitu jalur PBU (Penelusuran Bibit Unggul).”
“Di jalur PBU, saya masih memilih jurusan Teknologi Industri Pertanian, karena minat saya yang besar pada jurusan tersebut. Namun qadarullah, saya belum juga lolos untuk menjadi mahasiswa UGM. Saat itu, saya hampir menyerah karena belum 100% siap untuk mengikuti Tes UTBK. Di situ saya selalu dibantu oleh Mbak Ica dengan memberikan surprise berupa latihan soal UTBK setiap harinya. Akhirnya, saya sangat yakin untuk memilih jurusan Teknologi Industri Pertanian UGM di jalur SNBT/UTBK,” kisah Aira.
Perjuangan Aira bersama Program YES pun tak berakhir sia-sia. Akhirnya, Aira lolos masuk ke jurusan dan PTN impiannya melalui jalur SNBT. Ia mengaku beruntung bertemu dengan Program YES LPI Dompet Dhuafa dalam perjalanannya menggapai asa untuk bisa menjadi mahasiswa UGM.
“Pada tanggal 20 juni 2023 saya membuka laman web pengumuman SNBT dan alhamdulillah mendapatkan kata ‘Selamat! Anda dinyatakan lulus seleksi SNBT SNPMB 2023’. Terima kasih Program YES dan Mbak Ica yang telah membersamai saya sebagai mentor, teman curhat, teman main, dan sahabat yang menemani perjuangan saya selama satu tahun,” sebutnya.
“Program YES memberikan impact yang positif bagi saya. Saya merasa sangat beruntung bertemu dengan Program YES. Sebab, program ini berupaya memberikan jalan yang terbaik untuk semua Penerima Manfaatnya,” pungkas Aira menutup kisahnya. (Dompet Dhuafa/LPI/Ronna)